mengatasi maslah stress, masih dapat mengatasinya dengan tenang dan stabil. Tetapi tekanan darah cenderung meningkat pada wanita setelah menopuse, hal
ini disebabkan oleh faktor psikologis adan sistem endokrin. Namun ketiga faktor resiko keturunan, umur dan jenis kelamin bukan
hal mutlak beresiko terhadap kejadian hipertensi jika tidak bersamaan dengan faktor resiko lainnya seperti merokok, kegemukan, kurang olah raga, asupan
garam natrium berlebihan dan lain sebagainya. Suryati, 2005
2.7.7. Komplikasi Hipertensi
Menurut Elizabeth J Corwin 2000 dalam Efendi 2004 komplikasi hipertensi terdiri dari stroke,
infark miokardium
, gagal ginjal ,
ensefalopat
i kerusakan otak, dan
pregnancy
–
incuded hypertension
PIH.
1. Stroke
Menurut Fazidah 2006 yang menganalisa determinan faktor penyebab stroke membuktikan bahwa hipertensi beresiko 9
– 10 kali menyebabkan stroke dinadingkan dengan orang yang tidak menderita hipertensi.
Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak, atau akibat embulus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan tinggi.
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri – arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal, sehingga aliran darah ke daerah
–daerah yang diperdarahi berkurang. Arteri–arteri otak yang mengalami
arterosklerosis dapat
melemah sehingga
meningkatkan kemungkinan terbentuknya
anurisma.
Efendi, 2004
2. Infark Miokardium
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Menurut Fazidah 2006 yang menganalisis faktor resiko penyakit jantung koroner menyimpulkan bahwa penderita hipertensi beresiko 10
terkena penyakit jantung dibandingakan dengan orang yang tidak menderita hipertensi.
Dapat terjadi infark miokardium apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau
apabila terbentuk trombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Karena hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan
oksigen miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan
infark
. Demikian juga, hipertrofi ventrikel dapat menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel
sehingga terjadi distritma, hipoksia jantung, dan peningkatan resiko pembentukan bekuan . Efendi, 2004
3. Gagal Ginjal
Menurut Ariefmanjoer 2001, hipertensi beresiko 4 kali lebih besar terhadap kejadian gagal ginjal bila dibandingkan dengan orang yang tidak
menderita hipertensi. Terjadinya gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekanan
tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomerolus. Dengan rusaknya glomerolus, darah akan mengalir ke unit-unit fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan
dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya membran glomerous, protein akan keluar melalui urin sehingga sehingga tekanan
osmotik koloid plasma berkurang, menyebabkan edema yang sering dijumpai pada hipertensi kronik. Efendi, 2004
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.
Ensefalopati
Kerusakan Otak
Ensefalopati kerusukan otak dapat terjadi, terutama pada hipertensi maligna hipertensi yang meningkat cepat. Tekanan yang sangat tinggi pada
kelainan ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong ke dalam ruang
interstisium
diseluruh susunan saraf pusat. Neuron-neuron di sekitarnya kolaps yang dapat mnyebabkan ketulian, kebutaan dan tak jarang
juga terjadi koma serta kematian mendadak. Keterkaitan antara kerusakan otak dengan hipertensi, bahwa hipertensi beresiko 4 kali terhadap kerusakan otak
dibandingkan dengan orang yang tidak menderia hipertensi Efendi, 2004
2.7.8. Penatalaksanaan Hipertensi.