Pemajanan Merkuri Melalui Air, Udara, dan Ikan

dikendalikan dengan tepat, akan mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Melalui siklusnya, merkuri akan berada di air sehingga dapat mencemari badan air dan biota air antara lain ikan dan kerang-kerangan yang selama ini gemar dikonsumsi oleh masyarakat. Merkuri yang mencemari badan air dapat mempengaruhi kualitas air. Terlebih badan air yang digunakan sebagai bahan baku keperluan sehari-hari misalanya mandi, menggosok gigi, dan memasak. Air sungai yang tercemar merkuri dapat mengkontaminasi ikan secara langsung atau tidak langsung yaitu ikan kecil memakan plankton yang mengandung merkuri dan kemudian ikan kecil tersebut dimakan oleh ikan yang lebih besar. Kerang juga dapat mengakumulasi merkuri di dalam cangkangnya. Selanjutnya ikan dan kerang tersebut dikonsumsi oleh manusia sehingga merkuri akan terakumulasi dalam tubuhnya Cakrawati, 2002. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa semua ikan yang tidak terkontaminasi langsung oleh merkuri selama pertumbuhannya masih mengandung merkuri dalam tubuhnya pada konsentrasi yang rendah yaitu 0,0005 - 0,0075 Kusnoputranto, 1996.

E. Biomarker Pajanan Merkuri

Biomarker dapat digunakan untuk memperkirakan pajanan jumlah yang diabsorbsi atau dosis internal, efek-efek bahan kimia, dan dapat digunakan juga untuk mengetahui apakah berasal dari makanan, lingkungan, atau tempat kerja. Biomarker dapat digunakan untuk melihat hubungan kausalitas dan dosis respon dalam penilaian risiko, diagnosis klinis, dan monitoring Inswiasari, 2008. Biomarker yang akurat dan reliabel untuk mengukur merkuri dalam tubuh adalah darah, urin, rambut, dan kuku Grandjean, 2005. Pengukuran tersebut berfungsi untuk rnemperkirakan dampak negatif terhadap kesehatan yang akan muncul akibat pajanan merkuri. Darah dan urin digunakan sebagai biomarker untuk merkuri metal atau merkuri anorganik. Untuk pajanan metil merkuri darah diambil beberapa hari setelah pajanan karena sebagian besar bentuk merkuri dalam darah akan turun 50 setiap 3 hari jika pajanan dihentikan. Oleh karena itu, kadar merkuri dalam darah merupakan informasi yang sangat bermanfaat untuk pajanan yang baru terjadi dibanding pajanan jangka panjang. Rambut dan darah digunakan sebagai indikator keracunan metil merkuri. Untuk fetal, rambut ibu dan darah tali pusat sebagai indikatornya Mahaffey, 2005. Adapun biomarker yang sering digunakan adalah 1. Rambut Rambut adalah bagian tubuh makhluk hidup yang banyak mengandung protein struktural yang tersusun oleh asam-asam amino sistein yang mengandung ikatan disulfida - S – S - dan sistein yang mengandung gugus sulfhidril -SH yang mempunyai kemampuan mengikat logam berat yang masuk ke dalam tubuh. Terdapatnya merkuri dalam rambut merupakan indikator paparan kronik terhadap merkuri Handayani, 2012. Penentuan tingkat keracunan merkuri antara lain dapat dilakukan dengan sampel rambut. Karena dalam tubuh manusia, merkuri tidak diperlukan dan dapat dibuang melalui rambut Guinn VP, 1972 dalam Kamal