23 5
Keterkaitan topik, yaitu pembelajaran suatu bahan matematika terkait dengan berbagai topik matematika.
2.2.8.4 Teori-Teori Belajar yang Relevan dengan Pembelajaran Matematika
Realistik
Fokus teori-teori yang mendasari penelitian ini berhubungan dengan materi bangun ruang geometri dan RME. Di dalam pembelajaran matematika di
SD guru wajib mengetahui karakteristik siswanya, selain itu materi yang akan dibelajarkan juga haruslah diperhatikan. Pada penelitian kali ini materi
pembelajaran yang akan dibahas adalah materi bangun ruang geometri. Van Hiele dalam Ismail 1998 menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman
geometri yaitu: 1
Tahap Pengenalan, pada tahap ini siswa hanya baru mengenal bangun- bangun geometri seperti bola, kubus, segitiga, persegi dan bangun-bangun
geometri lainnya. 2
Tahap Analisis, pada tahap ini anak sudah dapat memahami sifat-sifat dari bangun-bangun geometri. Anak pada tahap analisis belum mampu
mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya.
3 Tahap Pengurutan, pada tahap ini pemahaman siswa terhadap geometri
lebih meningkat lagi dari sebelumnya yang hanya mengenal bangun- bangun geometri beserta sifat-sifatnya, maka pada tahap ini anak sudah
mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. Anak yang berada pada tahap ini sudah
24 memahami pengurutan bangun-bangun geometri. Pada tahap ini anak
sudah mulai mampu untuk melakukan penarikan kesimpulan secara deduktif, tetapi masih pada tahap awal artinya belum berkembang baik.
4 Tahap Deduksi, pada tahap ini anak sudah dapat memahami deduksi, yaitu
mengambil kesimpulan secara deduktif. Pengambilan kesimpulan secara deduktif yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus.
Seperti kita ketahui bahwa matematika adalah ilmu deduktif. Matematika dikatakan sebagai ilmu deduktif karena pengambilan kesimpulan,
membuktikan teorema dan lain-lain dilakukan dengan cara deduktif. 5
Tahap Keakuratan, tahap terakhir dari perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri adalah tahap keakuratan. Pada tahap ini anak sudah
memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian.
Berdasarkan pendapat Van Hiele untuk membelajarkan materi bangun ruang geometri perlu memperhatikan pemahaman anak terhadap geometri.
Pemahaman geometri anak SD hanya sampai pada tahap deduksi, itu saja baru deduksi sederhana. Guru perlu memperhatikan itu semua agar pembelajaran
mudah dipahami dan diterima siswa SD. Di dalam membelajarkan materi matematika menurut Bruner dalam
Subarinah 2006: 3 terdapat tahapan perkembangan pembelajaran agar mudah dipahami anak yaitu:
1 Enaktif Enactive, pada tahap ini anak-anak dalam belajarnya
menggunakan atau memanipulasi obyek-obyek secara langsung. Objek
25 langsung berarti situasi kehidupan sebenarnya, benda sesungguhnya atau
tiruan benda sesungguhnya yang bersifat konkret. Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau
kata-kata. Ia akan memahami sesuatu dari berbuat atau melakukannya sendiri.
2 Ikonik Iconic, pada tahap ini kegiatan penyajian pembelajaran dilakukan
berdasarkan pada pikiran internal anak , dimana pengetahuan yang sudah disajikan melalui kegiatan anak dalam memanipulasi benda sesungguhnya,
disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik , sehingga gambar-gambar berhubungan dengan mental yang merupakan gambaran
dari obyek-obyek yang dimanipulasi anak. 3
Simbolik Symbolic, pada tahap ini sajian pengetahuan berupa simbol- simbol. Dalam pembelajaran anak mulai memanipulasi simbol-simbol
secara langsung dan tidak lagi menggunakan obyek-obyek berupa benda konkret atau gambar obyek. Pada tahap ini anak mulai memiliki gagasan-
gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi oleh bahasa dan logika. Dari beberapa pendapat teori belajar di atas dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran matematika akan berhasil dan mudah dipahami siswa jika proses pembelajaran diarahkan pada konsep-konsep dalam materi pelajaran
dengan cara melibatkan siswa secara langsung. Keterlibatan siswa secara langsung ini disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak dalam
pembelajaran. Materi pelajaran matematika khususnya dalam penelitian ini bangun ruang akan mudah dipahami dengan melibatkan siswa secara langsung
26 menggunakan media pembelajaran yang relevan seperti menggunakan benda-
benda konkret, ataupun manipulasi benda konkret. Dengan demikian pemahaman terhadap konsep matematika akan lebih mudah dipahami siswa.
2.2.8.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Matematika Realistik