Perlawanan Pihak Ketiga Kemungkinan Adanya Proses Peradilan dalam Eksekusi

pabrik kelapa sawit dengan menggunakan sistem jaminan fidusia. Dalam perjalanannya, PT. Mestika Sawit Inti Jaya tidak bisa membayar utangnya yang kemudian PT. CIMB Niaga melakukan eksekusi terhadap barang yang menjadi objek jaminan fidusia menggunakan Sertipikat Jaminan Fidusia. Di lapangan ternyata barang yang menjadi objek jaminan fidusia telah disita terlebih dahulu oleh seseorang yang bernama Husein berdasarkan izin penyitaan dari PN Lubuk Pakam. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata PT. Mestika Sawit Inti Jaya telah memindah tangankan barang-barang yang menjadi objek jaminan fidusia kepada Husain tanpa izin tertulis dari PT. CIMB Niaga. Setelah diketahui ternyata PT Mestika Sawit Inti Jaya telah melakukan perjanjian jual beli dengan orang yang bernama Husein. Meskipun kemudian Direktur Utama PT. Mestika Sawit Inti Jaya dijerat pasal 372 KUHP tentang penggelapan dan pasal 36 UU No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia namun kemudian untuk mendapatkan hak- haknya PT. CIMB Niaga mengajukan gugatan perdata ke PN Medan dan kemudian terjadilah proses peradilan sampai ke Mahkaman Agung. 3

D. Dasar Hukum Adanya Proses Peradilan

M. Soerjono, SH dalam kedudukannya selaku Ketua Mahkamah Agung mengatakan: “Jika dilihat kemungkinan-kemungkinan yang terdapat dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Hak Tanggungan dikaitkan dengan aneka ragam janji-janji 11 3 Baca Putusan Mahkamah Agung No. 2768 KPdt2011 tanggal 9 Maret 2012 Mengenai Sengketa Objek Jaminan Fidusia dan HakTanggungan. sebelas jenis yang dapat dicantumkan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan berdasar Pasal 11 ayat 2 dan Undang-Undang Hak Tanggungan memberi kesimpulan kepada kita bahwa walaupun tujuan Undang-Undang Hak Tanggungan adalah untuk memberi jaminan yang kuat dalam pengikatan utang piutangkredit dengan jaminan Hak Tanggungan, namun tidak begitu saja secara otomatis setiap Sertipikat Hak Tanggungan dapat dieksekusi secara langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri apabila permohonan sedemikian diajukan kepadanya. Karena menurut Soerjono Setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang harus diteliti secara cermat oleh hakimKetua Pengadilan Negeri dalam kedudukannya, agar hukum dan keadilan benar-benar terwujud”. 4 Terdapat dua hal penting dalam pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh Ketua Mahkamah Agung RI M.Soerjono, SH yaitu : a. Bahwa tidak begitu saja secara otomatis setiap sertipikat Hak Tanggungan dapat dieksekusi secara langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri apabila permohonan eksekusi diajukan kepadanya; b. Setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang harus diteliti secara cermat oleh hakimKetua Pengadilan Negeri dalam kedudukannya agar hukum dan keadilan benar-benar terwujud. Bahwa dari kedua pokok pikiran tersebut mengingatkan kepada kita, bahwa meskipun Hak Tanggungan itu telah dibuat secara formal sebagai akta otentik, akan 4 M. Soerjono, Undang-Undang No.4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan dan Permasalahannya :EksekusiHakTanggungan di DalamPraktek, Jakarta : MA RI, 1998, h. 112.

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Kekuatan Eksekutorial Jaminan Fidusia Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor Yang Telah Didaftarkan (Studi Pada Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan HAM Sumatera Utara)

3 60 89

Perlindungan Hak Kreditor Dengan Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia

0 10 149

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN JAMINAN FIDUSIA YANG DILAKUKAN OLEH LEMBAGA LEASING BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

3 58 18

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 3 16

EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA Eksekusi Jaminan Fidusia Berdasarkan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia(Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri No. 09/Pdt./2014/PT.TK).

0 2 12

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 0 88

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA.

0 1 88

UPAYA PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA

0 0 18

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62

PERLINDUNGAN HUKUM KREDITUR DENGAN JAMINAN FIDUSIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

0 0 62