Hubungan Status Gizi dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

sebesar 0,007. Artinya, nilai korelasi antara variabel umur dan kadar merkuri mempunyai hubungan sangat lemah. Penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Irawadi 2008 yang menunjukkan bahwa konsumsi ikan bermakna secara statistik dengan nilai Pvalue 0,022 dan penelitian Rizal 2003 pada 50 masyarakat Desa Tangkiling didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi ikan dan kadar merkuri di rambut. Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan dari pasar yang berasal dari luar daerah PETI sehingga mempunyai kadar merkuri yang rendah. Hasil Analisis kimia contoh ikan mas di kecamatan Nanggung menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,082 – 0,1 ppm. Sedangkan ikan mujair menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,02 – 0,06 ppm. Ikan yang dikeringkan menunjukkan konsentrasi merkuri antara 0,04 – 0,1 ppm. Kadar tersebut masih berada di bawah ambang batasyaitu 0,5 ppm Zulkifli, 2006. Menurut JECFA 1972 TWI tolerable weekly intake untuk merkuri 3,3 µgkg dan Canada 0,47 µgkg. Meskipun frekuensi konsumsi ikan tidak berhubungan secara statistik, mayoritas masyarakat Desa Malasari mengkonsumsi ikan setiap hari sehingga kadar merkuri akan terakumulasi dalam tubuh dan lambat laun akan menjadi tinggi. Masuknya logam berat dalam jumlah yang membahayakan dapat melalui rantai pangan pendek hewan - manusia atau rantai pangan panjang tanaman – hewan – manusia Notohadiprawiro, 1995. Menurut Hutagalung 1985 dalam Rompas 1995, secara alami unsur-unsur logam berat terdapat dalam air pada kadar yang sangat rendah. Hal ini berarti dengan adanya bahan pencemar akan meningkatkan kadar merkuri di dalam air. Peningkatan kadar merkuri ini dapat mengkontaminasi ikan-ikan dan makhluk air lainnya. kemudian akan dimakan ikan atau hewan air yang lebih besar. Selanjutnya ikan-ikan tersebut akan dikonsumsi manusia sehingga secara tidak langsung manusia telah mengumpulkan merkuri di dalam tubuhnya. Menurut Palar 1994 masuknya merkuri ke dalam tubuh organisme hidup terutama melalui makanan, Karena hampir 90 dari bahan beracun atau logam berat Merkuri masuk ke dalam tubuh melalui makanan, sisanya masuk secara difusi atau perembesan lewat jaringan dan melalui peristiwa pernapasan. Dalam rantai makanan ion metil merkuri yang mudah termakan organisme akan larut dalam lipida selanjutnya ditimbun dalam jaringan lemak pada ikan tanpa menunjukkan gangguan merkuri. Merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia baik melalui rantai makanan maupun melalui pernapasan dapat menghambat enzim Glutathione reductase dan Seric phosproglucose isomerase dengan mengikat gugus –SH sulfihidril dan apabila terakumulasi dapat merusak otak, ginjal, dan hati. Kerusakan jangka panjang dapat merusak sistem saraf pusat yang dapat memberikan efek yang sangat berbahaya. Selain itu juga dapat mengakibatkan rusaknya kromosom yang menyebabkan cacat bawaan. Oleh sebab itu, Islam menganjurkan manusia agar berhati – hati dalam memilih makanan. Allah SWT memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi makanan yang halal dan baik Halalan Thoyyiban. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Maidah ayat 88 sebagai berikut :               “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya ”. Dalam tafsir Syaikh Nashir as- Sa’dy 2005 makanan yang halal adalah yang diproses, diperoleh dan sumber nya dengan cara yang halal, yaitu tidak dari hasil curian, korupsi. Selain itu, makanan yang dimakan tidak hanya halal, tetapi juga harus baik, yaitu cukup bergizi, makanan yang lengkap dan seimbang porsi dengan kebutuhan aktivitas bekerja, tidak mengandung zat-zat membahayakan seperti merkuri, alami, dan tidak berlebihan.

5. Hubungan Jarak Rumah dengan Kadar Merkuri dalam Rambut

Variabel jarak rumah merupakan jarak antara tempat tinggal responden dengan tempat pengolahan emas. Pada penelitian ini, rata – rata kadar merkuri pada responden yang bertempat tinggal 261 meter sebesar 0,505 ppm, sedangkan responden yang bertempat tinggal ≤ 261 meter sebesar 0,602 ppm. Hasil uji t independen diperoleh Pvalue 0,000. Artinya pada alpha