menjadi barang sitaan tersebut tidak cukup untuk melunasi seluruh utang-utang dari para kreditor. Sita lanjutan bisa diletakan terhadap benda-benda bergerak dan
benda-benda tidak bergerak. Sita ini juga dapat meliputi seluruh harta kekayaan kreditor sampai semua tagihan para kreditor bisa dilunasi atau terpenuhi.
21
h. Sita Eksekusi
Sita Eksekusi merupakan sita yang bertujuan untuk melaksanakan putusan, apabila keputusan telah berkekuatan hukum yang tetap. Sita eksekusi yang
merupakan sita yang sesungguhnya, dalam artian sita yang dapat melaksanakan sebuah isi dari putusan pengadilan. Sita eksekusi hanya terbatas pada sengketa
utang-piutang dan tuntutan ganti-kerugian saja. Dari segi kewenangan, kewenangan memerintahkan sita eksekusi berada pada pimpinan Ketua Pengadilan Negeri. Hal
ini diatur dalam Pasal 206 Rbg.
Tentang tata cara pelaksanaan sita eksekusi sama dengan tata cara sita jaminan. Sita eksekusi timbul akibat tergugat pihak yang kalah tidak mau
melaksanakan isi putusan secara sukarela. Dengan demikian salah satu prinsip yang melekat pada eksekusi merupakan tindakan yang timbul apabila pihak
tergugat tidak mau menjalankan isi putusan secara sukarela.
22
21
Proses Acara Penyitaan, Pengadilan Negeri Slawi. Artikel diakses pada tgl 18-11-2013 dari : http:pn-slawi.go.id?page_id=499
22
M. Yahya Harahap, Ruang Lingkup Permasalahan dan Penerapan Eksekusi Bidang Perdata, h. 12.
Ruang lingkup sita eksekusi hanya terbatas pada telah adanya keputusan yang berkukatan hukum tetap. Jadi bila suatu putusan telah berkekuatan hukum
tetap, maka sita eksekusi bisa dilaksanakan. Pemohon sita eksekusi biasanya pihak yang memenangkan pokok perkara di sidang peradilan. Objek sita eksekusi bisa
berupa benda-benda yang bergerak maupun terhadap benda-benda yang tidak bergerak. Ada pengecualian dalam perkara yang bisa diajukan dalam sita eksekusi.
Sita eksekusi hanya bisa dimajukan terhadap perkara sengketa utang-piutang dan tuntutan ganti kerugian saja. Sedangkan dalam sengketa hak milik tidak bisa. Sita
eksekusi tidak bisa diterapkan pada jenis sengketa hak milik.
23
2. Non Judicial Execution Parate Eksekusi
Non Judicial Execution atau Parate Eksekusi adalah proses eksekusi terhadap suatu barang dengan menjalankan sendiri atau mengambil sendiri apa yang menjadi
haknya, dalam arti tanpa perantaraan hakim, yang ditujukan atas sesuatu barang jaminan untuk selanjutnya mejual sendiri barang tersebut.
24
Parate Eksekusi adalah eksekusi yang dilaksanakan sendiri oleh pemegang hak jaminan tanpa melalui
bantuan atau campur tangan dari Pengadilan. Atau dengan perkataan lain, Parate Eksekusi dilaksanakan tanpa meminta fiat eksekusi atau ijin dari Pengadilan Negeri.
Apabila kreditor cidera janji, kreditor berhak untuk menjual objek hak tanggungan
23
M. Yahya Harahap, Permasalahan dan Penerapan Sita Jaminan Conservatoir Beslag, h. 17.
24
R. Subekti, Pelaksanaan Perikatan Eksekusi Riil dan Uang Paksa, Dalam : Penemuan Hukum dan Pemecahan Masalah Hukum, Proyek Pengembangan Teknis Yustisial, MA RI, Jakarta, h.
69.