13
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar
dengan efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
Dari prinsip-prinsip tersebut memberikan penjelasan dalam memaknai belajar dan dapat mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan
dalam mendukung proses pembelajaran, sehingga pengertian dan pemahaman mengenai makna belajar menjadi lebih jelas dan terarah.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam belajar ada suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang berupa
pengetahuan, pemahaman, maupun sikap yang diperoleh melalui proses belajar. Perubahan tingkah laku yang diperoleh merupakan hasil interaksi
dengan lingkungan. Interaksi tersebut salah satunya adalah proses pembelajaran yang diperoleh di sekolah. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa dengan belajar seseorang dapat memperoleh suatu yang baru baik itu pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
2. Hasil Belajar
Eko Putro Widoyoko 2010 : 29 mengemukakan bahwa penilaian asessment hasil belajar merupakan komponen penting dalam kegiatan
pembelajaran. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya.
Menurut Nana Sudjaja 2009 : 22 pengertian hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.
14
Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran. Purwanto 2011 : 54 mengemukakan bahwa perubahan perilaku
yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Manusia mempunyai potensi perilaku kejiwaan yang
dapat dididik dan diubah perilakunya yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah adanya perubahan kognitif atau pengetahuan terhadap sesuatu yang telah
dipelajari dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Menurut Hamid Hasan dan Asmawi Zainul 1991 : 23
mengemukakan bahwa hasil belajar dinyatakan dalam klasifikasi yang dikembangkan oleh Bloom dan kawan-kawannya.
Taksonomi Bloom membagi hasil belajar atas tiga ranh yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Berikut penjelasan dari ketiga ranah
tersebut : a. Ranah Kognitif.
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir. Dalam Taksonomi Bloom dikenal ada 6 jenjang ranah kognitif.
Jenjang satu lebih tinggi dari yang lain, dan jenjang yang lebih tinggi akan dapat dicapai apabila rendah sudah dapat dikuasai.
15
Oleh karena itu hubungan antara setiap jenjang bersifat hierarkis.
Berdasarkan urutan dari yang terendah ke yang tertinggi, keenam jenjang tersebut adalah:
1 Pengetahuan knowledge yaitu kemampuan manusia dalam mengingat semua jenis informasi yang
diterimanya. Jenis informasi yang disimpan dan diterima tidak terbatas. Informasi tersebut dapat saja
berupa data, istilah, definisi, fakta, teori, pendapat, prosedur kerja, tata tertib dan sebagainya.
2 Pemahaman comprehension
yaitu kemampuan
seseorang untuk mengubah bentuk komunikasi, mencari kata, kalimat atau contoh lain yang sesuai, ataupun
menarik kesimpulan mengenai arti pokok suatu informasi.
3 Aplikasi application yaitu kemampuan menggunakan sesuatu dalam situasi tertentu yang bukan merupakan
pengulangan. 4 Analisis analysis yaitu kemampuan untuk melakukan
pengolahan informasi lebih lanjut. 5 Sintesis synthesis yaitu kemampuan akan terjadi
apabila memperoleh informasi yang berbeda-beda. Dari
16
informasi yang berbeda-beda tersebut kita harus menghasilkan sesuatu yang bersifat orisinal.
6 Evaluasi evaluation yaitu kemampuan tertinggi dalam ranah kognitif Bloom, untuk sampai pada kemampuan
evaluasi semua kemampuan yang ada dibawahnya harus dikuasai. Artinya, orang tidak mungkkin melakukan
evaluasi apabila tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang apa yang akan di evaluasi.
b. Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan minat, perhatian, sikap,
emosi, penghargaan, proses, internalisasi, dan pembentukan karakteristik diri. Krathwohl, Bloom dan Masia 1964
membagi ranah afektif dalam 5 jenjang. Kelima jenjang tersebut adalah :
1 Penerimaan receiving 2 Penanggapan respondin
3 Penghargaan vauling 4 Pengorganisasian organization
5 Penjatidirian characterization c. Ranah Psikomotor.
Ranah psikomotor berhubungan dengan kemampuan gerak atau manipulasi yang bukan disebabkan oleh kematangan
biologis. Kemampuan gerak atau manipulasi tersebut
17
dikendalikan oleh kematangan psikologis. Jadi kemampuan tersebut adalah kemampuan yang dapat dipelajari.
Dari ketiga ranah Taksonomi Bloom tersebut, peneliti akan meneliti tentang ranah kognitif dari jenjang C1
– C3 yaitu tentang pengetahuan, pemahaman,dan penerapan.
B. Kajian Tentang IPS