HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD N 1 Sabranglor dan di SD N 2 Sabranglor yang beralamat di Sabranglor, Sabranglor, Trucuk, Klaten. Penelitian dilaksanakan pada minggu ke dua sampai minggu keempat bulan April. Secara keseluruhan kondisi bangunan sekolah yang kokoh dan lingkungan yang bersih dapat memberikan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, serta memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. 2. Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil subjek penelitian pada kelas IV SD N 1 Sabranglor yang berjumlah 20 siswa dan kelas IV SD N 2 Sabranglor yang berjumlah 21 siswa. Setelah dilakukan observasi dan dokumentasi hasil ulangan tengah semester pada kedua kelas tersebut, dihasilkan bahwa kedua kelas tersebut merupakan kelas yang setara dan dapat dijadikan subjek penelitian. Hal ini diperkuat dengan nilai rata-rata UTS mata pelajaran IPS siswa kelas IV pada masing-masing sekolah yaitu SD N 1 Sabranglor sebesar 67,50 sedangkan SD N 2 Sabranglor sebesar 67,76. 59 Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan cara undian. Peneliti membuat gulungan kertas bertuliskan SD N 1 Sabrangor eksperimen dan SD N 2 Sabranglor eksperimen. Setelah itu, gulungan kertas dikocok dan peneliti mengambil satu gulungan kertas yang ternyata bertuliskan SD N 2 Sabranglor eksperimen dengan demikian maka kelas IV SD N 1 sabranglor sebagai kelas kontrol. Pada penelitian ini kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran koopertaif tipe Jigsaw, sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. B. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada minggu kedua sampai minggu keempat bulan April. Pada penelitian dilakukan satu kali pretest sebelum tiga kali treatment yang diakhiri dengan evaluasi pada setiap pertemuan dan satu kali posttest setelah treatment ketiga. Jumlah waktu proses pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama yaitu 3 kali pertemuan atau 6 jam pembelajaran. 60 Penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol mengambil pokok bahasan tentang Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota dan provinsi, kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman bagaimana cara menggunakannya dan sembilan indikator yang dibagi untuk 3 kali treatment. Berikut waktu pelaksanaan dan pembagian indikator pada masing-masing pertemuan. Tabel 11. Jadwal Perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tanggal Perlakuan Kelompok Materi 07-04-16 Treatmen I Eksperimen 1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi, komunikasi, serta transportasi 2. Menyebutkan macam- macam teknologi produksi secara sederhana dan modern 3. Menyebutkan macam- macam nama industri yang ada disekitar 08-04-16 Treatmen I Kontrol 1. Menjelaskan pengertian teknologi produksi, komunikasi, serta transportasi 2. Menyebutkan macam- macam teknologi produksi secara sederhana dan modern 3. Menyebutkan macam- macam nama industri yang ada disekitar 14-07-16 Treatmen II Eksperimen 1. menyebutkan kelemahankelebihan teknologi produksi, komunikasi serta transportasi 2. menyebutkan macam-macam 61 teknologi komunikasi secara sederhana dan modern 3. menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi sederhana dan modern. 15-04-16 Treatmen II Kontrol 1. menyebutkan kelemahankelebihan teknologi produksi, komunikasi serta transportasi 2. menyebutkan macam-macam teknologi komunikasi secara sederhana dan modern 3. menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi sederhana dan modern. 21-04-16 Treatmen III Eksperimen 1. menyebutkan macam-macam alat transportasi secara sederhana dan modern 2. menjelaskan cara menggunakan alat transportasi sederhana dan modern 3. menyebutkan contoh nama lokasi tempat transportasi darat, laut dan udara. 22-04-16 Treatmen III Kontrol 1. menyebutkan macam-macam alat transportasi secara sederhana dan modern 2. menjelaskan cara menggunakan alat transportasi sederhana dan modern 3. menyebutkan contoh nama lokasi tempat transportasi darat, laut dan udara. Setelah pemberian treatment, pada akhir pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang sudah diberikan. 