48
mengamati secara langsung ke objek penelitian, guna memperoleh data tentang selama pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berlangsung.
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a.  Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamatn dengan
tidak menggunakan instrumen pengamatan. b.  Observasi  sistematis,  yang  dilakukan  oleh  pengamatn  dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Observasi
yang digunakan
peneliti dalam
metode pengumpulan data ini adalah observasi sistematis. Pedoman observasi
berupa  sebuah  daftar  kegiatan  yang  mungkin  timbul  dan  akan diamati.  Dalam  proses  observasi,  observer  pengamat  tinggal
memberikan tanda pada kolom tempat peristiwa muncul.
H. Instrumen Penelitian
Pengembangan  instrumen  ini  menggunakan  2  macam  instrumen, yakni instrumen tes dan lembar observasi.
1.  Instrumen Tes Suharsimi  Arikunto  2006:223  mengungkapkan  bahwa  tes
dapat  digunakan  untuk  mengukur  kemampuan  dan  pencapaian  hasil belajar atau prestasi belajar. Dilihat dari bentuknya, tes dibagi menjadi
dua  macam,  yaitu  tes  obyektif  dan  tes  subyektif.  Tes  obyektif  pada umunya berbentuk  pilihan ganda sedangkan subyektif pada umumnya
berbentuk  uraian.  Secara  umum  pertanyaan  dalam  tes  ini  menuntut siswa  untuk  menjawab  dalam  bentuk  menjelaskan,  menguraikan,
49
mendiskusikan, membandingkan,
menghubungkan, pengertian,
memberikan  alasan  atau  bentuk  lain  yang  sejenis  sesuai  dengan tuntutan  pertanyaan  dan  dijawab  menggunakan  bahasa  yang  tidak
sama  persis  dengan  yang  ada  di  buku.  Pada  penelitian  ini,  peneliti menggunakan  tes  obyektif  untuk  mengukur  hasil  belajar  IPS,
mengingat tes obyektif memiliki keunggulan yakni tingkat keakuratan dan kepastian jawaban yang tinggi.
Bentuk soal menggunakan tes pilihan ganda sebanyak 25 butir soal, di mana memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Nilai 0
: jika siswa salah dalam menjawab soal tersebut. b.
Nilai 1 : jika jawaban benar.
2.  Lembar Observasi Lembar  observasi  ini  bertujuan  untuk  mengamati  kegiatan  selama
proses  belajar  mengajar,  mengamati  aktivitas  siswa  dalam pembelajaran  dengan  menggunakan  model  Jigsaw.  Lembar  observasi
ini  memuat  aktivitas  siswa  selama  pembelajaran  berlangsung,  yaitu interaksi  antara  siswa    dengan  siswa,  dan  siswa  dengan  bahan  ajar.
Pengisisan  lembar  observasi  ini  dilakukan  selama  pembelajaran berlangsung.  Observasi  akan  dilakukan  oleh  obsever.  Lembar
observasi terlampir.
50
Tabel 6. KISI-KISI INSTRUMEN
Standar Kompetensi   :  2.  Mengenal  sumber  daya  alam,  kegiatan  ekonomi,  dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota
Kompetensi Dasar
Indikator Proses Berfikir
Jumlah Butir Soal
Teknik Penilaian
C1 C2
C3 2.3 Mengenal
perkembangan teknologi
produksi, komunikasi dan
transportasi serta
pengalaman menggunakanny
a 1. Menjelaskan tentang pengertian
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
1, 2,
10, 13
4 Teknik Tes
Pilihan Ganda
2. Menyebutkan kelebihan kelemahan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi 14
19 2
Teknik Tes Pilihan
Ganda
3. Menyebutkan contoh nama industri yang ada di daerah sekitar
11 1
Teknik Tes Pilihan
Ganda
4. Menyebutkan alat-alat yang digunakan pada teknologi komunikasi sederhana dan
modern 12,
23 3,
4 6
,19 6
Teknik Tes Pilihan
Ganda
5. Menjelaskan cara menggunakan alat komunikasi sederhana dan modern
16, 25,
26 9
8, 27
6 Teknik Tes
Pilihan Ganda
6. menyebutkan macam-macam teknologi produksi secara sederhana dan modern dan
menyebutkan jenis produksi makanan yang dapat diolah
17 7
5, 15,
18 5
Teknik Tes Pilihan
Ganda
7.  Menyebutkan contoh nama lokasi tempat transportasi  yang ada di daerah
sekitar 22
, 28, 20
3 Teknik Tes
Pilihan Ganda
8.. menyebutkan macam-macam alat transportasi secara sederhana dan modern
21, 30
2 Teknik Tes
Pilihan Ganda
9.. Menjelaskan cara menggunakan alat transportasi sederhana dan modern
24 1
Teknik Tes Pilihan
Ganda
Jumlah Total 30 soal
Keterangan Soal yang dipakai dalam penelitian
51
Dari 30 soal yang diujikan, dinyatakan validasi sebanyak 25 soal dan 5 soal  dinyatakan  gugur.  Butir  soal  yang  dinyatakan  gurur  adalah  nomor  2,  5,
10, 26, 28. I.
