Karet Sintesis Gambaran Umum Karet
mentah yang siap untuk dijual. Karet remah lebih bermutu jika dibandingkan dengan karet lembaran yang penilaiannya hanya berdasarkan teknis langsung.
Karet remah lebih banyak digunakan untuk bahan dasar produksi barang-barang yang membutuhkan unsur keelastisan seperti ban.
Pada saat karet lembaran masih mendominasi produksi karet alam, petani berperan sebagai penghasil lateks, dan banyak juga yang sekaligus sebagai
pengolahnya untuk dijadikan karet sit. Namun, sejak penerapan teknologi karet remah, petani umumnya hanya berperan sebagai penyedia bahan olah berupa lump
dan slab. Lump merupakan bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang digumpalkan menjadi berbentuk mangkok berdiameter sekitar 10-15 cm,
sedangkan slab berbentuk balok tipis hingga berukuran sekitar 35cmx50cm, tebal 20 cm.
Bahan olah karet dari petani dijual ke prosesor akhir yakni pabrik karet remah untuk diolah menjadi karet remah jenis SIR Standard Indonesian Rubber
10, atau SIR 20. Pengolahan melibatkan serangkaian proses mulai dari pengecilan ukuran, pencucian, homogenisasi, pengeringan dan pengemasan. Sejak
dimulainya era karet remah, SIR 20 senantiasa mendominasi jenis karet remah yang diproduksi. Saat ini ekspor karet remah SIR 20 sekitar 85. Dengan
demikian tampak bahwa bahan olah karet lump dan slab sangat penting peranannya sebagai bahan baku untuk pembuatan karet remah.
1
1
http:blogs.unpad.ac.idsatriani20100601prospek-pengembangan-industri-karet. Diakses pada 12 Februari 2011