2. Alasan Perempuan Bekerja Sebagai Pramuniaga

84

4. 2. Alasan Perempuan Bekerja Sebagai Pramuniaga

Dewasa ini, peningkatan jumlah tenaga kerja di perkotaan meningkat dengan pesat, termasuk juga meningkatnya tenaga kerja perempuan. Bertambahnya jumlah tenaga kerja perempuan di kota selain disebabkan oleh meningkatnya jumlah tenaga kerja perempuan yang berasal dari kota itu sendiri, juga dikarenakan peningkatan tenaga kerja perempuan yang pindah dari desa ke kota. Tenaga kerja perempuan yang menumpuk di kota ternyata sebagian besar terserap disektor jasa, terutama subsektor perdagangan. Didalam subsektor ini jumlah pekerja perempuan meningkat lebih cepat jika dibandingkan dengan jumlah pekerja laki-laki Oey, 1985: 32-33. Sehingga dapat dikatakan bahwa perempuan mendominasi lapangan kerja ini. Salah satu bukti dominasi perempuan dalam bidang ini adalah dengan banyaknya perempuan yang bekerja sebagai pramuniaga. Belum lagi jika sebuah toko membuka lowongan pekerjaan pramuniaga perempuan, maka pasti dengan cepat lowongan tersebut dibanjiri banyak peminat. Ini yang membuat perempuan dengan profesi pramuniaga terlihat sangat dominan di hampir semua jenis toko. Padahal jika melihat jenisnya, pekerjaan pramuniaga perempuan dapat digolongkan sebagai pekerjaan kasar atau rendahan. Hal itu jika ditinjau dari besarnya gaji, jenis pekerjaan yang harus dilakukan, serta status pramuniaga itu sendiri yang sebenarnya dapat digolongkan sebagai buruh. Namun pada kenyataannya, semua itu tidak menyurutkan keinginan banyak tenaga kerja perempuan untuk menjadi pramuniaga. Universitas Sumatera Utara 85 Hal ini terjadi karena profesi ini tidak memerlukan pendidikan tinggi dan keahlian skill tertentu, tetapi hanya bermodalkan penampilan menarik, lincah dan ramah dan dapat memikat hati pembeli. Ada empat alasan mengapa pekerjaan pramuniaga sangat diminati oleh tenaga kerja perempuan : 1 Di sektor jasa ini, tenaga kerja perempuan lebih banyak dibutuhkan dari pada laki- laki. 2 Adanya pandangan idiologi gender, bahwa perempuan itu lebih lincah, lebih teliti, lebih halus, jika dibandingkan laki-laki. Sementara pekerjaan pramuniaga memerlukan kelincahan, kehalusan, ketelitian, yang kesemuanya dimiliki oleh perempuan. 3 Pekerjaan pramuniaga perempuan tidak memerlukan pendidikan tinggi dan keahlian skill tertentu, dimana pendidikan dan keahlian merupakan salah satu kelemahan dari banyak tenaga kerja perempuan ketika bersaing dengan tenaga kerja laki-laki. 4 Dari segi penampilan pekerjaan ini kelihatan bergengsi dengan penampilan yang selalu kelihatan menarik. Walaupun sebenarnya profesi pramuniaga digolongkan sebagai pekerjaan kasar atau rendah. Selain empat hal diatas, para perempuan juga mempunyai alasan-alasan tersendiri dalam menentukan pilihannya tersebut. Secara umum alasan utama dalam memilih pekerjaan sebagai pramuniaga perempuan ini adalah karena adanya kesulitan ekonomi, dalam artian bahwa mereka berharap untuk mendapatkan pekerjaan dan dengan demikian bisa memperbaiki kualitas kehidupan dan perekonomian mereka.. Universitas Sumatera Utara 86 Pekerjaan pramuniaga perempuan, kemudian menjadi pilihan mereka karena untuk mendapatkan pekerjaan lain dirasa cukup sulit. Tetapi, bukan berarti untuk mendapatkan pekerjaan pramuniaga perempuan ini gampang. Karena dengan persaingan yang sangat ketat dalam semua bidang pekerjaan, segalanya tidak bisa dikatakan mudah. Akan tetapi, dengan mengingat empat alasan diatas, maka pekerjaan pramuniaga lah yang paling mudah didapat oleh para tenaga kerja perempuan. Walaupun demikian, banyak pula dari mereka yang menganggap pekerjaan pramuniaga perempuan ini hanya sebagai batu loncatan, sampai suatu saat ada kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Khusus bagi tenaga kerja perempuan yang berasal dari desa, mereka mempunyai alasan-alasan tersendiri. Selain juga karena alasan kesulitan ekonomi, mereka bekerja sebagai pramuniaga perempuan karena lapangan pekerjaan di desa, yaitu sektor pertanian, semakin langka. Oey 1985: 34 mengungkapkan bahwa semenjak diperkenalkannya teknologi baru, sektor pertanian yang meskipun tetap merupakan sektor penting, telah menunjukkan kemampuan yang terbatas dalam menyerap tenaga kerja. Keterbatasan ini lebih merugikan kaum perempuan, karena jika dibandingkan dengan kaum laki-laki, lebih banyak perempuan yang tersingkirkan dari sektor ini. Banyak tenaga kerja perempuan dari desa yang kemudian pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Padahal di sisi lain, kesempatan kerja diluar pertanian, terutama bagi mereka yang tidak bersekolah dan berpendidikan rendah sangatlah terbatas. Oleh karena itu, pekerjaan sebagai pramuniaga perempuan yang tidak terlalu banyak meminta syarat akademis dan keahlian-keahlian khusus, menjadi tumpuan harapan mereka untuk bertahan hidup dan memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Universitas Sumatera Utara 87

4. 3. Penghasilan Para Pramuniaga Perempuan