Ekspor Karet Remah Indonesia Harga Ekspor Karet Remah Indonesia

Alur perjalanan kare pengolahan sampai dengan pedagang dan lain-lain Ga tata niaga yang beragam u remah Indonesia. Saluran ta akan berpengaruh terhadap jalur tata niaga maka pemasa Gambar 4.2 S Tata niaga karet mer petani dan perkebunan-perk karet remah. Pihak-pihak ya lain petani, pengumpul, kop eksportir. Sebagian besar b yang diperoleh dari hasil pet aret remah dari pemilihan dan pembelian bahan b n produk akhir melewati berbagai pihak seperti pe Gambar 4.2. Keadaan tersebut menyebabkan jari untuk menampung dan menyalurkan produksi tata niaga dari petani karet sampai ke konsumen ap besarnya harga jual karet tersebut, semakin pe asaran produk tersebut akan lebih efektif. .2 Saluran Tata niaga Karet Indonesia erupakan mata rantai kegiatan yang panjang dari ju erkebunan karet serta perusahaan-perusahaan eksp yang terlibat dalam saluran tata niaga karet remah a operasi KUD, pedagang besar, pabrik sampai de bahan baku karet remah seperti slab dan sheet a petani karet rakyat memiliki kualitas yang rendah. n baku, i petani, jaringan si karet n akhir pendek i jutaan ksportir h antara dengan t angin . Petani karet rakyat belum menerapkan teknologi modern untuk mengelola lahan perkebunan, masih menggunakan tata cara tradisional untuk menggarap lahannya sehingga produksi yang dihasilkan kurang maksimal. Karet remah yang didapat dari input yang tersedia dalam hal ini adalah areal perkebunan karet mencerminkan besarnya nilai produktivitas. Produktivitas berkorelasi dengan jumlah output komoditi yang dihasilkan. Semakin banyak komoditi yang dihasilkan maka peluang untuk memasarkan produk baik dalam negeri maupun pasar internasional sehingga daya saing karet remah tinggi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Keunggulan Kompetitif Industri Karet Remah Indonesia

Keunggulan kompetitif karet remah Indonesia menunjukkan keunggulan yang dimiliki oleh karet remah Indonesia untuk dapat bersaing di pasar internasional. Keunggulan kompetitif karet remah Indonesia dianalisis dengan Porter’s Diamond Theory menggunakan empat komponen utama yaitu kondisi faktor, permintaan, industri terkait dan pendukung, strategi perusahaan, struktur dan persaingan serta ditambah dengan komponen yang memengaruhi interaksi dari keempat komponen tersebut yaitu faktor peluang dan regulasi pemerintah. Keenam komponen tersebut membentuk suatu sistem yang dapat digunakan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif karet remah Indonesia.

5.1.1. Kondisi Faktor

Kondisi faktor merupakan salah satu komponen dari Porter’s Diamond Theory yang menjelaskan bahwa semakin tinggi kualitas suatu input dalam produksi maka semakin besar peluang industri dan negara untuk meningkatkan daya saing. Kondisi faktor yang berpengaruh terhadap daya saing karet remah Indonesia meliputi ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, serta sumber daya infrastruktur. Masing-masing kondisi faktor memengaruhi tingkat daya saing industri karet remah Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung, kondisi faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :