Corporate Social Responsibility CSR di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1. Corporate Social Responsibility CSR di Indonesia

Defenisi dari Corporate Social Responsibility CSR itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Diantaranya adalah defenisi yang dikemukakan oleh Maignan Ferrlel dalam Susanto 2009 yang mendefinisikan CSR sebagai “A bussiness acts in socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse stakeholder interests”. Defenisi ini menekankan perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Sedangkan komisi Eropa membuat defenisi yang lebih praktis, yang pada gaibnya adalah bagaimana perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang bersih. Sedangkan Elkington 2007 mengemukakan bahwa sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan profit; masyarakat, khususnya komunitas sekitar people; serta lingkungan hidup yaitu keragaman hayati yang harus terus dijaga dan dilestarikan planet bumi. Sebagaimana yang disebutkan Wibisono dalam Amiruddin 2009 bahwa CSR terhadap pemangku kepentingan stakeholder harus berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara dalam dunia usaha kini hadir konsep CSR sebagai bentuk nyata kepedulian perusahaan akan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sedangkan Suhandri dalam Untung 2008 menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan. Stoner 2009:65 mengatakan bahwa dulu organisasi perusahaan sudah merasa cukup dengan hanya mengerjar keuntungan bagi pemegang saham perusahaan, sementara akibat dari tindakan organisasi terhadap lingkungan luar eksternalnya kurang diperhatikan dan condong diabaikan. Kondisi ini semakin diperkuat dengan berkembangnya filsafat ekonomi terutama organisasi perusahaan di negara-negara yang berpaham liberal kapitalis yang menyatakan bahwa “dengan modal sekecil-kecilnya berusaha diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya”. Menurut defenisi yang dikemukakan oleh The Jakarta Consulting Group, tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam internal maupun ke luar eksternal perusahaan. Ke dalam perusahaan, tanggung jawab diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan. Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam ini juga diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta pengorbanan Universitas Sumatera Utara merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas seta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan dengan karyawan. Ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan mutually beneficial. Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai dengan prinsip keadilah. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan perusahaan. Keluar perusahaan, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan komptensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi kepentingan generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan perkembangan perusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh selalu mencari peluang-peluang baru bagi pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat pengembalian finansial yang optimal. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Manfaat CSR