Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

PT. Indorub Nusaraya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sarung tangan karet yang akan diekspor ke luar negeri seperti Amerika dan Eropa. Produk yang dihasilkan adalah powdered gloves, yaitu sarung tangan dengan sedikit bertepung, yang memiliki grade- grade tertentu, yakni grade A, grade B dan grade C. Penentuan grade ini didasarkan pada standar spesifikasi yang dimiliki oleh sarung tangan seperti berat, ketebalan, warna dan karakteristik lainnya. PT. Indorub Nusaraya mengelompokkan proses produksi ke dalam tiga kelompok proses, yakni kelompok proses I yaitu pengolahan bahan baku menjadi sarung tangan dan pengeringan, sub proses II yaitu sortir dan sub proses III yaitu pengepakan. Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya penumpukan antrian hasil sortir ke sub proses III. Menunggu untuk memperoleh pelayanan adalah bagian dari keseharian. Studi antrian berhubungan dengan fenomena menunggu dengan pengukuran secara representatif dari sistem, seperti rata- rata panjang antrian, rata- rata waktu menunggu dan rata- rata utilitas. 1 1 Taha, Hamdy. Operation Research an Introduction. New York:Pearson, 2007. p - 546 Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009. Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan kapasitas pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Pada banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. 2 Perusahaan mempunyai kebijakan dengan menetapkan jumlah operator pengepakan yang lebih banyak pada grade A. Yakni jumlah operator grade A adalah 5 orang dan jumlah operator grade B adalah 2 orang. Namun dengan kondisi tersebut, terjadi penumpukan pada lini pengepakan grade B, sementara operator grade A menganggur. Operator grade B bekerja lembur, yakni lebih dari 450 menit sedangkan operator grade A bekerja sesuai dengan jam kerja tidak lembur. Operator pada lini grade A dan B masing- masing memiliki job description dan daerah kerja yang terpisah. Dikarenakan ada faktor waktu 450 menit maka permasalahan antrian ini merupakan permasalahan dengan waktu tertentu terhingga. Sistem antrian adalah tipikal permasalahan diskret dan simulasi komputer merupakan langkah yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan antrian dan menganalisis performansi dari sistem antrian. 3 Teori antrian adalah salah satu cabang dari simulasi. Sampai saat ini, banyak masalah komunikasi dianalisis dan diselesaikan menggunakan mekanisasi teori antrian dasar. 2 Subagyo, Pangestu. Dasar- dasar Operations Research. Yogyakarta: BPFE. 1995, Hal-260 3 Lian, Long. The Computer Simulation for Queuing System, Proceedings Science and Technology Volume 23, 2007. P- 511 Lidia : Penentuan Jumlah Minimal Operator Pengepakan Dengan Aplikasi Teknik Simulasi Sistem Antrian Pada PT Indorub Nusaraya, 2009. Permasalahan antrian dengan waktu terhingga adalah permasalahan antrian yang kompleks dan tidak dapat diselesaikan untuk jenis permasalahan antrian. Simulasi diskret dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan keakuratan dari hasil deterministik dan pengukuran performa dari model. 4 Adapun dampak apabila terjadi penumpukan pada lini pengepakan adalah keterlambatan ekspor ke luar negeri. Keterlambatan penyampaian barang akan menimbulkan biaya ganti rugi atas klaim pelanggan. Di sisi lain penambahan tenaga kerja juga menjadi beban tambahan bagi perusahaan. Maka perusahaan dalam pengambilan keputusan juga memperhitungkan faktor- faktor ini.

1.2. Rumusan Permasalahan