Studi Mengenai Policy Analysis Matrix PAM

ekspor nenas segar Indonesia dengan pendekatan metode Fixed Effect . Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel- variabel yang berpengaruh nyata terhadap ekspor nenas segar Indonesia adalah : harga ekspor, produksi nenas, pendapatan perkapita negara- negara tujuan ekspor, volume ekspor nenas dalam bentuk olahan, dan volume ekspor nenas segar tahun sebelumnya. Sedangkan peubah nilai tukar mata uang ditiap negara tujuan ekspor dan peubah jumlah penduduk tiap negara tujuan ekspor tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor nenas segar Indonesia. Selain itu, penelitian mengenai buah nenas juga telah dilakukan Noviastuti 2005 mengenai analisis preferensi konsumen terhadap buah nenas di Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manyoritas responden memilih buah nenas dalam keadaan segar. Hal ini dikarenakan harganya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan nenas olahan, kemudian faktor rasa, kandungan gizi dan selera keluarga. Jenis nenas yang disukai oleh responden adalah nenas Bogor.

2.2.2. Studi Mengenai Policy Analysis Matrix PAM

Penelitian-penelitian mengenai analisis keunggulan komparatif dan kompetitif dengan menggunakan alat analisis PAM telah banyak dilakukan diantaranya oleh Gustiani 2005, Kuraisin 2006, Sunandar 2006 dan Yusran 2006. Gustiani 2005 melakukan penelitian mengenai analisis keunggulan kompetitif dan komparatif kain tenun sutra alam di Kabupaten Garut. Hasil analisis Policy Analisys Matrix PAM menunjukkan bahwa kain tenun sutra alam memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yang dilihat dari nilai Rasio Biaya Privat PCR sebesar 0,95 dan Rasio Biaya Sumberdaya Domestik DCR sebesar 0,53. Dilihat dari besarnya nilai keuntungan privat dan sosial, usaha kain tenun sutera alam layak diusahakan baik tanpa maupun adanya intervensi pemerintah. Kuraisin 2006 melakukan studi tentang analisis dayasaing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap komoditi susu sapi di Kabupaten Bogor. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa dengan menggunakan analisis PAM usaha sapi perah di Kabupaten Bogor menguntungkan secara finansial dan ekonomi, artinya komoditas susu layak untuk diusahakan dan dikembangkan baik dengan atau tanpa kebijakan pemerintah. Kondisi ini terlihat dari PCR dan DCR yang kurang dari satu. Hasil analisis dampak kebijakan input-output menunjukkan bahwa berdasarkan Koefisien Proteksi Efektif, kebijakan pemerintah tidak berdampak intensif pada peternak sapi perah, karena nilai tambah keuntungan peternak menjadi lebih rendah. Studi mengenai analisis dayasing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap pengusahaan komoditi tanaman karet alam kasus di Kacamatan Cambai, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan dilakukan oleh Sunandar 2006. Hasil analisis dengan menggunakan alat analisis PAM menunjukkan bahwa pengusahaan karet alam menguntungkan baik tanpa maupun adanya kebijakan pemerintah. Hal ini terlihat dari nilai Keuntungan Privat dan Keuntungan Sosial yang diperoleh lebih dari nol. Sedangkan berdasarkan nilai PCR dan DRC yang dihasilkan lebih dari satu, yang menunjukkan bahwa komoditi karet memilki dayasing keunggulan kompetitif dan komparatif. Yusran 2006 dalam studinya tentang analisis keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif pengusahaan manggis kasus di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Bogor dan di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komoditi manggis di Desa Karacak dan Desa Babakan menguntungkan dan efisien secara finansial dan ekonomi. Hal ini ditunjukan dari nilai Keuntungan Privat dan keuntungan Sosial dari kedua desa yang lebih besar dari nol. Selain itu nilai PCR dan DRC kedua desa juga kurang dari satu sehingga pengusahaan manggis di Desa Karacak dan Babakan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa sampai saat ini belum ada penelitian tentang dayasaing nenas dengan menggunakan alat analisis Policy Analisys Matrix PAM. Potensi sumberdaya komoditas nenas yang cukup tinggi di Kota Prabumulih dan Kabupaten Ogan Ilir serta permintaan pasar luar negeri terhadap komoditas nenas sangat tinggi menjadikan penelitian ini perlu dilakukan.

III. KERANGKA PEMIKIRAN