6.2.1. Analisis Keunggulan Kompetitif
Analisis keunggulan kompetitif dapat dilihat nilai Keuntungan Privat KP dan Rasio Biaya Privat PCR. Nilai KP dan PCR dalam analisis keunggulan
kompetitif merupakan suatu indikator yang menunjukkan bahwa komoditi yang dihasilkan efisien dalam menggunakan sumberdaya dan menguntungkan secara
finansial. Keuntungan Privat KP pengusahaan nenas merupakan selisih antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu kilogram buah
nenas. Harga yang digunakan dalam analisis ini adalah harga aktual yang terjadi di pasar yang telah dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil
analisis, pada Tabel 9 dapat dilihat penerimaan nenas secara finansial adalah sebesar Rp 1.300 per kilogram nenas. Biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp
1.164,45 per kilogram nenas, yang terdiri dari biaya input tradable sebesar Rp 20,88 dan biaya input non tradable sebesar Rp 1.143,57. Keuntungan privat yang
diperoleh adalah sebesar Rp 135,55 artinya bahwa keuntungan yang diterima petani nenas dengan adanya kebijakan pemerintah dan terjadinya distorsi harga
adalah sebesar Rp 135,55 per kilogram nenas. Dengan nilai Keuntungan Privat KP yang lebih besar dari nol KP 0 menunjukkan bahwa pengusahaan nenas
di Desa Sungai Medang menguntungkan dan layak untuk dijalankan saat adanya intervensi dari pemerintah.
Keunggulan kompetitif suatu komoditi dapat dilihat dari bagaimana alokasi sumberdaya diarahkan untuk mencapai efisiensi finansial dalam
pengusahaan nenas. Efisiensi finansial dapat diukur dengan menggunakan Rasio Biaya Privat PCR yang merupakan rasio antara biaya input non tradable dengan
selisih antara penerimaan dan biaya input tradable pada tingkat harga aktual.
Suatu aktivitas akan efisien secara finansial apabila nilai PCR yang diperoleh lebih kecil dari satu PCR 1.
Pada penelitian ini, hasil analisis mennjukan bahwa nilai PCR yang diperoleh petani sebesar 0,89 Tabel 10. Semakin kecil nilai PCR yang diperoleh
maka akan semakin besar tingkat keunggulan kompetitif yang dimiliki, maka hasil dari analisis dapat dikatakan bahwa pengusahaan nenas di Desa Sungai Medang
efisien secara finansial memiliki keunggulan kompetitif. Nilai PCR sebesar 0,89 mempunyai arti bahwa untuk mendapatkan nilai tambah output sebesar satu
satuan pada harga privat diperlukan tambahan biaya faktor domestik sebesar 0,89. Berdasarkan nilai tersebut, dapat diartikan bahwa usahatani nenas di Desa Sungai
Medang memiliki keunggulan kompetitif.
6.2.2. Analisis Keunggulan Komparatif