Validitas dan Reliabilitas Penelitian
Instrumen  penelitian  harus  diujicobakan  terlebih  dahulu  pada subyek  tertentu  sebelum  digunakan  untuk  mengungakap  data.  Tujuannya
adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Uji coba tes instrumen tes dilakukan  pada tanggal   2 Maret  2016 di  MIM  Babat  yang
memiliki karakteristik  sejenis dengan subyek penelitian  yang sebenarnya, meskipun  tidak  berasal  dari  satu  sekolah  yang  sama.  Setelah  melakukan
uji  coba  instrumen,  langkah  selanjutnya  adalah  mengolah  data  hasil  uji coba dengan mencari validitas dan reliabilitasnya
1.  Uji Validitas Instrumen Tes Pilihan Ganda Validitas  tes  merupakan  ukuran  yang  menyatakan  kesahihan
suatu  instrumen  sehingga  mampu  mengukur  apa  yang  hendak  diukur. Validitas  tes  yang  digunakan  adalah  validitas  butir  soal  dengan
membandingkan  skor  siswa  untuk  tiap  butir  soal  dengan  skor  total. Tes  akan  valid  apabila  hasilnya  sesuai  kriterium,  yakni  memiliki
kesejajaran antara hasil tes yang diajarkan sesuai dengan kurikulum. Dalam  penelitian  ini,  dibantu  dengan  program  SPSS  dan
dihitung menggunakan rumus
r
xy.
52
Rumus dari r
xy
adalah sebagai berikut:
r
xy
=
�  ∑ − ∑
∑ √{�∑
2
− ∑
2
}{�∑
2
− ∑
2
}
Keterangan : r
xy
= validitas butir yang dicari n
= banyaknya responden x
= skor yang diperoleh dari responden y
= skor total dari x Selanjutnya  nilai  r
hitung
dikonsultasikan  dengan  harga  kritik  r product  moment,  dengan  taraf  signifikan  5    dan  N  20  maka,
diperoleh r
tabel
0,444 . Bila harga r
hitung
r
tabel
, maka item soal tersebut valid. Sebaliknya bila harga r
hitung
r
tabel
maka item soal tersebut tidak valid.  Butir-butir  yang  gugur  tersebut  tidak  dapat  diikutsertakan
pengujian selanjutnya dan pada evaluasi yang sebenarnya. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan di MIM Babat pada
tanggal  2  Maret  2016.  Meski  tidak  berada  pada  suatu  daerah  yang sama  dengan  SD  N  1  Sabranglor  sebagai  kelas  kontrol  dan  SD  N  2
Sabranglor  sebagai  kelas  eksperimen,  namun  karakteristik  siswa, kemampuan  akademis  siswa,  rata-rata  kelas,  dan  latar  belakang  dari
ketiga SDMI tersebut tidak berbeda jauh. Hasil dari uji validitas yang telah dilakukan di MIM Babat adalah sebagai berikut.
