Arus Kas bersih operasional

31 level hutang yang rendah diharapkan dapat mengurangi resiko keuangan dan tingkat kebangkrutan perusahaan.

2.2.3.6 Arus Kas bersih operasional

Dalam laporan arus kas perusahaan, aktivitas penerimaan kas dan pembayaran kas digolongkan menjadi tiga yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Aktivitas operasi mencakup pengaruh kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban yang kemudian dimasukkan dalam penentuan laba. Sumber kas ini umumnya dianggap sebagai ukuran terbaik dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana yang cukup guna terus melanjutkan usahanya Weygandt, et al., 2008:324. Arus kas dari kegiatan operasi cash flow from operating activities adalah arus kas yang berasal dari transaksi yang memengaruhi laba bersih. Contohnya transaksi yang mencakup pembelian dan penjualan barang Revee, et al., 2010:263. Menurut Ardiyos 2010:654, arus kas operasi adalah laba sebelum bunga dan penyusutan dikurangi pajak. Merupakan suatu ukuran atas kasuang tunai yang dihasilkan dari operasi, namun tidak menghitung belanja modal atau kebutuhan modal kerja. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi dalam PSAK No. 2 paragraf 14 IAI, 2009 adalah sebagai berikut: a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan pembelian jasa; b. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain; c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa; d. Pembayaran kas dan untuk kepentingan karyawan; 32 e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat polis lainnya; f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan secara khusus sesuai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi; g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan dealing. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue-producing activities dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan sehingga arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan IAI, 2009. Karena transaksi dan peristiwa atau kejadian yang efeknya ikut dipertimbangkan dalam penentuan laba-rugi operasi menjadi kategori aktivitas operasi, penerimaan kas dari penjualan danatau penyerahan jasa akan merupakan bagian terpenting dari arus kas masuk bagi perusahaan secara umum, sedangkan penerimaan kas yang lain dapat berasal dari pendapatan bunga, dividen, dan 33 pendapatan lain-lain yang sejenis. Bagian penting dari arus kas keluar meliputi pembelian persediaan, biaya gaji dan upah karyawan, utilitas, sewa, dan dapat juga berupa biaya lain sejenis seperti bunga dan pajak. Jumlah neto dari kas yang diperoleh dari dan digunakan untuk melakukan aktivitas operasi perusahaan harus ditunjukkan dalam laporan arus kas Harnanto, 2002: 131. Informasi dari arus kas yang umumnya diberi perhatian lebih oleh para pengguna adalah besarnya angka dari arus kas operasi perusahaan. Hal ini didukung oleh PSAK No. 2 paragraf 12, yang menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi ini merupakan indikator utama untuk menentukan apakah kegiatan operasi suatu perusahaan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan serta membayar pinjaman dan dividen tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Arus kas operasi menjadi perhatian penting, mengingat bahwa dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidup suatu bisnis harus menghasilkan arus kas bersih yang positif dari aktivitas operasi. Arus kas bersih yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pembiayaan yang cukup. Apabila suatu perusahaan memiliki arus kas negatif dari aktivitas operasi, maka tidak akan dapat meningkatkan kas dari sumber lain dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari penghasilan atau pendapatan utama perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. 34

