Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Signifikan Parsial Uji t

56 penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng, Muslich Syafrizal, 2012 : 100. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian bisa digeneralisasikan pada populasi. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

3.10.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, Ghozali, 2006. Universitas Sumatera Utara 57

3.10.2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas artinya variabel bebas yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah Tolerance 0,1 sedangkan VIF 0,5, Muslich Syafrizal, 2012 : 139. 3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda untuk menentukan hubungan linear antar variabel bebas dengan variabel terikat. Persamaan yang digunakan adalah : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e Dimana : Y = Kepuasan Kerja a = Konstanta X 1 = Penilaian Prestasi Kerja X 2 = Pemberdayaan b 1 = Koefisien regresi variabel penilaian prestasi kerja b 2 = Koefisien regresi variabel pemberdayaan e = Standar error Universitas Sumatera Utara 58 3.10.4 Uji Hipotesis 3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan Uji F Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel bebas, yang mana dalam penelitian ini adalah penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan kerja. Kriteria pengujiannya adalah: H0 : b 1 , b 2 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan X 1, X 2 terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja Y. Ha : b 1 , b 2 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan X 1, X 2 terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada = 5

3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji t

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas, yang mana dalam penelitian ini adalah penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan terhadap variabel terikat, yaitu kepuasan kerja. Universitas Sumatera Utara 59 Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 dan b 2 = 0 artinya variabel bebas yaitu penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan X 1, X 2 secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja Y. H a : b 1 dan b 2 ≠ 0 artinya variabel bebas yaitu penilaian prestasi kerja dan pemberdayaan X 1, X 2 secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kepuasan kerja Y . Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada = 5

3.10.4.3 Identifikasi Determinan R²

Dokumen yang terkait

Evaluasi Penyusunan Anggaran Biaya Medical Pada Karyawan PT Pertamina PerseroMarketing Operation Region (MOR) I Medan

8 161 56

Peranan Fasilitas Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pt. Pertamina (Persero) Bagian Retail Fuel Marketing Region I Rayon Kota Medan

57 566 50

Peranan Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Pt.Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumbagut

7 92 66

Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Loyalitas Karyawan Terhadap Semangat Kerja Pada PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

5 52 53

Pengaruh Penghargaan Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT Pertamina EP Region Sumatera Field Rantau Kuala Simpang Aceh Tamiang

10 116 83

Pengaruh Insentif Dan Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PERTAMINA (PERSERO) Region 1 Medan

3 77 166

112847 ID pengaruh kepuasan kerja terhadap prestas

0 0 12

7. Proses penilaian prestasi berjalan dengan baik, praktis, tidak mengganggu - Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Medan

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Penilaian Prestasi Kerja - Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Medan

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pemberdayaan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Medan

0 1 10