Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
Tabel 2.6. Parameter dan Standar Bahan dalam Proses Produksi
Sumber: PT. Indorub Nusaraya
2.4.3. Uraian Proses Produksi
Proses produksi sarung tangan memiliki beberapa tahapan, yaitu :
2.4.3.1. Proses Compounding
Proses Compounding merupakan proses pencampuran bahan baku dan bahan-bahan kimia lainnya yang akan melapisi former membentuk glove, dimana
lateks yang berasal dari Latex Storange Tank dialirkan melalui pipa ke Sand Mill kemudian dicampurkan dengan larutan compounding. Kemudian di dalam Sand Mill ,
campuran tersebut diaduk hingga rata. Setelah selesai diaduk, campuran lateks Coagulant
Memberikan lapisan pertama yang sangat halustipis yang
terbentuk pada former CaNO
3 2
28 – 30 CaCO
3
2,5 – 4,0 pH
6,5 – 7,5 Slurry
Memberi lapisan powder untuk sarung tangan agar tidak lengket
saat penarikan TSC
2,5 – 4,0 pH
9 – 11,5
Latex Compound
Membentukmembuat sarung tangan pada former
TSC 25 – 27
Viscosity 11 = 13
pH 8,5 – 10
Swelling Index 2,2 – 2,52
Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
tersebut dialirkan ke Compounding Tank. Pada tangki ini terdapat stirrer yang berfungsi sebagai pengaduk untuk mencegah pengendapan lateks.
2.4.3.2. Proses Pembuatan Glove
a. Proses Pencucian Former Rinse Tank
Tahap pertama dari pembuatan glove ini adalah pencucian former, dimana pada
tahap ini former dicuci dalam acid tank dengan larutan Nitric Acid HNO
3
pada kadar keasaman pH 1-2 dan temperatur 40-60°C. Kegunaan dari pencucian former
di larutan asam adalah untuk membunuh kuman-kuman dan membersihkan sisa bahan-bahan yang masih melekat pada cetakan former. Kemudian former dicuci
dengan air pada Rinse Tank 1, gunanya adalah untuk mengurangi kadar asam yang menempel pada former, setelah itu former dicelupkan ke dalam larutan Kalium
Hidroxide KOH dengan pH 10 dalam alkaline tank dengan temperatur 40-60°C. Kegunaan dari pencelupan former ke dalam larutan alkaline adalah untuk menetralisir
kadar asam yang menempel pada
former.
Tahap selanjutnya adalah menyikat brushing former pada kedua sisinya dengan bros yang berputar secara berlawanan dengan arah datangnya former.
Kegunaan dari penyikatan ini adalah untuk mencuci atau menyikat kotoran-kotoran yang masih menempel pada former pada pencetakan glove sebelimnya. Kemudian
pada tahap selanjutnya dari proses pencucian ini adalah membilas former dengan air di rinse tank 2, dimana kegunaan dari pembilasan kedua ini adalah untuk
Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
membersihkan kotoran yang belum lepas pada former akibat penyikatan pada brush tank.
b. Proses Coagulan Coagulant Process Pada proses coagulan, former dicelupkan ke dalam larutan coagulant yang
berguna untuk membentuk lapisan pertama pada proses pembuatan glove. Adapun tujuan dari proses coagulant adalah untuk terjadinya pembentukan lapisan coagulant
pada former agar campuran lateks dapat menempel pada former. Proses coagulant berlangsung pada coaqulant tank dengan temperatur 50-60°C. Bahan-bahan kimia
yang digunakan adalah CaCo
3
2,5-4 dan CaNO
3 2
28-30 dengan pH 8-9. Coaqulant tank juga dilengkapi dengan stirrer mesin pengaduk yang gunanya untuk
menjaga agar coaqulant tidak mengendap. c. Proses Pengeringan Coagulan Pre-Latex Oven
Proses pengeringan coagulan merupakan proses pengeringan former setelah dicelupkan ke dalam larutan coaqulant yang dilakukan pada Pre-Latex Oven dengan
temperatur 90-110°C. Tahap pengeringan coagulan berguna untuk mengeringkan lapisan coaqulant yang harus benar-benar kering sebelum dicelupkan ke dalam
larutan lateks. d. Proses Peletakan Lateks Latex Dipping Process
Setelah selesai proses pengeringan lapisan coagulant pada former maka tahap selanjutnya adalah pelekatan lateks. Proses peletakan lateks berlangsung di Latex
Dipping Tank. Campuran lateks diperoleh dari Latex Compounding Tank yang dialirkan dengan pipa. Pada Latex Dipping Tank terdapat motor Chiller untuk
Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
menjaga temperatur lateks agar tidak terlalu panas. Selain itu ada juga stirrer yang berfungsi sebagai mesin pengaduk yang berguna untuk menjaga leteks agar tidak
mengendap dan menggumpal. e. Proses Pengeringan Lateks Pre-Beading Oven
Setelah proses peletakan lateks maka proses selanjutnya adalah proses pengeringan lateks, yakni former di bawa ke Pre-Beading Oven. Tujuan proses
pengeringan lateks adalah sebagai proses pematangan glove agar saat pembentukan gelang di roll beading, glove tidak rusak. Temperatur oven 90-110°C.
