Hakikat Ilmu Kimia DESKRIPSI TEORITIK
29
proses yang berlangsung di dalamnya, sehingga kita dapat mengontrol perubahan ini demi keuntungan bagi kehidupan manusia dan
lingkungan”.
33
Manfaat lain dari belajar kimia adalah masalah pembentukan sikap. “Dengan mempelajari ilmu kimia atau ilmu
pengetahuan pada umumnya, kita senantiasa berhadapan dengan masalah dan berusaha memecahkannya secara sistematis. Seringkali masalah
dalam ilmu kimia terlihat rumit dan kompleks, sehingga ada kesan bahwa ilmu kimia adalah ilmu yang sukar.
34
Sebenarnya kerumitan itu akan menjadi suatu keuntungan jika disikapi dengan benar apablia kita
menjadi terbiasa menghadapi masalah, kemudian memecahkannya secara logis dan terencana, maka kebiasaan itu akan membantu kita
dalam menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Diatas segalanya itu, ilmu kimia akan menunjukkan kepada anda betapa teraturnya alam ini,
baik alam makro maupun mikro. Kiranya semua itu akan menambah kekaguman kita kepada Sang pencipta
Adapun berikut ini akan diuraikan manfaat ilmu kimia secara garis besarnya, yaitu:
a. Dengan belajar ilmu kimia, pola pikir ilmiah dapat terbentuk.
Artinya, jika kita terbiasa memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam ilmu kimia, diharapkan pola pikir ilmiah ini
terkristalisasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat diterapkan dalam banyak hal.
b. Dengan belajar ilmu kimia, kita dapat mengerti bahan-bahan kimia
yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya susu, vitamin, shampo, detergen, sabun, racun, anti nyamuk, kabel listrik, dan lain-
lain. c.
Lebih memudahkan siswa yang ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi jurusan kedokteran, biologi, pertanian, teknik
lingkungan, teknik kimia, dan lain-lain.
33
op.cit., h. 5.
34
op.cit., h. 6.
30
3. Konsep sistem koloid
a. Pengertian sistem koloid
“Koloid berasal dari kata “kolia” yang dalam bahasa yunani berarti “lem”. Istiah koloid perama kali diperkenalkan oleh Thomas
Graham 1861 berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kistal tetapi sukar mengalami difusi. Padahal umumnya
kris tal mudah mengalami difusi”.
35
Oleh karena itu, zat semacam gelatin ini kemudian disebut dengan koloid. Koloid atau disebut
juga dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari larutan tetapi
lebih kecil daripada suspensi. Sistem koloid adalah campuran homogen antara fasa
terdispersi dan fasa pendispersi. Campuran ini homogen, artinya campuran dua zat menyatu dan sulit dibedakan. Hanya saja fasa
terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler bukan setiap molekul tersebar, tetapi gabungan dari beberapa molekul. Jika kita ambil
contoh yang umum, zat terdispersi padatan dalam fasa pendispersi air maka sistem koloid merupakan dispersi padatan gabungan dari
banyak molekul yang tersebar dalam medium pendispersi. Akan tetapi, partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa
dibedakan mana fasa terdispersi dan mana fasa pendispersi.
36
b. Macam-macam koloid
37
1 Sol: sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari
fase terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Contoh: agar-agar, pektin, gelatin, cairan kanji.
35
Unggul Sudarmo, kimia SMA kelas XI, Seri Made Simple SMS, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004, h. 193.
36
Nana Sutresna dkk, Panduan Menguasai Kimia 2, Bandung: penerbit Ganeca, 2000, cet. I, h. 110
37
Nana Sutresna, Cerdas Belajar Kimia untuk kelas XI, Bandung: Gravindo Media Pratama, 2006, cet. I, h. 294-298.
31
2 Sol padat: sistem koloid fase padat-padat terbentuk dari fase
terdispersi dan fase pendispersi yang sama-sama berwujud zat padat. Contoh: logam campuran aloi, misalnya stainless steel.
3 Aerosol padat: terbentuk dari fase terdispersi berupa padat dan
fase pendispersi berupa gas. Contoh: asap dari pembakaran sampah atau dari kendaraan bermotor.
4 Aerosol: terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan fase
pendispersi berupa gas. Contoh: hairspray, obat nyamuk semprot, parfum, cat semprot.
5 Emulsi: terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan
medium pendispersi yang juga berupa cairan. Contoh: krim emulsi yang berbentuk pasta, dan lotion emulsi yang berbentuk
cairan kental atau krim yang encer. 6
Emulsi padat: terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersi berupa zat padat. Contoh: keju, mentega,
dan mutiara. 7
Busa: terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat cair. Contoh: sabun, deterjen, protein, dan
tanin. 8
Busa padat: terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat padat. Contoh: karet busa, batu
apung. c.
Sifat-sifat koloid 1
Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak, gerak tidak beraturan dari
partikel koloid. 2
Effek Tyndall Effek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel
koloid.
32
3 Adsorbsi
Partikel koloid mempu menyerap molekul netral atau ion- ion pada permukaannya. Jika partikel koloid menyerap ion
bermuatan, kemudian
ion-ion tersebut
menempel pada
permukaannya, partikel koloid tersebut menjadi bermuatan. Contoh:
a Koloid FeOH
3
bermuatan positif karena permukaannya menyerap ion H
+
. b
Koloid As
2
S
3
bermuatan negatif karena permukaannya menyerap ion S
2-.
4 Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem koloid atau karena
penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan sehingga membentuk partikel yang lebih besar. Koagulasi dapat terjadi
karena pengaruh
pemanasan, pendinginan,
penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda
muatan, atau karena elektroforesis. 5
Koloid Liofil dan Koloid Liofob Koloid ini terjadi pada sol yaitu fase terdispersinya padatan
dan medium pendispersinya cairan. a
Koloid liofil: sistem koloid yang afinitas fase terdispersinya besar
terhadap medium pendispersinya. Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat
b Koloid liofob:
System koloid yang afinitas fase terdispersinya kecil terhadap medium pendispersinya.
Contoh: sol belerang, sol emas.
33
6 Koloid Pelindung
Koloid pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada sistem koloid lainnya agar diperoleh koloid
yang stabil. Contoh koloid pelindung adalah gelatin yang merupakan koloid padatan dalam medium air.
7 Dialisis
Dialisis adalah proses penyaringan partikel koloid dari ion- ion yang teradsorpsi sehingga ion-ion tersebut dapat dihilangkan
dan zat terdispersi terbebas dari ion-ion yang tidak diinginkan.
38
38
ibid., h. 299-307.
34