Aspek-Aspek Bimbingan Belajar Siswa di Sekolah
35 belajar yang telah dijadwalkan; 4 memiliki kamar tempat belajar yang sesuai
dengan seleranya sendiri dan mendorong kegiatan belajarnya; 5 menyiapkan peralatan sekolah dengan baik sebelum belajar; 6 menerangi dalam kamar
tempat belajar yang sesuai dan tidak mengganggu kesehatan mata; 7 harus bisa memusatkan perhatian dan berkonsentrasi dalam belajar; dan 8 memiliki
kepercayaan terhadap kemampuan sendiri dalam belajar. Abu dan Widodo, 2008: 112
Bertitik tolak dari kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam belajar, baik secara individual maupun kelompok maka pembimbing sekolah
konselor sekolah berkewajiban membantu murid-murid: 1 agar ia dapat menjadikan kondisi fisiknya tetap sehat; 2 agar murid-murid dapat menyusun
jadwal belajar dengan sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan kondisinya; 3 agar murid-murid dapat menyadari bahwa dalam belajar diperlukan self-diciplin;
4 agar murid-murid dapat memilih tempat kamar belajar yang ideal, dan memungkinkan ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya; 5 agar murid-murid
dapat memilih dan menggunakan peralatan belajar sesuai dengan apa yang ditekuninya; 6 agar murid-murid dapat memilih dan menempatkan alat
penerangan, sesuai dengan kebutuhan belajar; 7 agar murid-murid memelihara konsentrasinya dengan tepat, dan menggunakannya dengan baik pada saat ia
sedang belajar; dan 8 agar murid-murid tetap memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap potensi-potensi, kemampuan, bakat yang ada pada dirinya
sendiri dengan penuh kesadaran, bahwa ia mampu menghadapi semua permasalahan yang dijumpai dalam pelajaran Abu dan Widodo, 2008: 113.
36 Untuk dapat memberikan bantuan kepada murid-murid seoptimal mungkin
dalam kegiatan belajarnya, pembimbing sekolah harus dapat: 1 berhubungan dan memelihara hubungan dengan murid-murid secara terus menerus; 2
memahami murid-murid dan membantunya agar kebutuhan sosialnya terpenuhi; 3 memahami murid-murid dan membantunya untuk mendapat keseimbangan
psikis dan fisiknya; 4 memenuhi murid-murid dan mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar yang mengarah kepada tingkah laku yang baik, dan
selaras dengan norma-norma kehidupan yang berlaku; 5 membantu murid- murid untuk mengatasi dan menghilangkan rasa rendah diri, rasa takut atau
cemas, rasa diri lebih superior; 6 memahami murid-murid dan membantunya untuk menanamkan kepercayaan pada diri sendiri; 7 membantu murid-murid
untuk mengatasi dan menghilangkan rasa cemas, ragu-ragu terhadap pemecahan masalah yang sedang dihadapinya; 8 membantu murid-murid untuk mengenal
dan memahami secara mendalam tujuan pelajaran yang sedang dipelajarinya dalam mengembangkan kariernya di masa depan; 9 memahami murid-murid
serta membantunya untuk menggunakan dan mengatur waktu yang ada di dalam kegiatan belajar dengan secara tertib, teratur, dan efektif; 10 memahami murid-
murid dan membantunya untuk mengembangkan serta meningkatkan kualitas pribadinya secara menyeluruh; dan 11 memahami murid-murid dan
membantunya agar dapat mengadakan hubungan yang baik dengan teman- temannya. Abu dan Widodo, 2008: 113-114
e Peranan Guru dalam Bimbingan Belajar
Perkembangan ilmu dan teknologi yang disertai dengan perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan cepat dewasa ini, peranan guru telah
37 meningkat dari sebagai pengajar menjadi pembimbing Abu dan Widodo, 2008:
115. Tugas dan tanggung jawab menjadi lebih meningkat terus, yang ke dalamnya termasuk fungsi-fungsi guru sebagai: 1 designer of instruction atau
perancang pengajaran, dituntut untuk merencanakan merancang kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien; 2 manager of instruction atau
pengelola pengajaran, dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar
sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien; 3 evaluator of student learning, dituntut untuk secara terus menerus mengikuti
hasil-hasil prestasi belajar yang telah dicapai murid-muridnya dari waktu ke waktu; 4 motivator belajar; dan 5 pembimbing, dituntut untuk mengadakan
pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional akan tetapi juga dengan pendekatan yang bersifat pribadi personal approach dalam setiap proses belajar
mengajar berlangsung. Sebagai pembimbing dalam belajar mengajar, guru diharapkan mampu
untuk: 1 memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar; 2 membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang
dihadapinya; 3 mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah dilakukannya; 4 memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid
dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya; dan 5 mengenal dan memahami setiap murid baik secara individual maupun secara kelompok.
