Analisis Deskriptif Data Afektif dan Psikomotorik Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia

Keterangan KD = koefisien determinasi rb = indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb koefisien biserial 3.7.2.3.4 Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Menurut Mulyasa 2002: 99 keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang- kurangnya 85 dari jumlah yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan klasikal yaitu, sebagai berikut: 100 X n   Keterangan: n = jumlah seluruh x = jumlah yang mencapai ketuntasan belajar Yunianingrum 2008: 40

3.7.2.4 Analisis Deskriptif Data Afektif dan Psikomotorik

Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil belajar afektif dan psikomotorik. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui nilai afektif dan psikomotorik siswa. Perhitungan nilai afektif dan psikomotorik siswa, dengan menjumlahkan skor tiap aspek, kemudian hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel klasifikasi nilai afektif dan psikomotorik. Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Aspek Afektif dan Psikomotorik Skor Siswa Kriteria x ≥ + 1.SB x Sangat Tinggi + 1.SB x x ≥ Tinggi x ≥ - 1.SB x Rendah x + 1.SB x Sangat Rendah Mardapi, 2012: 162 Tiap aspek dari hasil belajar afektif dan psikomotorik kedua kelas dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam satu kelas tersebut. Adapun rumus yang digunakan adalah: � − � � � = ℎ � � ℎ dari tiap aspek dalam penilaian afektif maupun psikomotorik dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria rata-rata skor tiap aspek Rata-rata nilai kelas Kriteria 3,40 x ≤ 4,00 2,80 x ≤ 3,40 2,20 x ≤ 2,80 1,60 x ≤ 2,20 1,00 x ≤ 1,60 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah

3.7.2.5 Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia

dengan Strategi REACT Pada analisis tahap ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia kompetensi dasar pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan yang diungkapkan dalam bentuk angket. Tiap aspek dari pembelajaran kimia dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap indikator dalam kelas eksperimen. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat satu sampai dengan lima, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif sebagai berikut: 1 “Sangat setuju” menunjukkan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi tersebut diberi nilai 4 2 “Setuju”, menunjukkan peringkat lebih rendah dibandingkan dengan kata “Sangat”. Oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3 3 “Kurang setuju”, karena berada dibawah “Setuju”, diberi nilai 2 4 “Tidak Setuju” yang berada di bawah “Kurang Setuju”, diberi nilai 1 Hasil angket tanggapan siswa kemudian dianalisis. Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam kelas. Rumus yang digunakan adalah : � − � � � = ℎ � � ℎ � 100 Adapun klasifikasi nilai angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran, sebagai berikut: Tabel 3.9 Klasifikasi nilai angket tanggapan siswa Rentang Kriteria ≥ 85 71 –84 55 –70 41 – 55 ≤ 40 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di MAN Babakan Lebaksiu Tegal pada mata pelajaran kimia kompeteni dasar Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, maka hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisis data tahap awal, dan analisis data tahap akhir. Analisis data tersebut digunakan untuk menarik simpulan terhadap hipotesis yang diajukan.

4.1.1 Analisis Data Tahap Awal

Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah data nilai ulangan akhir semester gasal kelas XI IPA MAN Babakan Lebaksiu Tegal. Berikut ini data awal populasi kelas XI IPA yang berjumlah 4 kelas. Tabel 4.1 Data Awal Populasi Kelas n Rata-rata SD Skor tertinggi Skor terendah XI IPA 1 30 74,47 7,67 88 58 XI IPA 2 29 74,59 6,88 90 62 XI IPA 3 41 76,12 9,30 92 58 XI IPA 4 42 75,91 6,93 93 63 Sumber: Data Primer