disertai faktor resiko penyebab hipertensi seperti merokok, pola makan yang tidak sehat dan tidak seimbang, konsumsi alkohol dana lain sebagainya.
Sehingga dengan penatalaksanaan sedini mungkin akan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi antara 75
– 80 . Berbagai tindakan yang dituntut untuk dipatuhi oleh penderita
hipertensi dalam menanggulangi hipertensi yaitu :
1. Tindakan Secara Umum a. Tindakan Ketika Ada Gejala Hipertensi
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas tindakan yang dilakukan ketika ada gejala hipertesi adalah memeriksakan diri ke petugas
kesehatan. Dari hasil pengamatan, penderita hipertensi cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pelayanan medis. Kepercayaan ini
akan memberi dampak pada motivasi dalam upaya pencegahan komplikasi hipertensi.
b. Tindakan Setelah Menjalani Pengobatan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas melakukan tindakan sesuai dengan anjuran dokter setelah menjalani pengobatan. Akan
tetapi dari tingkat pengetahuan responden menyakut pola hidup sehat yang seharusnya dilakukan peenderita hipertensi masih sangat kurang. Pada satu sisi,
tingkat kepercayaan terhadap anjuran petugas kesehatan dapat diterima oleh penderita hipertensi akan tettapi informasi yang diberikan oleh petugas
kesehatan masih kurang lengakap teruama menyangkut pola hidup sehat yang harus dilakukan oleh penderita hipertensi setelah menjalani pengobatan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini kemungkinan disebabkan karena keterbatasan jumlah petugas dokter bila dindingkan dengan jumlah kunjungan pasien ke
Puskesmas. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pasien datang ke Puskesmas secara bersamaan pada pagi hari sehingga membuat banyak
antrian. Sejak tahun 2008 permasalah ini telah diintervensi oleh dinas kesehatan mulai dari pembatasan wilayah kerja samapi pada jadwal dinas
dokter di Pustu Berastagi akan tetapi pasien dari luar wilayah kerja juga masih datang untuk berobat ke Puskesmas.
c. Rutinitas Mengukur Tekanan Darah
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas mempunyai tindakan mengukur tekanan darah ketika ada gejala. Hal ini menggambarkan
bahwa tindakan yang dilakukan responden kurang baik dan beresiko terhadap peningkatan tekanan darah tanpa terkontrol. Menurut Prince 2005
peninggian tekanan darah kadang – kadang merupakan satu – satunya gejala
dan pada banyak kasus hipertensi muncul tanpa disertai dengan gejala. Sehingga pengukuran tekanan darah seharusnya dilakukan minimal 2 kali
dalam sebulan dengan adanya gejala ataupun tidak. Kepatuhan dalam pengukuran tekanan darah secara rutin, merupakan
interpretasi dari pengetahuan responden sebelumnya. Dimana responden mengetahuai bahwa pengukuran tekanan darah dilakukan jika adanya gejala.
Ini merupakan suatu tantangan untuk keberhasilan program penanggulangan hipertensi, sehingga penjelasan tentang rutinitas pengukuran tekanan darah
sangat penting untuk meningkatkan kepatuhan penderita hipertensi dalam mengukur darah secara rutin.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
d. Tindakan Pemanfaatan Laboratorium Dalam Kaitannya Dengan