53
Tabel 7. Tabel hasil uji validitas di MIM Babat
Nomor Butir
Hasil Uji Validitas
Keterangan Valid
Tidak valid
1 0,557
√ 2
0,298 √
3 0,648
√ 4
0,550 √
5 0,185
√ 6
0,528 √
7 0,550
√ 8
0,591 √
9 0,642
√ 10
0,063 √
11 0,471
√ 12
0,657 √
13 0,528
√ 14
0,516 √
15 0,514
√ 16
0,612 √
17 0,596
√ 18
0,612 √
19 0,666
√ 20
0,629 √
21 0,563
√ 22
0,515 √
23 0,571
√ 24
0,663 √
25 0,632
√ 26
0,204 √
27 0,680
√ 28
0,020 √
29 0,572
√ 30
0,537 √
∑ 25 butir
5 butir Dari  tabel  hasil  uji  validitas  di  atas  dari  jumlah  soal  30,  dapat
dilihat  bahwa  5  butir  soal  dinyatakan  gugur  atau  tidak  valid  karena  hasil uji ≤ 0,444. Butir soal yang dinyatakan gugur adalah butir 2, 5, 10, 26, 28.
54
Tabel 8. Persentase Validitas Butir Soal No
Kriteria No Butir Soal
Jumlah  Presentase
1 Valid
1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30
25 83
2 Tidak Valid
2, 5, 10, 26, 28 5
17 Total
30 100
2.  Uji Reliabilitas Instrumen Tes Setelah  item-item  sudah  diuji  validitasnya,  maka  untuk
selanjutnya dilakukan uji keterandalan atau reliabilitas instrumen yang dilakukan  untuk  mengetahui  kemampuan  untuk  mengumpulkan  data
penelitian. Selain harus valid, instrumen penelitian juga harus reliabel, dimana  dapat  terlihat  dari  hasil  pengujian  reliabilitas.  Jika  instrumen
tersebut memenuhi standar reliabilitas maka dapat dikatakan reliabel. Suatu  alat  ukur  akan  didapatkan  hasil  yang  konsisten  apabila
sudah  melalui  uji  reliabilitas  dan  menunjukkan  hasil  yang  reliabel, Pengukuran  reliabilitas  dalam  penelitian  ini  dibantu  dengan  program
SPSS  dan  menggunakan  rumus  Cronbach  Alpha  menurut  Suharsimi Arikunto.
r
11
=
[
� �−
] [1 −
∑�
� 2
∑�
� 2
]
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyak butir pertanyaan
∑�
�
: jumlah varians butir
55 �
�
: varian total Suatu  alat  ukur  yang  reliabel  adalah  alat  ukur  yang
memiliki tingkat reliabilitas tinggi. Alat ukur dikatakan reliabilitas tinggi jika memiliki  nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,60
seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto 2006 : 276 Tabel.9  Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80  r
11
1,00 Sangat Tinggi
0,60  r
11
0,80 Tinggi
0,40  r
11
0,60 Cukup
0,20  r
11
0,40 Rendah
0,00  r
11
0,20 Sangat Rendah
Perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan program SPSS 13 for windows. Hasil uji reliabilitas sebagai berikut:
Tabel 10.Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Statistik
r hitung 0,914
Kesimpulan Reliable
Harga r
11
yang diperoleh dikonsultasikan harga r tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Soal dikatakan reliabel jika harga
r
11
r
tabe
l.  Dari  hasil  perhitungan  nilai  reliabilitas  butir  soal  pilihan ganda  r
11
=  0,914  ,  sedangkan  taraf  signifikan  5  dengan  N  =  20 diperoleh  r
tabel
= 0,444 setelah dikonsultasikan dengan rtabel ternyata r
hitung
r
tabel
. Oleh karena itu instrumen soal dikatakan reliabel.
56
3.  Teknik Analisis Data Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini
adalah statistik deskriptif karena penelitian ini dilakukan pada populasi tanpa  diambel  sampel,  maka  distribusi  sudah  dianggap  normal
sehingga  tidak  perlu  uji  normalitas  .  Sugiyono    2007:21, mengemukakan  bahwa  statistik  deskriptif  adalah  statistik  yang
berfungsi  untuk  mendiskripsikan  atau  memberi  gambaran  terhadap obyek yang diteliti melalui data sebagaimana adanya, tanpa melakukan
analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Oleh karna itu penelitian  ini  tidak  menggunakan  uji  signifikansi.  Maka,  teknik
analisis data yang digunakan hanya membandingkan nilai mean. Statistik  deskriptif  digunakan  dalam  penelitian  ini  untuk
menyajikan  data  hasil  belajar  kognitif  yang  diambil  dari  pretest  dan posttest hasil belajar IPS pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
J. Pengujian Hipotesis