II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Definisi Karet Remah crumb rubber
Karet remah crumb rubber adalah karet alam yang dibuat secara khusus sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah crumb
rubber didasarkan pada penilaian sifat-sifat teknis dimana warna atau penilaian
visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu pada jenis karet sheet, crepe maupun lateks pekat crumb rubber. Karet remah tergolong dalam karet spesifikasi
teknis karena penilaian mutunya didasarkan pada sifat teknis dari parameter dan besaran nilai yang dipersyaratkan dalam penetapan mutu karet remah yang
tercantum dalam skema SIR. Berdasarkan jenis kualiatasnya karet remah di klasifikasikan menjadi SIR 3CV, SIR 3L, SIR 3WF, SIR 5, SIR 10 dan SIR 20.
Karet remah crumb rubber dipak dalam bongkah-bongkah kecil, berat dan ukuran seragam, ada sertifikat uji laboratorium, serta ditutup dengan lembaran
plastik polythene.
2.2. Definisi Daya Saing
Daya saing menurut Porter 1990 diidentikkan dengan produktivitas dimana tingkat output yang dihasilkan untuk setiap unit input yang digunakan.
Peningkatan produktivitas meliputi peningkatan jumlah input fisik modal dan tenaga kerja, peningkatan kualitas input yang digunakan dan peningkatan
teknologi total faktor produktivitas. Pendekatan daya saing suatu komoditi dilihat dari dua indikator yaitu keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif.
Organization for Economic Co-operation and Development OECD
mendefinisikan daya saing sebagai kemampuan suatu negara untuk menghasilkan
barang dan jasa yang berskala internasional melalui mekanisme perdagangan yang adil dan bebas, sekaligus menjaga dan meningkatkan pendapatan riil masyarakat
dalam jangka panjang. Daya saing yang baik dapat terlihat jika komoditi tersebut memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif di dalamnya.
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam kamus Bahasa Indonesia tahun 1995, daya saing adalah kemampuan komoditi untuk memasuki
pasar luar negeri dan kemampuan untuk bertahan didalam pasar tersebut. Sedangkan menurut Simanjuntak dalam Febriyanti 2008 daya saing merupakan
kemampuan suatu produsen untuk memproduksi suatu komoditi dengan biaya yang cukup rendah sehingga harga-harga yang terjadi di pasar internasional
kegiatan produksi tersebut menguntungkan.
2.3. Konsep Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan individu dengan individu, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah
negara lain. Perdagangan internasional tercermin dari kegiatan ekspor dan impor suatu negara menjadi salah
satu komponen dalam pembentukan PDB Produk Domestik Bruto dari sisi pengeluaran suatu negara. Terdapat beberapa hal yang mendorong terjadinya
perdagangan internasional seperti perbedaan permintaan dan penawaran suatu negara. Perbedaan ini terjadi karena : a tidak semua negara memiliki dan mampu
menghasilkan komoditi yang diperdagangkan, karena faktor-faktor alam negara