4.1.2.3.4. Penentuan Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya koefisien korelasi
biserial hasil belajar r
b
sebesar 0,45 dan termasuk dalam kategori sedang, sehingga besarnya koefisien determinasi KD adalah 20,25. Jadi, besarnya
kontribusi penerapan strategi pembelajaran REACT terhadap hasil belajar siswa materi pokok kelarutan dan hasil kali kelarutan sebesar 20,25. Perhitungan
koefisien determinasi hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 18. 4.1.2.3.5. Uji Ketuntasan Belajar Klasikal
Hasil uji ketuntasan belajar kelas eksperimen I dan eksperimen II dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Ketuntasan Belajar Klasikal Kelas
Rata-rata Jumlah
siswa tuntas Jumlah
seluruh siswa Kriteria
Ekperimen I 82,03
26 30
Tuntas Eksperimen II
77,07 18
29 Belum Tuntas
Sumber: Data Primer Berdasarkan hasil analisis tersebut, kelas eksperimen I sudah mencapai
ketuntasan belajar karena persentase ketuntasan belajar klasikal. Sedangkan kelas eksperimen II belum mencapai ketuntasan belajar.
4.1.2.4. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Afektif
Terdapat tujuh aspek yang diamati pada penilaian afektif baik untuk kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif
dengan tujuan untuk mengetahui aspek mana yang perlu dibina dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah dan
sangat rendah. Rata-rata skor tiap aspek afektif dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif No
Aspek Eksperimen I
Eksperimen II Rata-
rata Kategori
Rata- rata
Kategori 1
Kehadiran siswa di kelas
3,81 Sangat tinggi
3,94 Sangat tinggi
2 Aktivitas siswa dalam
pembelajaran 3,23
Tinggi 2,99
Tinggi 3
Keaktifan siswa memberikan tanggapan
3,42 Sangat tinggi
3,25 Tinggi
4 Bertanggung Jawab
3,41 Sangat tinggi
3,43 Sangat tinggi
5 Disiplin Tugas
3,52 Sangat tinggi
3,22 Tinggi
6 Bekerjasama
3,48 Sangat tinggi
3,38 Tinggi
7 Kesopanan
3,80 Sangat tinggi
3,91 Sangat tinggi
Rata-Rata 3,53
Sangat tinggi 3,44
Sangat tinggi Jumlah
24,68 24,11
Sumber: Data Primer Rata-rata skor tiap aspek afektif siswa pada kelas eksperimen I sebesar 3,53
dan kelas eksperimen II sebesar 3,44. Rata-rata skor tiap aspek afektif siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II termasuk dalam kriteria sangat tinggi.
Analisis deskriptif lembar observasi afektif dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24.
4.1.2.5. Analisis Deskriptif Lembar Observasi Psikomotorik
Terdapat sepuluh aspek yang digunakan untuk menilai aspek psikomotorik siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui
aspek mana yang perlu untuk dibina dan dikembangkan lagi. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Rata-rata skor tiap aspek
psikomotorik siswa dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik No
Aspek Eksperimen I
Eksperimen II Rata-
rata Kategori
Rata- rata
Kategori 1
Membaca prosedur percobaan
3,55 Sangat tinggi
3,47 Sangat tinggi
2 Mengamati perubahan
yang terjadi 3,23
Tinggi 3,09
Tinggi 3
Bekerjasama dengan anggota kelompok
3,65 Sangat tinggi
3,62 Sangat tinggi
4 Mendiskusikan hasil
percobaan 3,62
Sangat tinggi 3,38
Tinggi 5
Menyusun laporan praktikum
3,28 Tinggi
3,28 Tinggi
6. Menuliskan hasil laporan
sementara 3,50
Sangat tinggi 3,16
Tinggi 7.
Menarik kesimpulan 2,87
Tinggi 2,66
Sedang 8.
Mempersiapkan alat dan bahan
4,00 Sangat tinggi
4,00 Sangat tinggi
9. Mengecek kebersihan alat
3,67 Sangat tinggi
3,72 Sangat tinggi
10. Mengetahui fungsi alat dan bahan
3,52 Sangat tinggi
3,38 Sangat tinggi
Rata-Rata 3,49
Sangat tinggi 3,37
Tinggi Jumlah
34,88 33,74
Sumber: Data Primer Rata-rata skor tiap aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen I
sebesar 3,49 dan kelas eksperimen II sebesar 3,37. Rata-rata skor tiap aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen I termasuk dalam kategori sangat tinggi,
sedangkan rata-rata skor kelas eksperimen II termasuk dalam kategori tinggi. Analisis deskriptif nilai psikomotorik siswa dapat dilihat pada lampiran 28 dan 29.
4.1.2.6. Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap Pembelajaran Kimia