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini juga pernah di angkat sebagai topik penelitian oleh beberapa peneliti sebelumnya. Maka peneliti juga diharuskan untuk mempelajari penelitian- penelitian terdahulu atau sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian ini. Penelitian terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini adalah Samira Honarbakhsh, Hamid Birjandi and Masound Birjandi 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “The Effects of Dividend Policy on Market Value on CompaniesListed In Tehran Stock Exchange ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, hutang, investasi dan arus kas operasional terhadap nilai pasar perusahaan berpengaruh secara signifikan dan positif. Nusa Muktiadji dan Felicia 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar Perusahaan ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Nilai Intrinsik dan nilai pasar perusahaan. Sedangkan Sujata Kapoor 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Impact of dividend policy on shareholders’ value: a study of indian firms.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa: IT, FMCG dan sektor jasa berpengaruh positif dan signifikan baik parsial maupun simultan terhadap nilai pasar perusahaan signifikan baik parsial maupun simultan terhadap nilai pasar perusahaan. Selanjutnya Rosiana Yolanda 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi dan nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa 35 Efek di Indonesia ”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi, arus kas operasi dan nilai buku ekuitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Euis Soliha dan Taswan 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kebijakan hutang terhadap nilai pasar perusahaan.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan dan hutang pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Tinjauan peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel II.1 sebagai berikut. Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Populasi Hasil Penelitian 1 Samira Honarbakhsh, Hamid Birjandi and Masound Birjandi The Effects of Dividend Policy on Market Value on CompaniesListed In Tehran Stock Exchange Independen yaitu: X 1 = Asset keuangan X 2 = Pendapatan tetap X 3 = Nilai buku ekuitas X 4 = Utang X 5 = Investasi perusahaan X 6 = Arus kas operasi bersih Dependen yaitu: Nilai pasar perusahaan Populasi dalam penelitian ini mengambil data selama 5 tahun terakhir . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, hutang, investasi dan arus kas operasional terhadap nilai pasar perusahaan secara signifikan dan positif. 2 Nusa Muktiadji dan Felicia Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Intrinsik dan Nilai Pasar Perusahaan Independen: X 1 = Kebijakan dividen Variabel dependen yaitu: Y 1 = Nilai intrinsic Y 2 = Nilai pasar perusahaan Populasi dalam penelitian ini mengambil data selama 5 tahun terakhir . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh signifikan terhadap Nilai Intrinsik dan nilai pasar perusahaan 3 Sujata Kapoor Impact of dividend policy on shareholders’ Independen : X 1 = Sektor IT X 2 = FMCG Fast Populasi dalam penelitian ini adalah Periode Hasil penelitian menunjukkan bahwa: IT, 36 value: a study of indian firms Moving Consumer Goods X 3 = Sektor Jasa Dependen : Y = Nilai pasar perusahaan 2001 sampai dengan 2008 FMCG dan sektor jasa berpengaruh positif dan signifikan baik parsial maupun simultan terhadap nilai pasar perusahaan 4 Rosiana Yolanda Pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi dan nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan- perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia Independen : X 1 = Laba akuntansi X 2 = Arus kas operasi X 3 = Nilai buku ekuitas Dependen : Y = Nilai pasar perusahaan Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI 2004-2007 Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba akuntansi, arus kas operasi dan nilai buku ekuitas tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan 5 Euis Soliha dan Taswan Pengaruh Kebijakan hutang terhadap nilai pasar perusahaan Independen yaitu: INSD= Kepemilikan Manajerial PROFIT= Tingkat Profitabilitas Perusahaan SIZE=Ukuran Perusahaan DEBT= hutang Variabel Dependen : PBV= Nilai pasar Perusahaan Populasi dalam penelitian ini seluruh perusahaan manaufaktur yang telah go publik sejak 1993 hingga 1997 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, tingkat profitabilitas, ukuran perusahaan dan hutang pengaruh yang signifikan terhadap nilai pasar perusahaan Sumber : data diolah 2015

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono 2003 : 56 Kerangka konseptual merupakan kerangka mengenai konsep masalah yang sedang dibahas agar penelitian menjelaskan konsep yang dipakai agar terjadi pemahaman yang sama antara peneliti dan pembaca penelitian. 37 Ukuran perusahaan memainkan peranan dalam menjelaskan rasio pembayaran dividen dalam perusahaan. Perusahaan yang besar cenderung lebih mature dan mempunyai akses yang lebih mudah dalam pasar modal. Hal tersebut akan mengurangi ketergantungan mereka pada pendanaan internal, sehingga perusahaan akan memberikan pembayaraan dividen yang tinggi. Oleh karena itu, semakin besar ukuran perusahaan, kebijakan dividen yang diambil terhadap besarnya dividen yang dibayarkan semestinya juga ikut meningkat Penelitian ini menguji bagaimana faktor kebijakan dividen dengan asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang dan arus kas bersih operasional sebagai variabel indikatornya berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut : 38 Kebijakan Dividen Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Sumber : Hasil Pengolahan Penulis

2.7 Hipotesis

Menurut Noor 2013, hipotesis berasal dari kata yaitu hipo belum tentu benar dan tesis kesimpulan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui hasil penelitian. Adapun hipotesis dari permasalahan di atas adalah : H1 : Aset keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. H2 : Pendapatan tetap berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. H3 : Nilai buku ekuitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. Aset Keuangan X 1 Nilai buku ekuitas X 3 Nilai Pasar Perusahaan H2 H3 Pendapatan tetap X 2 Investasi X 4 Hutang X 5 Arus kas bersih operasional X 6 H1 H4 H5 H6 H7 39 H4 : Investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. H5 : Hutang berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. H6 : Arus kas bersih operasional berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar perusahaan. H7 : Aset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang dan arus kas operasional berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultas terhadap nilai pasar perusahaan. 40

