Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Hasil uji korelasi diperoleh Pvalue yaitu 0,000. Pada Alpha 5 variabel lama tinggal berhubungan signifikan dengan kadar merkuri. Diperoleh juga nilai r tidak sama dengan nol yaitu 0,675. Berdasarkan tabel interval kekuatan Colton diperoleh hasil bahwa nilai r berada pada interval 0,5 – 0,75. Artinya, korelasi antara variabel lama tinggal dan kadar merkuri mempunyai hubungan kuat. Koefisien korelasi menunjukkan nilai yang positif. Artinya semakin lama responden tingal di Desa Malasari, maka semakin tinggi pula kadar merkuri dalam rambut. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Andi, dkk 2010 Lama tinggal responden berhubungan dengan keracunan merkuri. Lama tinggal lebih dari 15 tahun berisiko 7,07 kali. Hal ini sejalan dengan teori bahwa gejala klinis keracunan merkuri akan muncul setelah 10 tahun sampai 15 tahun mendatang tergantung dari besarnya paparan yang terjadi di lingkungan tersebut Tugaswati, 199. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kadar merkuri yang melebihi ambang batas mulai menunjukkan pengaruh terhadap kesehatan masyarakat yang tingal cukup lama di daerah tersebut. Hasil penelitian Kementrian Lingkungan Hidup di Kabupaten Wonogiri tentang paparan merkuri membutikan bahwa lama kerja berhubungan dengan keracunan merkuri KLH, 2009. Meskipun memiliki perbedaan obyek yang diamati yaitu pekerja tambang dan masyarakat. Akan tetapi, kedua variabel menunjukkan bahwa paparan merkuri yang lama akan meningkatkan kadar merkuri dan berdampak pada menurunnya gangguan kesehatan. Terdapat juga penelitian lain yang dilakukan oleh Tugaswati 1997 di daerah bekas penambangan emas di Kabupaten Indramayu, membuktikan bahwa daerah yang pernah digunakan untuk aktivitas penambangan ternyata masih memiliki risiko paparan logam berat merkuri yang cukup tinggi meskipun aktivitas penambangan tidak berjalan lagi. Hal ini membuktikan bahwa kadar merkuri tidak hilang meskipun dalam waktu yang lama. Sejalan dengan penelitian tersebut membuktikan bahwa adanya kadar merkuri pada rambut masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Mandor yaitu 5,71 μgg sampai 27,18 μgg pada sampel kasus dan 0,67 μgg sampai 4,62 μgg pada sampel kontrol. Hal ini terjadi karena akumulasi merkuri dalam jangka panjang yang terdapat pada lingkungan dan bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat dalam waktu yang lama. 98

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata – rata kadar merkuri dalam rambut masyarakat sekitar PETI di Desa Malasari masih di bawah ambang batas WHO yaitu 0,577 ppm. Akan tetapi, hal ini perlu diwaspadai karena merkuri bersifat akumulatif. 2. a. Rata-rata responden berumur produktif yaitu 24 tahun b. Sebagian besar responden bekerja sebagai non-pengolah emas. c. Sebagian besar responden berstatus gizi normal. d. Rata – rata responden mengkonsumsi ikan 5 kali per minggu. e. Sebagian besar responden mempunyai risiko lebih besar untuk terpapar merkuri karena mempunyai jarak rumah ≤ 261 meter dengan pengolahan f. Rata-rata responden tinggal di daerah pengolahan emas selama 16 tahun. 3. Ada hubungan antara variabel umur dengan kadar merkuri dalam rambut. 4. Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kadar merkuri dalam rambut. 5. Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kadar merkuri dalam rambut 6. Tidak ada hubungan antara frekuensi konsumsi ikan dengan kadar merkuri. 7. Ada hubungan antara jarak rumah dengan kadar merkuri. 8. Ada hubungan antara lama tinggal dengan kadar merkuri.