62 2. Deskripsi Data Penelitian Variabel yang dibahas dalam deskripsi ini adalah variabel hasil belajar IPS yang diperoleh dari pengujian pada kelas eksperimen yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil pengukuran hasil belajar IPS ini diperoleh melalui pretest dan posttest, sehingga masing-masing kelompok diperoleh skor kelompok awal dan kelompok akhir. Sehingga terdapat empat buah data yakni hasil pengukuran awal kelas eksperimen, hasil pengukuran awal kelas kontrol, hasil pengukuran akhir kelas eksperimen dan hasil akhir pengukuran kelas kontrol. a. Deskripsi Data Hasil Belajar IPS Pretest Kelompok Eksperimen Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data pretest adalah data yang diambil sebelum mendapatkan perlakuan. Hasil pengukuran data pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini dengan menggunakan rumus Sturges yang dikemukakan oleh Sugiyono 2007:27. 63 Tabel 12. Distribusi frekuensi skor pretest kelompok eksperimen Nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Komulatif 59,6 – 64,4 7 33,3 7 33,3 54,7 – 69,5 6 28,6 13 61,9 49,8 – 54,6 2 9,5 15 71,4 44,9 – 49,7 1 4,8 16 76,2 40,0 – 44,8 5 23,8 21 100 Jumlah 21 100 Selanjutnya bila digambarkan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut. Gambar 3. Grafik histogram data pretest kelompok eksperimen Hasil pengukuran awal kelas eksperimen menujukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 64 dan nilai terendah adalah 40 , dengan mean sebesar 54,10, median 56, modus 56,00 dan simpangan baku 7,961. Apabila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut 1 2 3 4 5 6 7 40-44.8 44.9-49.7 49.8-54.6 54.7-59.5 59.6-64.4 5 1 2 6 7 Fre ku e n si Interval Pretes Eksperimen 64 Tabel 13. Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen Kriteria Data Pretest Kelompok Eksperimen Jumlah Siswa 21 Nilai minimun 40 Nilai maximum 64 Mean 54,09 Median 56 Modus 56 Std. Deviation 7,96 b. Deskripsi Data Nilai Pretest Kelompok Kontrol Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Data pretest adalah data yang diambil sebelum mendapatkan perlakuan. Hasil pengukuran data pretest pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini dengan menggunakan rumus Sturges yang dikemukakan oleh Sugiyono 2007:27. Tabel 14.Distribusi frekuensi skor pretest kelompok kontrol Nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Komulatif 58,8 – 64,4 5 25.0 5 25,0 53,1 – 58,7 5 25.0 10 50 47,4 – 53,0 7 35.0 17 85 41,7 – 47,3 1 5.0 18 90 36,0 – 41,6 2 10.0 20 100 Jumlah 20 100 Selanjutnya bila digambarkan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut. 65 Gambar 5.Grafik histogram data pretest kelompok kontrol Hasil pengukuran awal kelas kontrol menujukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 64 dan nilai terendah adalah 36 , dengan mean sebesar 53,40, median 54, modus 52,00 dan simpangan baku 7,597. Apabila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut Tabel 15. Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol Kriteria Data Pretest Kelompok Kontrol Jumlah Siswa 20 Nilai minimun 36 Nilai maximum 64 Mean 53,40 Median 54 Modus 52 Std. Deviation 7,59 1 2 3 4 5 6 7 36-41.6 41.7-47.3 47.4-53.0 53.1-58.7 58.8-64.4 2 1 7 5 5 Fre ku e n si Interval Pretest Kontrol 66 c. Deskripsi Data Posttest Hasil Belajar IPS Kelompok Eksperimen Setelah diberi perlakuan peneliti melakukan posttest. Data posttest adalah data yang diambil setelah mendapatkan perlakuan. Hasil pengukuran data posttest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini dengan menggunakan rumus Sturges yang dikemukakan oleh Sugiyono 2007:27. Tabel 16. Distribusi frekuensi skor posttest kelompok eksperimen Nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Komulatif 86,8 – 92,4 1 4,8 1 4,8 81,1 – 86,7 5 23,8 6 28,6 75,4 – 81,0 3 14,3 9 42,9 6,7 – 75,3 6 28,6 15 71,5 64,0 – 69,6 6 28,6 21 100 Jumlah 21 100 Selanjutnya bila digambarkan dalam bentuk grafik histogram akan terlihat sebagai berikut. Gambar 5. Grafik histogram data postest kelompok eksperimen 1 2 3 4 5 6 64-69.6 75.4-81.0 86.8-92.4 6 6 3 5 1 Fre ku e n si Interval Postes Eksperimen 67 Sedangkan pengukuran nilai akhir posttest kelas eksperimen menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 92 dan nilai terendah adalah 64, dengan mean 75,04, median 72, modus 71,00 dan simpangan baku 8,089 . Apabila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut Tabel 17. Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen Kriteria Data Posttest Kelompok Eksperimen Jumlah Siswa 21 Nilai minimun 64 Nilai maximum 92 Mean 75,04 Median 72 Modus 72 Std. Deviation 8,08 d. Deskripsi Data Posttest Hasil Belajar IPS Kelompok Kontrol Setelah diberi perlakuan peneliti melakukan posttest. Data posttest adalah data yang diambil setelah mendapatkan perlakuan. Hasil pengukuran data posttest pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi dibawah ini dengan menggunakan rumus Sturges yang dikemukakan oleh Sugiyono 2007:27. Tabel 18. Distribusi frekuensi skor postest kelompok kontrol Nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi Komulatif Frekuensi Komulatif 78,8 – 84,4 3 15.0 3 15,0 73,1 – 78,7 2 10.0 5 25 67,4 – 73,0 9 45.0 14 70 61,7 – 67,3 5 25,0 19 95 56,0 – 61,6 1 0,05 20 100 Jumlah 20 100 68 Selanjutnya bila digambarkan dalam bentuk histogram akan terlihat sebagai berikut Gambar 6. Grafik histogram data posttest kelompok kontrol Sedangkan pengukuran nilai akhir postest kelas kontrol menunjukkan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 84 dan nilai terendah adalah 56, dengan mean 70 , median 70, modus 72,00 dan simpangan baku 7,048. Apabila digambarkan dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut Tabel 19. Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol Kriteria Data Posttest Kelompok Kontrol Jumlah Siswa 20 Nilai minimun 56 Nilai maximum 84 Mean 70 Median 70 Modus 72 Std. Deviation 7,04 2 4 6 8 10 56-61.6 61.7-67.3 67.4-73.0 73.1-78.7 78.8-84.4 1 5 9 2 3 Fre ku e n si Interval Postes Kontrol 69 e. Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dibawah ini adalah tabel nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen. Tabel 20. Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen. No subyek Nilai Pretest Ketuntasan Nilai Posttes t Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas 1 56 √ 84 √ 2 64 √ 92 √ 3 40 √ 84 √ 4 44 √ 84 √ 5 44 √ 72 √ 6 44 √ 84 √ 7 52 √ 80 √ 8 56 √ 72 √ 9 56 √ 80 √ 10 56 √ 72 √ 11 60 √ 72 √ 12 64 √ 84 √ 13 60 √ 64 √ 14 56 √ 72 √ 15 60 √ 64 √ 16 64 √ 68 √ 17 48 √ 68 √ 18 52 √ 68 √ 19 64 √ 72 √ 20 56 √ 76 √ 21 40 √ 64 √ Jumla h 21 siswa 18 siswa 3 siswa Rerata 54,10 75,05 Dari hasil pengukuran nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen menunjukkan bahwa pada saat dilakukan pretest semua siswa kelas IV dinyatakan belum tuntas, dan setelah diberikan perlakuan selanjutnya dilakukan posttest 70 hanya 3 siswa yang belum tuntas. Jumlah rerata pretest sebesar 54,10 dan jumlah rerata posttest sebesar 75,05. Selisih rerata pretest dan posttest mengalami kenaikan sebesar 20,95 Dibawah ini adalah tabel nilai pretest dan posttest kelompok kontrol. Tabel 21. Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol No subyek Nilai Pretest Ketuntasan Nilai Posttes t Ketuntasan Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas 1 56 √ 84 √ 2 52 √ 80 √ 3 40 √ 76 √ 4 48 √ 80 √ 5 44 √ 68 √ 6 36 √ 72 √ 7 52 √ 72 √ 8 52 √ 76 √ 9 60 √ 72 √ 10 52 √ 68 √ 11 48 √ 68 √ 12 52 √ 64 √ 13 64 √ 64 √ 14 64 √ 64 √ 15 60 √ 68 √ 16 56 √ 64 √ 17 64 √ 72 √ 18 56 √ 64 √ 19 56 √ 56 √ 20 56 √ 68 √ Jumla h Rerata 53,40 20 siswa 70,00 14 6 Dari hasil pengukuran nilai pretest dan posttest kelompok kontrol menunjukkan bahwa pada saat dilakukan pretest semua siswa kelas IV dinyatakan belum tuntas, dan setelah dilakukan posttest hanya 6 siswa yang belum tuntas. 71 Jumlah rerata pretest sebesar 53,40 dan nilai rerata posttest sebesar 70,00. Selisih rerata pretest dan posttest mengalami kenaikan sebesar 16,60. Apabila hasil belajar IPS disajikan dalam bentuk grafik histogram adalah sebagai berikut Gambar7. Grafik Histogram Nilai Pretest-Posttest Hasil Belajar IPS Secara keseluruhan rangkuman nilai mean pretest dan posttest hasil belajar IPS kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 22. Rangkuman Mean Pretest-Posttest Hasil Belajar IPS Kelompok Mean Pretest Mean Posttest Selisih Pretest- Posttest Eksperimen 54,10 75,04 20,95 Kontrol 53,40 70,00 16,60 54.1 53.4 75.05 70 10 20 30 40 50 60 