f. Proses Beading BeadingSection Proses berikutnya adalah proses pembuatan gelangbeading pada pangkal
former yang berlangsung pada Beading Section. Tujuan pembuatan gelang adalah agar glove mudah dicabut pada saat pencabutan Stripping Process.
g. Proses Pengeringan Sebelum Leaching Pre-Leaching Oven Proses pengeringan sebelum leaching berlangsung proses pengeringan glove sebelum
glove dicelupkan ke Leaching Tank. Tujuan pengeringan ini adalah agar glove semakin matang. Temperatur oven 90-110°C.
h. Proses Leaching Leaching Process 1,2,3
Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
Proses Leaching bertujuan untuk mencuci dan membuat warna glove menjadi lebih putih bersih. Bahan yang dipakai pada leaching tank adalah air dengan
temperatur 60-80°C. Glove mengalami proses leaching sebanyak tiga kali. i. Proses Curing Curing Oven 1,2,3
Proses curing merupakan proses pematangan glove. Pada proses ini terdapat tiga tungku pembakaran dimana former dialirkan dari tungku pembakaran 1 sampai 3
Curing Oven 1, Curing Oven 2, Curing Oven 3 dengan temperatur 100-104°C. j. Proses Pengapuran
Fungsi pengapuran adalah untuk memberikan lapisan powder pada proses akhir sehingga sarung tangan tidak lengket dan mudah dilepaskan dari cetakan.
Tangki pengapuran web powder tank berisi air, absorban yang berguna untuk mempermudah penarikan sarung tangan dan biocel sebagai anti kuman dan anti bau
dengan temperatur 50-60 C.
k. Proses Pengeringan Drying Oven Process Tahap pengeringan glove yang terakhir berlangsung pada bagian ini. Proses
pengeringan bertujuan untuk mengeringkan dan lebih mematangkan glove agar benar- benar kering sebelum akhirnya dicabut dari formernya. Apabila glove kurang matang
atau kurang kering, glove akan basah dan mudah koyak, sehingga akan menghasilkan glove yang tidak bagus. Proses ini berlangsung pada drying oven dengan temperatur
80-120°C. l. Proses Pencabutan Glove Stripping
Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.
Setelah proses pengeringan selesai maka dilanjutkan kepada proses pencabutan glove yang berlangsung pada stripping area. Proses ini terbagi atas dua
bagian, yaitu: 1.
Auto Strip Auto Strip adalah proses pencabutan glove secara otomatis dengan bantuan
automatic air ajection machine. 2.
Manual Strip Manual Strip dilakukan apabila glove masih belum terlepas dari formernya.
Dimana pencabutan glove dilakukan oleh empat orang pekerja pada dua sisi yang berbeda yaitu dua orang di sebelah kanan dan dua orang di sebelah kiri. Stripper
pada satu sisi yang sama secara bergiliran saat menarik sarung tangan. Maksudnya adalah jika penarikan pertama dilakukan oleh pekerja pertama maka
pekerja kedua akan menarik glove yang kedua. Pada proses stripping operator juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas
glove yang dihasilkan. Operator memisahkan sarung tangan yang cacat dengan sarung tangan yang baik.
2.4.3.3. Proses Pengeringan Akhir tumbler dryer