Hutang Teori-Teori Mengenai Kebijakan Dividen

29 2. Mutually exclusive Dua atau lebih proyek tidak dapat dilaksanakan secara serentak. Penerimaan terhadap suatu proyek menyebabkan penolakan terhadap proposal proyek alternatif. 3. A contingent project Penerimaan atau penolakan yang bergantung pada keputusan menerima atau menolak satu atau lebih proyek yang lain.

2.2.3.5 Hutang

Menurut Hanafi 2004:29 mengungkapkan bahwa : “Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul dimasa mendatang dari kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer asset atau meberikan jasa kepihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu” Mamduh. M. Hanafi, 2004 :29 Menurut Munawir 2004:18, “Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasa l dari kreditor”. S. Munawir, 2004:18 Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak-pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal suatu perusahaan. Hutang terdiri atas hutang lancar hutang jangka pendek dan hutang tidak lancar hutang jangka panjang. Menurut Nurwahyudi dan Mardiyah 2004 bahwa Hutang adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan perusahaan di masa yang akan datang karena tindakan atau transaksi sebelumnya.” Pengorbanan ekonomi dapat 30 berbentuk uang,aktiva,jasa-jasa atau dilakukannya pekerjaan tertentu. Hutang mengakibatkan adanya ikatan yang memberikan hak kepada kreditur untuk mengklain aktiva perusahaan. Kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pendanaanuntuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. Kebijakan hutang juga merupakan salah satu kebijakan pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan. Kebijakan hutang memiliki pengaruh pendisiplinan perilaku manajer. Hutang akan mengurangi agency conflict dan meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan hutang meningkatkan leverage sehingga meningkatkan kemungkinan kesulitan- kesulitan keuangan atau kebangkrutan. Kekhawatiran akan kebangkrutan mendorong manajer agar efisien, sehingga memperbaiki biaya agensi. Hutang memaksa perusahaan membayar pokok hutang dan bunga sehingga mengurangi free cash flow dan menurunkan insentif manajer untuk berperilaku memuaskan diri sendiri. Kebijakan hutang sering diukur menggunakan debt to equity ratio yang mencerminkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Semakin tinggi level hutang perusahaan, maka kemungkinan resiko keuangan dan kegagalan perusahaan juga akan semakin tinggi. Oleh karena itu, semakin rendah tingkat level hutang perusahaan akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya. Peningkatan level hutang akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham termasuk dividen yang akan diterima. Tingkat 31 level hutang yang rendah diharapkan dapat mengurangi resiko keuangan dan tingkat kebangkrutan perusahaan.

2.2.3.6 Arus Kas bersih operasional

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 52

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 8 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 2 16

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 8 115

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Pasar Perusahaan 2.1.1 Pengertian Nilai Pasar Perusahaan - Pengaruh Kebijakan Dividen Perusahaan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 25

SKRIPSI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 9

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25