Menurut Perceivel Huston, dalam bukunya The Guidance Function Education guru yang dapat berperan sebagai pembimbing yang efektif adalah
38 guru yang memiliki kemampuan kelebihan dalam hal mengajar bidang studi:
1 dapat menimbulkan minat dan semanngat dalam bidang studi yang diajarkan; 2 memiliki kecakapan sebagai pemimpin murid; dan dapat menghubungkan
materi pelajaran pada pekerjaan praktis. Menurut Abu dan Widodo 2008: 117 dalam melakukan bimbingan
adapun langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu a mengumpulkan, mengatur, dan memanfaatkan informasi yang berhubungan dengan lapangan
yang telah disebutkan di muka dan menafsirkan untuk siswa, guru maupun orang tua, dan lain-lain; b mengembangkan pada siswa, pengertian, dan keterampilan
dibutuhkan untuk menemukan informasi-informasi; dan c langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
bimbingan yaitu 1 menentukan masalah; 2 pengumpulan data; 3 analisis data; 4 diagnosis; 5 prognosis; 6 treatment terapi; dan 7 tindak lanjut
follow up. Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam masalah-
masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran atau penempatan dan juga menjadi perantara dari siswa dalam hubungannya
dengan para guru maupun tenaga administrasi. Adapun empat macam fungsi bimbingan, yaitu a preservatif memelihara dan membina suasana dan situasi
yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya belajar mengajar; b preventif mencegah sebelum terjadi masalah; c kuratif mengusahakan
“Penyembuhan” pembentukan dalam mengatasi masalah; dan d rehabilitasi mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah diadakan treatment yang
memadai. Abu dan Widodo, 2008: 117.
39 Sementara itu kebutuhan bimbingan bagi anak dan macam-macamnya
yaitu a bimbingan belajar; b bimbingan penyelesaian; c bimbingan pekerjaan vocational guidance; d bimbingan karier career guidance; e
bimbingan sosial dan pribadi; dan f bimbingan jabatan vocational guidance. Abu dan Widodo, 2008: 118
Banyak cara atau teknik dalam suatu bimbingan. Adapun teknik-teknik dalam bimbingan menurut Abu dan Widodo 2008: 119 dibedakan menjadi dua
teknik yaitu a individual; dan b kelompok. Dalam bimbingan dengan teknik individual dibedakan atas: 1 directive counseling; dan 2 non-directive
counseling. Sedangkan bimbingan dengan teknik kelompok dibedakan atas: 1 home room program; 2 field trip karya wisata; 3 group discussion diskusi
kelompok; 4 kegiatan bersama; 5 organisasi siswa; 6 sosiodrama; 7 psikodrama; 8 upacara; dan 9 papan bimbingan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan tujuan pelayanan bimbingan dalan belajar, bimbingan belajar di sekolah dapat dilakukan
dengan: 1 cara belajar yang efisien; 2 cara menggunakan buku; 3 persiapan ulangan ujian; 4 pembagian waktu belajar; 5 disiplin belajar; 6 pelajaran
tambahan; 7 belajar kelompok; dan 8 cara memanfaatkan perpustakaan.