Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andi, dkk 2011 bahwa status gizi dengan indikator indeks masa tubuh secara statistik tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan kadar merkuri pada rambut. Tidak adanya hubungan antara variabel status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut karena 54 responden berada pada kategori normal. Secara teori, status gizi dapat mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang terhadap paparan logam berat. Pada dasarnya merkuri mempunyai sifat mudah larut dalam lemak sehingga orang yang memiliki kadar lemak yang tinggi dalam tubuhnya akan mempengaruhi absorbsi merkuri dalam tubuh dan ekskresi merkuri dari tubuh karena lemak yang berlebihan akan disimpan dalam jaringan lemak. Begitu juga dengan merkuri yang larut di dalamnya. Akan tetapi tidak semua jenis merkuri larut dalam lemak sehingga merkuri yang tidak larut akan berikatan dengan gugus sufhidril. Oleh karena itu, pada IMT normal, kadar lemak dalam tubuh rendah dan kemungkinan merkuri yang larut di dalamnya juga rendah. Selain itu, Kekurangan gizi akan meningkatkan kadar merkuri yang bebas dalam darah. Menurut Fergusson 1991 bahwa kadar Ca dan Fe yang tinggi dalam makanan akan menurunkan penyerapan logam berat. Tetapi jika tubuh kekurangan Ca dan Fe, penyerapan logam berat akan meningkat. Dinyatakan juga bahwa defisiensi Fe dan P akan mengakibatkan gangguan ekskresi logam berat dari tulang sehingga akan meningkatkan kadar merkuri pada jaringan lunak. Oleh karena itu, diperlukan suatu keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam QS. Al- A’raf : 31 …..           “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Di dalam tafsir jalalain diterangkan bahwa dalam ayat ini, Allah membolehkan manusia untuk memakan semua makanan yang halal dan baik tetapi allah juga memberikan batasan yaitu larangan untuk makan dan minum ketika berelebihan. Maksudnya adalah larangan untuk melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan larangan melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan. Karena makanan yang melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme yang pada akhirnya menyebabkan penyakit.

4. Hubungan Konsumsi Ikan dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel konsumsi ikan merupakan rata – rata kebiasaan responden untuk mengkonsumsi ikan. Pada penelitian ini, rata – rata responden mempunyai kebiasaan untuk mengkonsumsi ikan sebanyak 5 kali per minggu. Konsumsi ikan minimal sekali dalam seminggu dan paling sering setiap hari Tabel 5.9. Dari hasil uji korelasi diperoleh Pvalue 0,965. Artinya, pada alpha 5 tidak terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi ikan dengan kadar merkuri. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,007. Artinya, nilai korelasi antara variabel umur dan kadar merkuri mempunyai hubungan sangat lemah. Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Irawadi 2008 yang menunjukkan bahwa konsumsi ikan bermakna secara statistik dengan nilai Pvalue 0,022 dan penelitian Rizal 2003 pada 50 masyarakat Desa Tangkiling didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi ikan dan kadar merkuri di rambut. Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan dari pasar yang berasal dari luar daerah PETI sehingga mempunyai kadar merkuri yang rendah. Hasil Analisis kimia contoh ikan mas di kecamatan Nanggung menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,082 – 0,1 ppm. Sedangkan ikan mujair menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,02 – 0,06 ppm. Ikan yang dikeringkan menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,04 – 0,1 ppm. Kadar tersebut masih berada di bawah ambang batasyaitu 0,5 ppm Zulkifli, 2006. Menurut JECFA 1972 TWI tolerable weekly intake untuk merkuri 3,3 µgkg dan Canada 0,47 µgkg. Meskipun frekuensi konsumsi ikan tidak berhubungan secara statistik, mayoritas masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan setiap hari sehingga kadar merkuri akan terakumulasi dalam tubuh dan lambat laun akan menjadi tinggi. Masuknya logam berat dalam jumlah yang membahayakan dapat melalui rantai pangan pendek hewan - manusia atau rantai pangan panjang tanaman – hewan – manusia Notohadiprawiro, 1995.