Kerangka Operasional Tipe Komoditi

1. Analisis sensitivitas tidak digunakan untuk pemilihan proyek, karena merupakan analisis parsial yang hanya mengubah satu parameter pada suatu saat tertentu. 2. Analisis sensitivitas hanya mencatatkan apa yang terjadi jika variabel berubah-ubah dan bukan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu proyek. Dalam kaitannya dengan Matriks Analisis Kebijakan, analisis sensitivitas akan mereduksi kelemahan dari alat analisis PAM tersebut. Karena PAM bersifat statis dan tidak dimungkinkannya dilakukan simulasi untuk melihat pengaruh perubahan dari faktor-faktor penting dalam usahatani.

3.2. Kerangka Operasional

Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang telah menjadi salah satu komoditas perdagangan internasional, seperti buah-buahan. Saat ini, berbagai buah produksi negara-negara sub tropis dapat dengan mudah dijumpai di negara tropis, sebaliknya begitu juga tak jarang buah-buah dari negara tropis banyak dijumpai di negara sub tropis. Pertumbuhan volume ekspor ne nas Indonesia pada tahun 2004 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa buah nenas dapat menjadi buah unggulan ekspor Indonesia. Dalam era perdagangan bebas, buah nenas negara kita menghadapi persaingan di pasar internasional dengan negara produsen nenas lainnya seperti Filipina dan Thailand. Komoditi yang mampu bersaing di era global adalah komoditi yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif berdayasaing serta mampu mengenali pasarnya. Upaya meningkatkan persaingan buah nenas di pasar internasional masih terdapat kendala diantaranya buah nenas yang dihasilkan merupakan buah kebun yang belum dibudidayakan secara insentif, kegiatan pembudidayaan nenas di Indonesia masih diusahakan dalam skala kecil, petani belum menggunakan teknologi serta masih sedikit wilayah yang dijadikan kebun nenas berpola agribisnis. Sehingga hanya beberapa persen nenas produksi Indonesia yang layak untuk diekspor. Selain itu, kendala lain yang dihadapi Indonesia dalalam persaingan ekspor nenas adalah dalam hal kualitas. Hal ini dikarenakan pola becocok tanam yang belum optimal sehingga mutu yang dihasilkan belum memenuhi standar ekspor, sehingga nenas Indonesia kalah bersaing dengan nenas dari negara lain. Propinsi Sumatera Selatan merupakan sentara produksi nenas dan wilayah dengan kondisi agroklimat yang cocok untuk pengusahaan nenas. Karakteristik daerah yang berbeda satu dengan yang lain khususnya di Kota Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir menyebabkan perbedaan produksi dan produktivitas antara satu sentra dengan sentra lainnya. Kondisi tersebut akan mempengaruhi tingkat dayasaing nenas yang dimiliki oleh kedua daerah tersebut. Kegiatan usahatani nenas juga dipengaruhi oleh adanya intervensi pemerintah melalui pemberian subsidi terhadap komponen input ma upun output serta pemerintah berperan dalam penyediaan infrastruktur yang dapat mempermudah kegiatan pemasaran. Kebijakan pemerintah untuk membantu petani nenas dalam berproduksi dapat dilakukan dengan menciptakan situasi terbaik diantaranya dalam hal penerapan pajak, perbaikan sarana dan prasarana pemasaran serta insentif terhadap nilai tukar rupiah. Analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis dayasaing dan dampak kebijakan pemerintah adalah analisis Policy Analysis Matrix PAM. Metode PAM akan menganalisis keuntungan baik secara privat maupun sosial, analisis dayasaing keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif dan analisis dampak kebijakan yang mempengaruhi sistem komoditas. Hasil analisis tersebut dapat menggambarkan keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif dari pengusahaan buah nenas. Setelah melakukan analisis PAM selanjutnya dilaksanakan analisis sensitivitas. Tujuan analisis sensitivitas yaitu untuk mengetahui apakah nenas masih memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif jika terjadi perubaha n pada harga output dan adanya perubahan nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika serta perubaha n pada harga input pupuk. Skema kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional - Pertumbuhan volume ekspor nenas dan persaingan buah nenas di pasar internasional - Sistem budidaya nenas belum intensif - Rendahnya kualitas nenas Indonesia - Peranan kebijakan pemerintah terhadap pengusahaan nenas Analisis Dayasaing Nenas di Kota Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir Policy Analysis Matrix PAM Keunggualan Kompetitif - Keuntungan Privat - Rasio Biaya Privat PCR Keunggulan Komparatif - Keuntungan Sosial - Rasio Sumberdaya Domestik DRC Analisis Sensitivitas - Perubahan Harga Output - Perubahan Nilai Tukar - Perubahan Harga Input Pupuk - Sensitivitas Gabungan Analisis Dampak Kebijakan 1. Kebijakan Output TO, NPCO 2. Kebijakan Input TI, NPCI, TF 3. Kebijakan Input-Output EPC, TB, PC, SRP

IV. METODE PENELITIAN