Gangguan Kesehatan Masyarakat TINJAUAN PUSTAKA
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya keracunan merkuri adalah
A. Umur Umur adalah lama hidup seseorang yang dihitung dari tanggal lahir
sampai tanggal dilakukannya penelitian. Menurut Tugaswati 2006 dan Hamid 1991 umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kerentanan tubuh terhadap logam berat. Biasanya semakin bertambahnya umur dan bahan yang masuk, kadar merkuri dalam tubuh akan meningkat
Warsono, 2000. B. Jenis Pekerjaan
Menurut Warsono 2000 Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kadar merkuri dalam tubuh. Hal ini tergantung di
lingkungan mana manusia bekerja. Pekerjaan yang berhubungan langsung atau kontak langsung dengan merkuri mempunyai peluang lebih besar untuk
terjadinya akumulasi merkuri pada rambut dibanding dengan pekerjaan yang tidak kontak langsung dengan merkuri.
C. Status gizi Status gizi merupakan keadaan tubuh seseorang yang dipengaruhi oleh
konsumsi makanan. Secara teoritis, status gizi dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap paparan logam berat. Kekurangan gizi akan
meningkatkan kadar merkuri yang bebas dalam darah. Pada penelitian ini, status gizi digambarkan dengan pengukuran indeks masa tubuh. Menurut
Fergusson 1991 bahwa kadar Ca dan Fe yang tinggi dalam makanan akan menurunkan penyerapan logam berat. Tetapi jika tubuh kekurangan Ca dan Fe
penyerapan logam berat akan meningkat. Dinyatakan juga bahwa defisiensi Fe dan P akan mengakibatkan gangguan ekskresi logam berat dari tulang
sehingga akan meningkatkan kadarnya pada jaringan lunak. Di sisi lain, merkuri bersifat lipofilik. Akan tetapi, tidak semua jenis
merkuri dapat larut dalam lemak sehingga merkuri yang tidak larut dalam lemak akan terakumulasi pada jaringan. Kadar lemak yang tinggi dalam tubuh
akan mempengaruhi absorbsi merkuri dalam tubuh dan ekskresi dari tubuh karena lemak yang berlebihan akan disimpan dalam jaringan lemak. Begitu
juga dengan merkuri yang larut di dalamnya. Meskipun IMT tidak dapat memastikan kandungan kalsium dan besi dalam tubuh, akan tetapi pada
penelitian ini IMT sudah dapat menggambarkan status gizi responden. D. Konsumsi ikan
Merkuri dapat masuk ke dalam tubuh manusia tidak hanya melalui inhalasi dan kontak langsung saja, tetapi juga melalui rantai makanan.
Pembuangan tailing ke sungai secara langsung dapat mengakibatkan pencemaran merkuri terhadap biota laut termasuk ikan dan merkuri akan
terakumulasi di tubuh ikan. Kemudian manusia mengkonsumsi ikan tersebut. Sehingga merkuri akan masuk ke tubuh manusia dan terakumulasi di
dalamnya. Hasil penelitian Andri, dkk 2010 menunjukkan adanya hubungan konsumsi ikan dengan kadar merkuri pada rambut.
E. Jarak tempat tinggal dengan tempat pengolahan Jarak tempat tinggal dengan tempat pengolahan emas merupakan salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi keracunan merkuri. Semakin dekat jarak tempat tinggal, semakin besar peluang terjadinya keracunan merkuri.
Hasil penilitian Andi, dkk 2010 menunjukkan adanya hubungan jarak tempat tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut. Pada kondisi angin
normal, merkuri akan mengendap sejauh 216 meter dari tempat emisi uap merkuri Andi, 2010. Akan tetapi, tempat pengendapan uap merkuri bisa
lebih atau kurang dari 261 meter tergantung pada kecepatan angin setempat. Namun belum ada penelitian lebih lanjut pada kondisi angin tidak normal.
F. Lama tinggal Merkuri mempunyai sifat akumulatif, sehingga lama tinggal dapat
mempengaruhi kadar merkuri dalam rambut. Semakin lama seseorang tinggal di daerah yang tercemar merkuri, semakin tinggi juga kandungan merkuri
dalam rambutnya Tugaswati, 1997.