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penulis menggunakan studi deskriptif. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono 2011 “studi desktiptif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”. Jenis ini adalah dimana data yang berkaitan dengan masalah penelitian yang berasal dari website www.idx.co.id, buku-buku, modul perusahaan serta sumber lainnya yang mendukung penelitian skripsi ini. Dalam penelitian ini terdapat uapaya mendeskripsikan, mencatat dan meniterpretasikan kondisi sekarang kemudian melakukan evaluasi.

3.2 Tempat dan waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan dengan menggumpulkan informasi dan data pada perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui www.idx.co.id. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Juli 2014 sampai hingga selesai.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional menentukan batasan atau ciri-ciri spesifik dari suatu konsep. Batasan operasional ditetapkan untuk mengurangi timbulnya salah tafsir atas isi dari penelitian ini. Adapun batasan operasional dalam penelitian ini antara lain: 41 a. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2010 – 2013. b. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Aset Keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih. c. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai pasar perusahaan.

3.4 Definisi Operasional

Data yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi dua variabel, yakni variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah: ukuran direksi dan managing director, sedangkan variabel dependen adalah nilai pasar perusahaan. Berikut ini akan diuraikan definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini : a. Variabel bebas Kebijakan dividen variabel independen Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya segala atau faktor atau unsur lain, yang pada gilirannya gejala atau faktor atau unsur kedua itu disebut variabel terikat. Variabel bebas adalah kondisi atau karakteristik yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan di dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobeservasi. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab munculnya gejala atau kondisi tersebut. Kebijakan deviden yang sering dianggap sebagai signal bagi investor dalam manilai baik buruknya perusahaan, hal ini disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh terhadap harga saham perusahaan. Kebijakan dividen perusahaan telah digunakan untuk 42 mencerminkan variabel yang sama. Variabel-variabel ini adalah permanen komponen pendapatan nilai buku ekuitas, utang, investasi, aset keuangan dan produktif permanen, nilai diskonto sekarang dari komponen diharapkan laba masa depan nilai buku ekuitas, utang dan investasi, dan arus kas operasi bersih dan komponen laba saat ini nilai buku ekuitas, investasi dan aset keuangan dan kewajiban. 1. Aset Keuangan Aset Keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini tergantung dari nilai arus kasuang yang akan kita terima dimasa yang akan datang, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang akan datang maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut.: http:ug-azar.blogspot.com201003mengenal-aset- keuangan_12.html http:aisyahsatriani.blogspot.com201002mata- uang.html. Cara menghitung: 2. Pendapatan Tetap Pendapatan tetap adalah penghasilan terealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau asset lain melalui transaksi pertukaran. 3. Nilai buku ekuitas Nilai buku ekuitas equity book value merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Menurut Hartono 2003:82, nilai FAt = Bersih operasi aset - Nilai buku ekuitas Laba kotor + Laba usaha + Laba rugi sebelum pajak 43 buku book value per lembar saham menunjukkan aktiva bersih net assets yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Dengan ini menghitung nilai buku ekuitas adalah Saham kantor Perseroan pada akhir periode fiskal, didasarkan pada historis 4. Investasi Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana t ersebut. Menurut Abdul Halim, “Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko”. Dalam Berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang menawarkan return yang tinggi. Nilai buku ekuitas = Total Nilai saham perusahaan Investasi = Jumlah Arus kas dari Aktivitas Investasi 44 5. Hutang Kewajibanliabilitas Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di masa yang akan datang. 6. Arus kas bersih operasional Nilai dari suatu aktiva ditentukan oleh arus kas yang dihasilkannya. Laba bersih perusahaan memang penting, tetapi arus kas bahkan lebih penting karena dividen harus dibayarkan secara tunai dan kas diperlukan untuk membeli aktiva yang dibutuhkan untuk melanjutkan operasi. Seperti telah disebutkan, sasarn perusahaan adalah memaksimalkan harga saham. Karena nilai dari setiap aktiva, termasuk saham, akan tergantung pada arus kas yang dihasilkan oleh aktiva, para manajer seharusnya berusaha untuk memaksimalkan arus kas yang tersedia bagi para investor dalam jangka panjang. Suatu arus kas bisnis umumnya berbeda dari laba akuntansi accounting profit karena beberapa pendapatan dan pengeluaran yang tercantum di dalam laporan laba rugi tidak dibayarkan secara tunai selama tahun berjalan.menurut blog addil yudhistira Arus kas dari aktivitas operasi = Jumlah yang diterima - pembayaran tunai total kas KewajibanLiabilitas = kewajiban lancar + kewajiban jangka panjang + kewajiban lainnya + menjunjung 45 b. Variabel terikat variabel dependen Variabel terikat adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul yang tidak muncul ketika pengeksperimen mengintruksi, mengubah atau mengikat. Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat variabel bebas atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas inti. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai pasar perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai price earning ratio yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai price earning ratio yang rendah pula. Semakin rendah price earning ratio suatu saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. price earning ratio menjadi rendah nilainya bisa karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai price earning ratio maka semakin murah saham tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan nilai pasar perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Price to earning ratio PER menunjukkan besarnya harga yang dibayar investor untuk aliran earning yang akan diperoleh investor. 46 Rumus yang digunakan untuk mengukur price earning ratio adalah sebagai berikut Arifin, 2002: 87: Penelitian ini dengan pendekatan kausal artinya penelitian yang bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah populasi perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan laporan keuangan lengkap tahun 2010 sampai 2013 adalah sebanyak 4 empat emiten. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran dimana populasi sasaran adalah keseluruhan individu dalam areawilayahlokasikurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan kata lain populasi sasaran adalah populasi yang digeneralisasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Tahun 2010-2013 dipilih dalam penelitian ini untuk memperoleh data terbaru. Kriteria data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. perusahaan investasi yang terdaftar di BEI periode 2010-2013, 2. perusahaan yang menerbitkan laporan tahunan annual report beserta pengungkapannya dengan lengkap untuk keperluan analisis data. Perusahaan tersebut memiliki pertumbuhan kebijakan dividen dan nilai pasar perusahaan selama masa periode 2010 sampai dengan 2013. PER = saham per Laba saham Harga 47 Dari 10 populasi perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yang memenuhi kriteria sebagai sampel sebanyak 10 perusahaan, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Daftar sampel perusahaan Investasi No Kode Nama perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 1 ABMM PT ABM Investama Tbk √ √ √ 1 2 BHIT PT Bhakti Investama Tbk √ √ √ 2 3 BMTR PT Global Mediacom Tbk √ √ √ 3 4 BNBR PT Bakrie and Brothers Tbk √ √ √ 4 5 BRMS PT Bumi Resources Minerals Tbk √ √ √ 5 6 MLPL PT Multipolar Tbk √ √ √ 6 7 MYRX PT Hanson International Tbk √ √ √ 7 8 PLAS PT Polaris Investama Tbk √ √ √ 8 9 POOL PT Pool Advista Indonesia Tbk √ √ √ 9 10 SRTG PT Saratoga Investama Sedaya Tbk √ √ √ 10 Berdasarkan karakteristik penarikan sampel di atas, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan investasi dan diamati selama periode 4 empat tahun yang termasuk sebagai data poling.

3.6 Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui media internet, buku-buku referensi, surat kabar, jurnal-jurnal penelitian dan literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topic bahasan dalam penelitian Amirullah dan Widayat, 2002:63. Data tersebut yang terdiri dari laporan keuangan perusahaan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai 2013. 48

3.7 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan mengambil data website efek Indonesia www.idx.co.id yang berupa laporan tahunan perusahaan yang akan diteliti. Penelitian mengambil data perusahaan rokok yang terdaftar di BEI.

3.8 Teknik Analisis

3.8.1 Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka data yang telah diinput akan

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 52

Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Kinerja Perusahaan Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia(BEI) Tahun 2009-2011.

0 5 13

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 8 15

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang TerdaftarDi Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014.

0 2 16

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 8 115

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Pasar Perusahaan 2.1.1 Pengertian Nilai Pasar Perusahaan - Pengaruh Kebijakan Dividen Perusahaan Terhadap Nilai Pasar Perusahaan Pada Perusahaan Investasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

0 0 25

SKRIPSI PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PASAR PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN INVESTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 9

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25