53 Dengan cara sebagai berikut:
a. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≤ 0,05, maka
hipotesis ditolak, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Bila F hitung F tabel atau probabilitas nilai signifikan Sig ≥ 0,05, maka
hipotesis diterima, ini berarti bahwa secara simultan variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.3.3 Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2005 : 83. Nilai R²
mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 ≤ R² ≤ 1. Semakin besar R² mendekati
1, semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel
dependen Sulaiman, 2004 : 86. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen Ghozali, 2012: 83.
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1
Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan investasi di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indenesia BEI tahun 2010-2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
diperoleh 10 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2010-2013. Daftar perusahaan yang dijadikan
sebagai sampel dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Daftar sampel perusahaan investasi
No Kode
Nama perusahaan Tgl berdiri
1 ABMM
PT ABM Investama Tbk 6-Des-2011
2 BHIT
PT Bhakti Investama Tbk 24-Nov-1997
3 BMTR
PT Global Mediacom Tbk 17-Jul-1995
4 BNBR
PT Bakrie and Brothers Tbk 28-Agus-1989
5 BRMS
PT Bumi Resources Minerals Tbk 9-Des-2010
6 MLPL
PT Multipolar Tbk 6-Nov-1989
7 MYRX
PT Hanson International Tbk 31-Okt-1990
8 PLAS
PT Polaris Investama Tbk 16-Mar-2001
9 POOL
PT Pool Advista Indonesia Tbk 20-May-1991
10 SRTG
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 26-Jun-2013 Sumber : Data diolah penulis, 2015
55
1.2 Asset Keuangan, Pendapatan tetap, Nilai Buku Ekuitas, Investasi,
Hutang dan Arus Kas Bersih Operasional 1.2.1
Asset Keuangan Asset keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat
oleh calon investor untuk menentukan investasi saham. Bagi sebuah perusahaan, menjaga dan meningkatkan asset keuangan adalah suatu
keharusan agar saham tersebut tetap eksis dan tetap diminati oleh investor.
Informasi asset keuangan tersebut mempunyai fungsi sebagai sarana informasi, alat pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan,
penggambaran terhadap indikator keberhasilan perusahaan dan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Tabel 4.2
Asset Keuangan tahun 2010-2013
No NamaKode
Perusahaan Asset keuangan
X
1
2010 2011
2012 2013
1 ABMM
234.797.436 470.784.408
358.133.086 353.332.268 2
BHIT 7.478.787
8.279.218 14.446.062
13.039.285 3
BMTR 5.937.177
6.584.839 10.780.983
11.034.211 4
BNBR 14.904.044.198
11.676.676.676 7.389.748.660 7.670.981
5 BRMS
2.274.473.348 2.579.610.526 2.263.210.308
1.944.236 6
MLPL 5.164.102
5.997.664 7.108.401 853.224.749
7 MYRX
63.645.642 160.299.366
181.621.065 8.292.824
8 PLAS
230.119.268 188.853.055
253.072.081 278.562.273 9
POOL 108.019.699
97.142.380 103.499.277
87.879.656 10
SRTG 2.252.737
2.467.672 1.172.825
1.519.251 Sumber : Data diolah penulis, 2015
Sepuluh perusahaan PT ABM Investama Tbk, PT Bhakti Investama Tbk, PT Global Mediacom Tbk, PT Bakrie and Brothers Tbk, PT Bumi Resources
Minerals Tbk, PT Multipolar Tbk, PT Hanson International Tbk, PT Polaris Investama Tbk dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dengan asset keuangan
56 X
1
yang terendah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk selama periode 2010-2013. Hal ini asset keuangan dalam suatu perusahaan tercermin pada
baik buruknya kinerja asset keuangan yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya. Pengukuran asset keuangan
perusahaan merupakan salah satu indikator yang
di pergunakan oleh investor untuk menilai suatu perusahaan yang
terekspresikan adalah harga pasar saham di bursa efek. Semakin baik kinerja
asset
keuangan perusahaan maka semakin tinggi pula return yang akan di dapatkan oleh
investor.
1.2.2 Pendapatan tetap