Hubungan antara Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutaan s dan Ksp Pengaruh Ion Senama atau Ion Sejenis pH dan Kelarutan

2.6.3 Hubungan antara Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutaan s dan Ksp

Nilai kelarutan dapat dihitung berdasarkan hubungan antara Ksp dan kelarutan s. Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: AxBy s AxBy aq xA y+ aq + yB x- aq s x s y s Bila kelarutan zat A x B y adalah S dalam satuan molar, secara stoikiometri [A y+ ] yang terbentuk adalah xS dan [B x- ] yang terbentuk adalah yS, maka persamaan Ksp-nya menjadi: Ksp = [A y+ ] x [B x- ] y = xs x ys y = x x y y s x+y atau S = × +

2.6.4 Pengaruh Ion Senama atau Ion Sejenis

Kelarutan dalam air murni akan berbeda dengan kelarutan dalam suatu larutan. Seringkali kelarutan elektrolit dalam suatu larutan tidak hanya berasal dari satu sumber saja, melainkan terdapat sumber lain dari ion senama sejenis dalam larutan. Coba kita perhatikan contoh berikut ini. Apakah yang akan terjadi apabila ke dalam larutan jenuh Ag 2 CrO 4 kita tambahkan larutan AgNO 3 atau larutan K 2 CrO 4 ? Dalam larutan jenuh Ag 2 CrO 4 terdapat kesetimbangan antara Ag 2 CrO 4 padat dengan ion Ag + dan ion CrO 4 2- : Ag 2 CrO 4 s Ag 2 CrO 4 aq 2 Ag + aq + CrO 4 2- aq Penambahan larutan AgNO 3 atau K 2 CrO 4 akan memperbesar konsentrasi ion Ag + atau ion CrO 4 2- dalam larutan. AgNO 3 aq  Ag + aq + NO 3 - aq K 2 CrO 4 aq  2K + aq + CrO 4 2- aq Sesuai dengan azas Le Chatelier tentang pergeseran kesetimbangan, penambahan konsentrasi ion Ag + atau ion CrO 4 2- akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Akibat dari pergeseran itu, jumlah Ag 2 CrO 4 yang larut menjadi berkurang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keberadaan ion senama akan memperkecil kelarutan. Akan tetapi, sebagaimana halnya kesetimbangan pada umumnya, ion senama tidak mempengaruhi harga tetapan hasil kali kelarutan, asal suhunya tidak berubah.

2.6.5 pH dan Kelarutan

Beberapa zat padat hanya sedikit larut dalam air tetapi sangat larut dalam larutan asam. Sebagai contoh, bijih tembaga dan nikel sulfida dapat larut dengan asam kuat. Suatu fakta yang amat membantu dalam pemisahan dan pengambilan logam berharga ini dari bentuk unsurnya. Pengaruh pH terhadap kelarutan ditunjukkan secara dramatis pada kerusakan bangunan dan monumen oleh pengendapan asam. Ada sebagian senyawa ionik dengan kelarutan rendah mempunyai daya larut yang bergantung pada pH larutan. pH mempengaruhi daya larut ion hidroksida dan garam yang mengandung anion basa lemah. Untuk memahaminya, simak contoh berikut : Kalsium karbonat CaCO 3 sukar larut dalam air, tetapi larut dalam HCl. Fakta ini dapat diterangkan sebagai berikut: Dalam larutan jenuh CaCO 3 terdapat kesetimbangan sebagai berikut : CaCO 3 s CaCO 3aq Ca 2+ aq + CO 3 2- aq Saat asam kuat ditambahkan ke kalsium karbonat, ion hidrogen H + bereaksi dengan ion karbonat membentuk HCO 3 - atau H 2 CO 3 . H 2 CO 3 selanjutnya akan terurai membentuk CO 2 dan H 2 O. Gelembung-gelembung gas karbon dioksida akan timbul saat kalsium karbonat larut. Hal ini akan menggeser kesetimbangan di atas ke kanan. Dengan kata lain, menyebabkan CaCO 3 melarut.

2.6.6 Reaksi Pengendapan