5. Supervisi, yaitu kemampuan atasan dalam memberikan bimbingan pekerjaan dan sikap. Terdapat dua gaya supervisi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Pertama, berpusat pada karyawan Employee-centerness yang diukur dengan tingkat perhatian atasan terhadap kesejahteraan karyawan. Kedua, partisipasi
atau pengaruh, yaitu atasan yang memberikan kesempatan pada karyawan untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang berpengaruh pada pekerjaan
mereka. Pada beberapa kasus, dimensi ini memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
2.2.2. Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno 2011:80 sebagai berikut:
a. Faktor psikologis Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan, yang meliputi
minat, ketentraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan keterampilan. b. Faktor sosial
Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial antar karyawan maupun karyawan dengan atasan.
c. Faktor fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik karyawan, meliputi
jenis pekerjaan, pengaturan waktu dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan
karyawan, umur, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
d. Faktor finansial Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan
karyawan, yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi dan sebagainya.
2.2.3. Hubungan Corporate Social Responsibility dengan kepuasan Kerja
Munculnya konsep Corporate Social Responsibility CSR dilatar belakangi oleh eksploitasi sumber daya alam dan rusaknya lingkungan karena operasi perusahaan atau
industri yang berlomba-lomba mencari laba sebanyaknya tanpa menhiraukan dampak sosial yang dapat terjadi sehingga mengakibatkan krisis lingkungan. Kemampuan dalam menguasai
industri merupakan salah satu parameter kualitas kehidupan manusia. Masalah terletak pada, bagaimana mengelola perbedaan diantara dua kepentingan yaitu kepentingan industri atau
kepentingan lingkungan. Pada umumnya perusahaan besar yang memproduksi suatu barang biasanya
menitikberatkan sumberdaya manusianya pada bagian produksi, karena mungkin pada bagian ini sangat penting dalam perusahaan. Terlepas dari permasalahan dan kebutuhan-
kebutuhan karyawan apakah perusahaan tersebut sudah memberikan seperti, tunjangan fasilitas, jaminan kesehatan dan kebutuhan lainnya, ini merupakan suatu keadaan atau kondisi
dimana segala kebutuhan karyawan harus dipenuhi agar karyawan bisa terus bekerja dan mungkin memberikan kontribusi yang lebih kepada perusahaan dan mungkin bisa
tercapai suatu kepuasan dalam bekerja. Tanggung jawab sosial perusahaan sebagai pemangku kepentingan untuk berlaku etis,
meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Demikian pula dengan implementasi tanggung jawab sosial
dari perusahaan mampu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, jika perusahan mampu
Universitas Sumatera Utara
menerapkan dengan benar dan berkesinambungan dan terprogram dan menjadikannya sebagai suatu strategi dan budaya perusahaan. Maka dengan adanya implementasi tanggung
jawab sosial akan memberikan image budaya perusahaan yang baik bagi perusahan dan dampak sosial yang baik bagi masyarakat sehingga mempengaruhi dampak yang siginifikan
bagi kepuasan kerja karyawan.
2.3. Penelitian terdahulu