Berakhirnya pelaksanaan eksekusi sita jaminan.

E. Berakhirnya pelaksanaan eksekusi sita jaminan.

Berakhirnya pelaksanaan eksekusi sita jaminan ditandai dengan ditutupnya penjualan lelang oleh kantor lelang. Dengan ditutupnya perjanjian jual beli oleh kantor lelang, maka terjadilah perpindahan hak orang yang dijual barangnya kepada pembeli. Setelah itu kantor lelang memberi surat keterangan kepada pembeli Pasal 218 ayat 1 Rbg. Berakhirnya pelaksanaan eksekusi sita jaminan karena telah tercapai keadaan bahwa semua isi putusan telah dipenuhi. Demikian juga semua tagihan-tagihan para kreditur pemohon eksekusi telah terpenuhi dan dilunasi. Menurut M. Yahya Harahap, “tidak ada lagi sita eksekusi setelah lelang”. Beliau menjelaskan bahwa tidak ada lagi penyitaan apabila semua tagihan para kreditur telah terpenuhi ditambah biaya perkara eksekusi. Beliau juga menegaskan bahwa barang yang telah dijual lelang dengan sendirinya akan melenyapkan sita jaminan yang melekat pada barang itu. Jadi ketentuan Pasal 214 Rbg dengan sendirinya tanggal dari sita jaminan, dan langsung berlaku ketentuan Pasal 218 ayat 2 Rbg. Oleh karena itu pembeli lelang tidak diharuskan mengajukan lagi permintaan pengangkatan sita jaminan. Menurut Abdulkadir Muhammad, dalam bukunya Hukum Acara Perdata Indonesia, 93 93 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit., h. 210 apabila perlawanan dilakukan setelah selesai pelaksanaan lelang atau penjualan barang sitaan, maka perlawanan tidak dapat dibenarkan dan harus ditolak. Berdasarkan pernyataan beliau dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan eksekusi sita jaminan selesai sesudah selesainya pelaksanaan lelang atau penjualan barang sitaan. Karena seandainya eksekusi sita jaminan belum selesai pada keadaan Universitas Sumatera Utara diatas, tentunya perlawanan terhadap eksekusi sita jaminan yang berkekuatan hukum eksekutorial ini akan diterima, dan tidak diperlukan jalan membuat gugatan baru. Tentang eksekusi ini tidak mengenal adanya daluarsa, karena eksekusi merupakan hak-hak yang lahir dari putusan yang berkekuatan hukum tetap, dan bukan dari hukum perdata materil. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN