Daya Pembeda Soal Uji Reliabilitas Soal

Perhitungan analisis tingkat kesukaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3.6.1.4 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Adapun yang menunjukan besarnya daya beda disebut indeks diskriminasi dan disingkat D. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung besarnya daya beda soal adalah : 1 Seluruh siswa tes dibagi dua yaitu kelas atas dan kelas bawah 2 Seluruh pengikut tes diurutkan mulai dari skor teratas sampai skor terbawah 3 Menghitung indeks diskriminasi soal diambil dari buku Suharsimi 2006:218 dengan rumus : D = B A J A − B B J B = P A − P B Keterangan: D = Daya beda J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar Daya pembeda soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Inteval Kriteria D  0,00 0,00 D  0,20 0,20 D  0,40 0,40 D  0,70 0,70 D  1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik Bila D negatif, semua jenjang tidak baik. Sehingga butir soal yang mempunyai D negatif, sebaiknya dibuang. Suharsimi, 2006: 218 Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda soal, diperoleh soal yang mempunyai daya beda “sangat jelek” yaitu 6, 8, 12, 27, 30, 31, 44 dan 50. Soal yang mempunyai daya beda “jelek” yaitu 5, 20, 28, 39, dan 45. Soal yang mempunyai daya beda “cukup” yaitu 1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 29, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42 43, 46, 47, 48, dan 49. Soal yang mempunyai daya beda “baik” yaitu 7, 15, 16, 32, dan 33. Perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.

3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal

Reliabilitas soal adalah ketepatan suatu tes apabila diteskan pada objek yang sama Suharsimi, 2006. Untuk mengetahui reliabilitas soal, maka digunakan KR –21:               t V k M k M k k r . 1 1 11 Keterangan : r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata V t = varians total Suharsimi, 2009:103 Klasifikasi reliabilitas soal yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Klasifikasi reliabilitas soal Interval Kriteria 0,80 ≤ r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi 0,60 ≤ r 11 0,80 Tinggi 0,40 ≤ r 11 0,60 Cukup 0,20 ≤ r 11 0,40 Rendah r 11 0,20 Sangat rendah Berdasarkan hasil analisis reliabilitas soal, diperoleh data r 11 = 0,738 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen soal dapat dinyatakan reliabel, dengan kriteria reliabilitas tinggi. Perhitungan reliabilitas soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 12.

3.6.1.6 Transformasi Nomor Soal