Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Lokasi PETI di Desa Malasari bercampur dengan pemukiman penduduk, bahkan kebanyakan gelundung ditempatkan di dapur. PETI merupakan kegiatan penambangan emas tanpa izin sehingga tidak ditemukan data jumlah PETI secara pasti. Ditambah lagi, sebagian besar gurandil pengolah emas merupakan pekerjaan sampingan sehingga yang tercatat di kantor desa adalah pekerjaan selain pengolah emas. Pemantauan dan pendataan penyebaran merkuri yang ditimbulkan oleh penambangan emas pernah dilakukan dan hasilnya menunjukkan adanya penurunan kualitas lingkungan akibat limbah merkuri yang cukup tinggi baik pada endapan sungai, tanah, maupun air Suhandi, 2006. Menurut Inswiasri 1998 dalam Cakrawati 2002 bahwa kadar merkuri dalam ikan, sayuran, dan buah-buahan telah melebihi ambang batas. Selain itu, kadar merkuri dalam rambut yaitu 0,08 – 153,25 ppm dengan rata-rata 12,3364 ppm. Menurut Gunradi 2000 dalam Suhandi 2006, kadar merkuri dalam tailing dari daerah Pongkor menunjukkan kisaran nilai 600 – 1000 ppm. Akan tetapi, setelah beberapa tahun mengalami penurunan karena jumlah aktivitas PETI yang masih beroperasi menurun. Berdasarkan Hasil Analisis kimia sampel ikan mas di Kecamatan Nanggung yang dilakukan oleh Zulkifli 2006 menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,082 – 0,1 ppm. Sedangkan ikan mujair menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,02 – 0,06 ppm. Kadar tersebut masih berada di bawah ambang batas yaitu 0,5 ppm. Meskipun aktivitas pengolahan emas di Desa Malasari sudah menurun dan kadar merkuri relatif rendah, akan tetapi hal ini harus diwaspadai karena merkuri bersifat akumulatif. Seharusnya kegiatan pengolahan dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan, kesehatan, dan ramah lingkungan agar selain menjadi mata pencaharian, juga menjadi kearifan lokal daerah. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al – A’raf : 56                  “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah dekat kepada orang-orang yang berbuat baik ” . Dalam kitab Al-quran dan tafsirnya 2011 diterangkan bahwa dalam ayat ini, Allah melarang manusia agar tidak membuat kerusakan di muka bumi. Larangan ini mencakup semua aspek seperti pergaulan, jasmani, rohani, kehidupan, lingkupan, dan sebagainya. Allah telah menciptakan bumi dengan segala kelengkapannya, baik di daratan, gunung, dan lautan. Hal tersebut diciptakan untuk keperluan manusia agar dapat diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya untuk kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, segala bentuk penciptaan yang ada di bumi ini seperti pertambangan sumber daya alam harus diolah dan dikelola denga sebaik – baiknya agar tercipta keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan. Berdasarkan hal itu, peneliti menginisiasikan kepada para pengolah emas agar menjalin kerja sama yang baik dan mengurus perizinan kepada pemerintah daerah Kabupaten Bogor agar kegiatan penambangan dan pengolahan emas dapat dilakukan dengan baik dan menggunakan teknologi dan teknik pengolahan yang dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Kadar Merkuri Dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di

Desa Malasari Pada penelitian ini, Kadar merkuri dianalisa dengan mengambil sampel rambut responden sebanyak 0,5 – 2 gram. Kemudian sampel dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Dari hasil analisa diperoleh hasil pengukuran sebagai berikut : Tabel 5.2 Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor Variabel Rata- rata Rata-rata 95 CI Standar Deviasi Minimum Maksimum Kadar Merkuri dalam rambut 0.577 0,44 – 0,71 0.460 0.021 1.362 Berdasarkan tabel 5.2 diperoleh informasi bahwa rata – rata kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari adalah 0,577 ppm. Kadar merkuri terendah dalam rambut adalah 0,021 ppm, Sedangkan kadar merkuri ter-tinggi dalam rambut sebesar 1,362 ppm. Adapun distribusi kadar merkuri berdasarkan jenis kelamin akan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 5.3 Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Rata- rata Rata-rata 95 CI Standar Deviasi Minimum Maksimum Laki – Laki 0.620 0,41 – 0,82 0.469 0.021 1.362 Perempuan 0,537 0,34 – 0,73 0,457 0,023 1,328 Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan informasi bahwa rata – rata kadar merkuri pada responden laki – laki lebih tinggi dari perempuan yaitu sebesar 0,620 ppm dengan kadar merkuri ter-rendah 0,021 ppm dan kadar merkuri tertinggi sebesar 1,362 ppm. Sedangkan rata – rata kadar merkuri pada responden perempuan adalah 0,537 ppm dengan kadar merkuri terendah 0,023 ppm dan tertinggi sebesar 1,328 ppm. Adapun distribusi kadar merkuri berdasarkan jenis pekerjaan akan disajikan dalam tabel berikut : Tabel 5.4 Distribusi Kadar Merkuri dalam Rambut Masyarakat Sekitar PETI Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Rata- rata Rata-rata 95CI Standar Deviasi Minimum Maksimum Non-Pengolah Emas 0.509 0,53 – 1,11 0.455 0.021 1.328 Pengolah Emas 0.824 0,35 – 0,66 0,408 0,023 1,362 Berdasarkan tabel 5.4 diperoleh informasi bahwa rata – rata kadar merkuri dalam rambut responden yang mempunyai pekerjaan bukan pengolah emas yaitu ibu rumah tangga, petani, siswa, pegawai negeri sebesar 0,509 ppm dengan kadar merkuri terendah sebesar 0,021 ppm dan kadar merkuri tertinggi sebesar 1,328 ppm. Kadar merkuri tersebut lebih rendah dari rata- rata kadar merkuri pada responden yang mempunyai jenis pekerjaan sebagai pengolah emas yaitu 0,824 ppm dengan kadar merkuri terendah sebesar 0,023 dan kadar merkuri tertinggi sebesar 1,362 ppm.

2. Gambaran Faktor Karakteristik Individu

Pada penelitian ini, faktor karakteristik individu meliputi umur, jenis pekerjaan, jarak rumah, kebiasaan konsumsi ikan, status gizi, dan lama tinggal. Data faktor karakteristik individu diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan cara wawancara terpimpin oleh peniliti. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa secara univariat. Adapun gambaran faktor karakteristik individu sebagai berikut : a. Umur Tabel 5.5 Distribusi Umur Responden Variabel Rata- rata Rata-rata 95 CI Standar Deviasi Minimum Maksimum Umur 24 19,6 - 28,3 15 5 57 Data umur diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan menanyakan waktu kelahiran responden. Jika tidak mengingat waktu kelahirannya, responden diminta untuk menunjukkan kartu tanda penduduk KTP. Tabel 5.5 menyajikan distribusi umur responden di Desa Malasari tahun 2013 dan memberikan informasi bahwa rata-rata responden berumur 24 tahun dengan umur minimal 5 tahun dan maksimal 57 tahun dengan standar deviasi 15. b. Jenis Kelamin Data jenis kelamin diperoleh dengan mengisi kuesioner dan penampakan fisik. Tabel 5.6 Distribuai Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 22 48 Perempuan 24 52 Total 46 100 Berdasarkan tabel 5.6 diketahui bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari laki-laki yaitu berjumlah 52 .. c. Jenis Pekerjaan Data jenis pekerjaan responden diperoleh dengan menanyakan secara langsung kepada responden tentang jenis pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh responden untuk mendapatkan penghasilan. Distribusi jenis pekerjaan responden disajikan dalam tabel 5.7 sebagai berikut :