70 80 Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol N ILAI pretest posttest 72 Selanjunya selisih mean pretes-posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol apabila disajikan dalam bentuk grafik histogram adalah sebagai berikut Gambar 8. Grafik Histogram selisiih Mean Pretest-Posttest 3. Deskripsi Hasil Observasi Hasil observasi terhadap keberlangsungan diskusi dalam pelaksanaan Jigsaw menunjukkan bahwa siswa telah mampu melaksanakan diskusi dengan lancar dan aspek-aspek dalam diskusi pun telah terlaksana dengan baik. Ini dapat dilihat dari hasil observasi yang telah dilaksanakan peneliti seperti tercantum dalam tabel dibawah ini 5 10 15 20 25 Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Selisih Mean Pretest-Posttest Eksperimen Kontrol 73 Tabel 23. Hasil Observasi Siswa Terhadap Pelaksanaan Diskusi dengan Metode Jigsaw Pertemuan I - III Pertemuan I Aspek Jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria Sangat baik Cukup baik Kurang baik 1.Berpasrtisipasi antar anggota kelompok 13 8 - 2.Keaktifan dalam kerja kelompok 12 9 - 3.Mampu bertanggung jawab dalam menjelaskan materi ajar 11 10 - 4.Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota kelompok 12 9 - Pertemuan II Aspek Jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria Sangat baik Cukup baik Kurang baik 1.Berpasrtisipasi antar anggota kelompok 15 6 - 2.Keaktifan dalam kerja kelompok 13 8 - 3.Mampu bertanggung jawab dalam menjelaskan materi ajar 12 9 - 4.Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota kelompok 15 6 - Pertemuan III Aspek Jumlah siswa yang termasuk dalam kriteria Sangat baik Cukup baik Kurang baik 1.Berpasrtisipasi antar anggota kelompok 17 4 - 2.Keaktifan dalam kerja kelompok 15 6 - 3.Mampu bertanggung jawab dalam menjelaskan materi ajar 16 5 - 4.Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota kelompok 15 6 - 74 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa aspek 1 Berpartisipasi antar anggota kelompok pada pertemuan kesatu sebesar 61,90 , kemudian pada pertemuan kedua naik menjadi 71,42, dan pertemuan ketiga menjadi 80,95. Aspek 2 Keaktifan dalam kerja kelompok pada pertemuan kesatu sebesar 57,14, kemudian pada pertemuan kedua naik menjadi 61,90, dan pertemuan ketiga menjadi 71,42. Aspek 3 Mampu bertanggung jawab dalam menjelaskan materi ajar pada pertemuan pertama sebesar 52,38, kemudian pada pertemuan kedua naik menjadi 57,14, dan pertemuan ketiga menjadi 76,61. Aspek 4 Bekerja sama dengan baik antar sesama anggota kelompok pada pertemuan pertama sebesar 57,14, pada pertemuan kedua dan ketiga naik menjadi 71,42. Ini menunjukkan bahwa setiap pertemuan mengalami kenaikan pada setiap aspek dan telah mampu melaksanakan diskusi dengan baik. C. Uji Prasyarat Analisis Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif karena penelitian ini dilakukan pada populasi tanpa diambel sampel, maka distribusi sudah dianggap normal sehingga tidak perlu uji normalitas . Sugiyono 2007:21, mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku 75 umum. Oleh karna itu penelitian ini tidak menggunakan uji signifikansi. Maka, teknik analisis data yang digunakan hanya membandingkan nilai mean. Statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menyajikan data hasil belajar kognitif yang diambil dari pretest dan posttest hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. D. Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan dalam penelitian. Hipotesis diuji setelah semua data penelitian terkumpul. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji t Independent Sampel T-Test dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 1. Uji t pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Tahap ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 13 for windows. Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: Ho : tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ha : ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 76 Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Setelah dianalisis menggunakan rumus t test diperoleh data sebagai berikut. Tabel 24. Hasil Perhitungan Uji t Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat pada tabel bagian t-test for Equality of Means hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 0,286 dan signifikansi sebesar 0,777. Nilai t hitung tt abel dan nilai sig 0,05. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima yang artinya “tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara nilai pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol”. Jadi dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang sama. 2. Uji t Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Uji t tahap ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan signifikan hasil posttest kelompok eksperimen dan Group Statistics 20 53.4000 7.59778 1.69892 21 54.0952 7.96181 1.73741 Kelas Kontrol Eksperimen Pretes N Mean Std. Deviati on Std. Error Mean Independent Samples Test .283 .598 -.286 39 .777 -.69524 2.43285 -5.61613 4.22566 -.286 39.000 .776 -.69524 2.43000 -5.61038 4.21991 Equal variances as sumed Equal variances not ass umed Pretes F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means 77 kelompok kontrol. Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 13 for windows. Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah Ho : tidak ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Ha : ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara nilai posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sedangkan apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Setelah dianalisis menggunakan rumus t test diperoleh data sebagai berikut. Tabel 25. Rangkuman Hasil Uji t Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,126 dan sig sebesar 0,040. Nilai t hitung tt abel dan sig 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima Group Statistics 20 70.0000 7.04870 1.57614 21 75.0476 8.08997 1.76538 Kelas Kontrol Eksperimen Postes N Mean Std. Deviati on Std. Error Mean Independent Samples Test 1.104 .300 -2.126 39 .040 -5.04762 2.37471 -9.85093 -.24431 -2.133 38.705 .039 -5.04762 2.36659 -9.83567 -.25957 Equal variances as sumed Equal variances not ass umed Postes F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means 78 dan Ho ditolak yang artinya “ada perbedaan pengaruh yang signifikan antar posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. E. Pembahasan Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan pretest dan di akhiri dengan posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tujuan dilakukan pretest ini untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman awal siswa. Setelah pretest selesai selanjutnya kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing melaksanakan proses pembelajaran. Untuk kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model koopertaif tipe jigsaw sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil belajar IPS siswa, yang dipelajarinya dengan model pembelajaran yang berbeda. Untuk melihat hasil pembelajaran yang diperoleh siswa, maka setelah selesai memberikan treatment dilakukan posttest pada kelas kontol dan kelas eksperimen. Soal yang digunakan untuk posttest sama dengan soal yang digunakan untuk pretest. Hasil dari posttest ini di analisis dengan uji T karena untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak. Namun, sebelum uji T dilakukan terlebih dahulu uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah nilai pretest dihitung normalitas dan homogenitas hasilnya adalah berdistribusi normal dan variannya homogen. Buktinya adalah hasil 79 uji normalita kelompok kontol memperoleh nilai Asymptotic Sig 2-tailed pada Kolmogorov-Smirnov variabel pretest sebesar 0,839 dan posttest sebesar 0,559. Hal ini dapat diartikan bahwa data tersebut lebih besar dari α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi data posttest dan pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas menunjukkan bawah kedua kelas tersebut memiliki varian yang homogen karena diperoleh data pretest kelompok eksperimen-kontrol sebesar 0,283 dan data posttest eksperimen-kontrol sebesar 1,104. Asymptotic Sig 2-tailed pada Levene Test data pretest sebesar 0,598 dan pada data posttest sebesar 0,300. Berdasarkan hasil perhitungan data tersebut maka dapat diartikan bahwa bahwa data pretest dan posttest lebih besar dari h arga α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut bersifat homogen. Secara keseluruhan perolehan nilai rata-rata yang hampir sama yaitu 53.40 untuk kelas kontrol , 54.10 untuk kelas eksperimen. Jadi selisihnya sangat sedikit 0,7. Nilai mean pretest kelompok eksperimen sebesar 54,10 dan untuk posttest sebesar 75,04. Dari ini berarti dari hasil pretest ada peningkatan sebesar 20,94 pada hasil posttest. Nilai mean pretest kelompok kontrol adalah 53,40 dan posttest sebesar, 70,00. Hal ini berarti ada peningkatan sebesar 16,60 pada hasil posttest untuk kelompok kontrol. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat bahwa selisih mean pretest-postest kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan selisih mean pretest-posttest kelas kontrol. 80 Dari hasil observasi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mempunyai peranan lebih dalam meningkatkan hasil belajar IPS, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada masing-masing aspek di setiap pertemuan. Aspek-aspek tersebut diantaranya yaitu 1berpartisipasi antar anggota kelompok, 2 keaktifan dalam kerja kelompok, 3 mampu bertanggungjawab dalam menjelaskan materi, dan 4 bekerja sama dengan baik antar sesama anggota kelompok. Dari hasil observasi tersebut sesuai dengan pendapat Slavin menyatakan bahwa kelebihan model kooperatif tipe Jigsaw yaitu 1 dapat mengembangkan hubungan antar pribadi secara positif diantara siswa yang mempunyai kemampuan belajar yang berbeda, 2 menerapkan bimbingan sesama temanbekerjasama, 3 rasa harga diri siswa yang lebih tinggi, 4 sikap apatis berkurang, meningkatkan keaktifan siswa, 5 pemahaman materi yang lebih mendalam dan 6 meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPS. Pengaruh tersebut antara lain dalam penggunaaan metode kooperatif tipe Jigsaw peserta didik harus mempertanggung-jawabkan hasil diskusi mereka bersama kelompok ahli kepada kelompok asal. Ketika mempresentasikan hasil diskusi tidak dengan sikap yang tanggung jawab dan percaya diri, maka akan memberikan hasil yang tidak maksimal untuk pemahaman kepada kelompok asal terhadap materi pembelajaran tersebut. Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif jigsaw dapat membantu siswa 81 meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penerapan siswa terhadap konsep siswa yang dipelajari. Peningkatan ini terjadi dikarenakan siswa secara langsung mencari dan memahami konsep serta menjelaskan kembali pada teman-teman satu kelompoknya, baik kelompok asal maupun kelompok ahli. Penggunaan metode konvensional ceramah dan tanya jawab juga mempunyai pengaruh pada siswa dalam hasil belajar IPS. Hal ini disebabkan karena peran guru yang sangat besar yaitu menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan terkadang diselingi dengan tanya jawab. Kegiatan siswa selama guru menerangkan adalah mendengarkan dan ada juga yang menyimak buku teks. Dari hasil penelitian ini model pembelajaran jigsaw mempunyai peranan lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPS. Sesuai dengan pendapat Abdul Majid 2014:175 menyatakan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif yaitu 1 Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit; 2 Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang; 3 Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagai tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok. Hal diatas menunjukkan munculnya tujuan pembelajaran kooperatif seperti yang disebutkan. 82 Berdasarkan beberapa hasil perhitungan nilai rata-rata dari hasil pretest dan posttest di atas, dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Oleh karena itu dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS kelas IV SD N Sabranglor, Trucuk, Klaten tahun ajaran 20152016. F. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar IPS yaitu : 1. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti tidak menggunakan media yang bersifat nyata untuk mendukung proses pembelajaran. 2. Sebaiknya pada kelas kontol ada metode berbeda yang setara dengan tindakan treatment. 3. Proses pembelajaran sebaiknya diobservasidiukur untuk memberi gambaran dalam membuat instrumen pada proses pembelajaran Jigsaw. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN