Hakikat Berbicara Deskripsi Teoritis
jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti masa lalu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain
”. Lebih lanjut Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 240
“Proses pembelajaran berbicara akan menjadi mudah jika peserta didik terlihat aktif dan berkomunikasi.” Terkait dengan proses pembelajaran berbicara,
Tagliante 1994: 99 menguraikan proses berbicara bahasa asing sebagai berikut. “
Prononcer ses premiers mots dans une langue étrangère est souvent dérountant.
L’apprenant va tout d’abord s’essayer de
répéter des sons auxquels il associe une signification assez confuse et sans toujours pouvoir; dans la
chaîne sonore; distinguer où commencent et se terminent les mots qui
composent ce qu’il dit.”
Dengan demikian dapat dipahami bahwa, dalam proses berbicara bahasa asing
untuk pertama kalinya, pembelajar akan merasa bingung untuk menghubungkan
sebuah makna, membedakan kapan ia harus memulai dan mengakhiri kalimat yang
diucapkannya dan ia akan tetap belajar berbicara dengan cara mengulang apa yang dikatakannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa kedua setelah keterampilan mendengarkan yang bertujuan untuk menyampaikan pikiran dan
perasaan kepada orang lain secara lisan dengan rasa percaya diri dan bertanggung
jawab dengan apa yang diucapkannya. Selain itu pembelajar dapat berbicara bahasa asing dengan lancar maka pembelajar harus mengulang-ulang kalimat yang sama dan
diucapkan maka lama kelamaan pembelajar akan memahami bagaimana pembentukan kalimat dalam bahasa asing tersebut dan akhirnya dapat berbicara
bahasa asing dengan lancar. Oleh karena itu, pembelajar bahasa asing harus terus
berlatih berbicara dan terlibat aktif dalam proses komunikasi sehingga kemampuan
berbicara bahasa asingnya akan terus meningkat dan bertambah baik.
Kemampuan berbicara bahasa Prancis siswa kelas XII SMA termasuk dalam kompetensi berbahasa Prancis A1, yakni Conseil: 34 :
Le niveau le plus élémentaire d’utilisation de langue
à titre personnel-celui
où l’apprenant est capable d’interactions simples
; peut répondre à des questions simples, sur lui même.
L’endroit où il vit, les gens qu’il connaît et les choses qu’il a,
et en poser ; peut intervenir avec des énoncés simples dans les domaines qui le concernet ou qui lui sont familiers et y répondre également, en
ne se contentant pas de répéter des expressions toutes faites et préoragnisées.
Pembelajar bahasa dapat berdialog sederhana dengan pembalajar lain, dapat menjawab pertanyaan sederhana yang diajukan, dan juga dapat membuat pertanyaan
sederhana. Di mana ia tinggal dan menanyakan di mana tempat tinggal, menanyakan atau menceritakan keluarga dan juga menceritakan tentang sekolah. Pembelajar
bahasa juga dapat menceritakan tentang kesukaan dan tidak kesukaan dalam penggunaan bahasa asing.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara adalah suatu kemampuan seseorang untuk dapat menyampaikan sebuah atau beberapa
ide, gagasan, perasaan, pesan secara lisan. Supaya seseorang bisa berbicara dengan baik maka diperlukan penguasaan terhadap lafal, struktur bahasa, kosakata, dan
mental pembicara. Keterampilan berbicara seharusnya mendapat perhatian yang cukup dalam proses pembelajaran bahasa. Keterampilan berbicara harus terus dilatih,
dari mulai hal sederahana dengan teman pembelajar bahasa lainnya karena keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistis. Semakin sering
peserta didik berlatih, maka peserta didik akan semakin menguasai keterampilan berbicara.