Bahasa asing Hakikat Bahasa Asing

atau norma yang bisa berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku peserta didik tersebut.

b. Pembelajaran bahasa asing

Pembelajaran bahasa asing merupakan pembelajaran bahasa yang digunakan selain bahasa kehidupan sehari-hari atau biasa disebut dengan bahasa ibu. Jika bahasa dipelajari di sekolah, bahasa asing itu menjadi bahasa ajaran. Brown 2008: 39 mengatakan bahwa dalam pengajaran, kemampuan berbahasa dibedakan menjadi produksi aktual berbicara dan menulis dan pemahaman menyimak dan membaca. Mempelajari bahasa asing berbeda caranya dengan mempelajari bahasa ibu, oleh sebab itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik metode, materi, media, maupun proses pelaksanaan pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran, ada istilah seperti strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran. Dari masing-masing istilah tersebut memiliki peranan penting dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Bahasa asing dalam hal ini bahasa Prancis mulai diajarkan secara formal di sekolah menengah. Dapat dikatakan bahwa setidak-tidaknya anak Indonesia sudah menguasai dua bahasa, yaitu bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Kesulitan dalam belajar bahasa asing akan bertambah karena pada diri anak sudah tertanamkan dua pola bahasabahasa ibu dan bahasa Indonesia; dan kini si anak harus mempelajari bahasa asing yang memiliki pola tataran yang berbeda dengan bahasa yang anak miliki. Namun kesulitan bisa juga tidak terjadi apabila si anak memiliki niat dalam mempelajari suatu bahasa asing.

3. Hakikat Berbicara

Berdasarkan Kamus Le Petit Larousse berbicara adalah mengungkapkan pemikiran dengan kata-kata “exprimer sa pensée par la parole”. Adapun menurut Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 241, berbicara merupakan kemampuan alat ucap untuk memproduksi sistem bunyi artikulasi yang kemudian disampaikan kepada orang lain. Penyampaian ini dapat berupa penyampaian perasaan, keinginan, maupun kehendak. Subana dan Sunarti 2000: 217 menguraikan “Berbicara adalah keterampilan menyamapaikan pesan melalui bahasa lisan”. Nurgiyantoro 2012: 399 mengungkapkan, “Berbicara adalah aktivitas kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan bahasa, setelah mendengarkan”. Di sisi lain, Iskandarwassid dan Sunendar 2013: 257 menguraikan berbicara sebagai berikut. “Berbicara sebagai aspek keterampilan berbahasa bukan hanya mengajar, bukan hanya keluarnya bunyi bahasa dari alat ucap, bukan hanya mengucap tanpa makna, melainkan berbicara sebagai berbahasa, yaitu menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain dengan lisan. Berbicara sebagai suatu proses perubahan bentuk pikiran atau perasaan menjadi bentuk bunyi bahasa”. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa berbicara adalah sebuah kegiatan berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah mendengarkan. Berdasarkan dari bunyi bahasa yang didengarnya, kemudian manusia belajar mengungkapkan dan akhirnya mampu untuk berbicara. Untuk dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik, manusia dalam hal

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA N 1 TEMANGGUNG MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI.

5 45 268

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS MENGGUNAKAN MEDIA LAGU BERBAHASA PRANCIS PADA SISWA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 1 DEPOK.

1 2 213

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS KELAS XII SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NTH).

2 8 195

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SANDEN.

0 2 228

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA SMA NEGERI 3 KLATEN KELAS XI IPS DENGAN MEDIA PERMAINAN “SEDANG APA”.

1 5 210

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL ALLEZ PARLER PADA SISWA KELAS X SMA N 2 SLEMAN.

0 11 180

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR.

3 11 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 KLATEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION.

3 5 240

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET KELAS XII SMA NEGERI 1 MERTOYUDAN MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 / 2015.

2 26 211

Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas X- C SMA Negeri 1 Prambanan Klaten melalui Media Schlangen und Leitern.

1 5 375