Pengertian Bimbingan Belajar Siswa di Sekolah
33 dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan bertingkah laku yang wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Dengan rumusan tujuan bimbingan di sekolah seperti tersebut jelas bahwa yang ingin dicapai dalam bimbingan yaitu 1 kebahagiaan hidup pribadi;
2 hidup yang efektif dan produktif; 3 kesanggupan hidup bersama dengan orang lain; dan 4 keserasian antara cita-cita siswa dengan kemampuan yang
dimilikinya.
b Tujuan Pelayanan Bimbingan bagi Murid
Tujuan bimbingan dan penyuluhan bagi murid adalah untuk: 1 membantu dalam memahami tingkah laku orang lain; 2 membantu murid-murid
untuk supaya hidup dalam kehidupan yang seimbang antara aspek fisik, mental, dan sosial; 3 membantu proses sosialisasi dan sikap sensitif terhadap kebutuhan
orang lain; 4 membantu murid-murid untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, bakat, kecakapan belajar, dan kesempatan yang
ada; 5 membantu murid-murid untuk mengembangkan motif instrinsik dalam belajar, sehingga dapat mencapai kemajuan yang berarti dan bertujuan; 6
memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan; 7 mengembangkan
nilai dan sikap secara menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri self acceptance; dan 8 membantu murid-murid untuk memperoleh keputusan
pribadi dalam penyesuaian diri secara maksimal terhadap masyarakat. Abu dan Widodo, 2008: 110
34
c Tujuan Pelayanan Bimbingan dalam Belajar
Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap
murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembanngan yang optimal. Untuk lebih jelasnya tujuan
pelayanan bimbingan belajar dirinci sebagai berikut: 1 mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak; 2
menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran; 3 memberikan informasi saran dan petunjuk bagi yang memanfaatkan
perpustakaan; 4 membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ulangan dan ujian; 5 memilih suatu bidang studi mayor atau minor sesuai dengan
bakat, minat, kecerdasan, cita-cita, dan kondisi fisik atau kesehatannya; 6 menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu; 7
menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya; 8 memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun
untuk pengembangan bakat dan kariernya di masa depan Abu dan Widodo, 2008: 111.
d Kebutuhan-Kebutuhan dalam Belajar
Di dalam memasuki proses belajar dan situasi, supaya anak dapat belajar dengan baik, kebutuhan yang diperlukan dalam belajar harus dipenuhi.
Kebutuhan-kebutuhan itu di antaranya adalah: 1 memiliki kondisi fisik yang tetap sehat; 2 memiliki jadwal belajar di rumah, yang disusun dengan baik dan
teratur; 3 memiliki disiplin terhadap diri sendiri, patuh, dan taat dengan rencana
35 belajar yang telah dijadwalkan; 4 memiliki kamar tempat belajar yang sesuai
dengan seleranya sendiri dan mendorong kegiatan belajarnya; 5 menyiapkan peralatan sekolah dengan baik sebelum belajar; 6 menerangi dalam kamar
tempat belajar yang sesuai dan tidak mengganggu kesehatan mata; 7 harus bisa memusatkan perhatian dan berkonsentrasi dalam belajar; dan 8 memiliki
kepercayaan terhadap kemampuan sendiri dalam belajar. Abu dan Widodo, 2008: 112
Bertitik tolak dari kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam belajar, baik secara individual maupun kelompok maka pembimbing sekolah
konselor sekolah berkewajiban membantu murid-murid: 1 agar ia dapat menjadikan kondisi fisiknya tetap sehat; 2 agar murid-murid dapat menyusun
jadwal belajar dengan sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan kondisinya; 3 agar murid-murid dapat menyadari bahwa dalam belajar diperlukan self-diciplin;
4 agar murid-murid dapat memilih tempat kamar belajar yang ideal, dan memungkinkan ia dapat belajar dengan sebaik-baiknya; 5 agar murid-murid
dapat memilih dan menggunakan peralatan belajar sesuai dengan apa yang ditekuninya; 6 agar murid-murid dapat memilih dan menempatkan alat
penerangan, sesuai dengan kebutuhan belajar; 7 agar murid-murid memelihara konsentrasinya dengan tepat, dan menggunakannya dengan baik pada saat ia
sedang belajar; dan 8 agar murid-murid tetap memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap potensi-potensi, kemampuan, bakat yang ada pada dirinya
sendiri dengan penuh kesadaran, bahwa ia mampu menghadapi semua permasalahan yang dijumpai dalam pelajaran Abu dan Widodo, 2008: 113.