22 operasinya. Jadi perusahaan yang sudah besar cenderung untuk member tingkat
pembayaran yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil atau baru. Sedangkan faktor-faktor kebijakan dividen menurut Samira, Hamid dan
Masoud 2013 kebijakan dividen dipengaruhi oleh asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang dan arus kas bersih operasional. Dilihat
dari faktor kebijakan dividen dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.2.3.1 Asset keuangan
Aset atau aktiva adalah Produk bernilai yang dikuasai atau dimiliki suatu perusahaan, baik berupa harta benda properti, hak atau suatu tuntutan terhadap
aset maupun jasa yang dimiliki. Aset merupakan benda yang mudah diubah menjadi tunai. Aset merupakan
kunci sebuah perusahaan mencatat nilai keuangan aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset merupakan uang dan barang berharga lain milik individu atau
bisnis. Aset merupakan manfaat ekonomi yang diperoleh oleh seseorang atau suatu perusahaan yang dapat digunakan di masa mendatang dan merupakan hasil
dari kejadian atau transaksi di masa lalu. Aset memiliki sifat sebagai manfaat ekonomieconomic benefits dan bukan sebagai sumber ekonomi economic
resources. Hal ini dikarenakan manfaat ekonomi tidak membatasi bentuk ataupun jenis dari sumber ekonomi yang dapat dikategorikan sebagai asset.
Aset keuangan dapat disebut juga sebagai aset tidak berwujud. Hal ini dikarenakan nilai dari aset ini tergantung pada arus uangkas yang akan kita
terima di masa yang akan datang. Semakin besar arus uangkas yang kita peroleh, maka semakin besar pula aset keuangan yang kita terima. Aset adalah segala
23 sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan mendapatkan uang. Aset
terbagi dua yaitu : a. Asset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya
bangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatannya walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatannya namun tanah termasuk asset
berwujud. b. Asset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud
fisiknya misalnya surat berharga saham yang wujud fisiknya hanya secarik kertas yang ongkos pembuatannya relatif murah dan tidak sama dengan nilai
atau harga jika secarik kertas tersebut kita jual. Aset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini
tergantung dari nilai arus kasuang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan
datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas klaim atas asset keuangan tersebut disebut
emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut sebagai investor. Aset keuangan adalah aset nonwujud yang memiliki nilai dikarenakan
klaim kontrak, misalnya deposito bank, obligasi, dan saham. Aset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini
tergantung dari nilai arus kasuang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan
datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak yang setuju untuk melakukan pembayaran kas klaim atas asset keuangan tersebut disebut
emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut sebagai investor.
24
2.2.3.2 Pendapatan tetap