15 1.
harus bersifat job-related, artinya, penilaian unjuk kerja pegawai harus berkaitan dengan proses analisis jabatan.
2. harus bersifat practical, artinya, alat ukur yang dipakai dapat diterapkan dan
dimengerti oleh penilai, juga yang dinilai. 3.
harus mempunyai ukuran bakustandar, artinya harus ada tolok ukur yang seragam.
4. menggunakan ukuran yang dapat dipertanggungjawabkan.
2.1.1.2 Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Beberapa tujuan terkait dalam pelaksanaan penilaian prestasi kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi antara lain:
1. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Dengan mengetahui hasil kerja, pihak
yang terlibat dapat mengambil berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para karyawan lebih meningkat lagi di masa-masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan. Keputusan
tentang siapa yang berhak menerima berbagai imbalan seperti bonus akhir tahun, hadiah pada hari-hari besar tertentu dapat didasarkan antara lain pada
hasil penilaian atas prestasi kerja karyawan yang bersangkutan. 3.
Untuk kepentingan mutasi karyawan. Prestasi kerja seseorang di masa lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi baginya di masa depan,
apapun bentuk mutasi tersebut seperti promosi, alih tugas, alih wilayah maupun demosi.
4. Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan baik yang dimaksudkan
untuk mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan maupun untuk
Universitas Sumatera Utara
16 mengembangkan potensi karyawan yang ternyata belum sepenuhnya digali dan
yang terungkap melalui penilaian prestasi kerja. 5.
Membantu para karyawan menentukan rencana karirnya dan dengan bantuan divisi sumber daya manusia menyusun program pengembangan karir yang
paling tepat dalam arti sesuai dengan kebutuhan para karyawan dan dengan kepentingan organisasi.
Di samping berbagai tujuan di atas, penilaian prestasi juga ditujukan kepada pemuasan kebutuhan dan kepentingan para karyawan termasuk guna
memenuhi kepuasan kerja. Hasibuan 2007 : 90, menyebutkan bahwa penilaian prestasi dapat menimbulkan rasa puas dalam diri karyawan. Karyawan merasa
dengan cara ini penilaian prestasi hasil kerja mereka dapat dinilai oleh perusahaan dengan sewajarnya dan sekaligus kelemahan-kelemahan dalam diri
individu karyawan dapat diketahui sehingga pada akhirnya timbul dorongan untuk memperbaiki diri.
Penilaian prestasi kerja dapat pula menjadi sumber penting bagi berbagai segi manajemen sumber daya manusia. Disadari atau tidak, sesungguhnya prestasi
kerja para pegawai juga merupakan pencermianan prosedur pengadaan karyawan yang ditempuh oleh divisi sumber daya manusia. Artinya, jika sistem rekrutmen,
seleksi, pengenalan dan penempatan karyawan sudah baik, sangat besar kemungkinan prestasi kerja para karyawan pun akan memuaskan. Sebaliknya, jika
sistem tersebut kurang baik tidak mustahil prestasi kerja para karyawan pun tidak setinggi yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
17
2.1.1.3 Metode Penilaian Prestasi Kerja