b. Koperasi menciptakan lapangan kerja Koperasi merupakan wadah kerjasama anggota didalam mencapai tujuan
bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Melalui kegiatan usahanya koperasi memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para anggota
untuk secara bersama-sama bekerja melakukan kegiatan koperasi. Dengan kata lain koperasi berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi
mereka yang belum bekerja dan sanggup bekerjasama dalam koperasi. c. Koperasi meningkatkan taraf hidup rakyat
Koperasi berperan dalam meningkatkan pendapatan anggota dan menyediakan lapangan kerja bagi mereka yang bersedia bergabung dalam
koperasi. Dengan meningkatnya pendapatan maka semakin tercukupinya kebutuhan hidup berarti taraf hidup juga akan mengalami peningkatan.
d. Koperasi memeratakan pendapatan Melalui koperasi telah banyak diberikan fasilitas dan kemudahan, sehingga
menimbulkan semangat kerja anggota. Dengan kata lain apabila terjadi peningkatan pendapatan maka secara otomatis akan tercipta pemerataan
pendapatan, kecuali itu melalui koperasi Sisa Hasil Usaha yang diperoleh koperasi tidak semua dibagikan kepada anggota, tetapi juga sebagian untuk
pembangunan masyarakat daerah kerja koperasi.
2.3 Modal Koperasi
Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 41, Bab VII tentang perkoperasian, menyebutkan bahwa modal koperasi terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. Modal Sendiri Modal sendiri bersumber dari:
a. Simpanan Pokok Anggota Simpanan Pokok Anggota adalah sejumlah uang yang sama banyaknya,
yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi. b. Simpanan Wajib
Simpanan Wajib adalah sejumlah uang tertentu yang wajib dibayar oleh setiap anggota kepada koperasi dalam waktu tertentu, yang nilainya untuk
masing-masing anggota tidak harus sama. Dengan kata lain apabila ada anggota yang lebih mampu dari segi keuangan dapat memberikan lebih
kepada koperasi dibanding anggota lainnya sebagai simpanan wajibnya. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil kembali oleh anggota, selama
yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi tersebut. c. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutupi kerugian koperasi bila
diperlukan. d. Donasi atau Hibah
Donasi atau hibah adalah sejumlah uang atau barang yang dengan nilai tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa adanya suatu
kewajiban untuk mengembalikannya. 2. Modal Pinjaman
Modal pinjaman atau modal luar bersumber dari:
Universitas Sumatera Utara
a. Anggota Yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi yang
bersangkutan. b. Koperasi lainnya atau anggotanya
Yaitu pinjaman dari koperasi lainnya dan atau anggotanya didasari dari kerjasama antar koperasi.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya Yaitu pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Yaitu dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
2.4 Sisa Hasil Usaha SHU
Didalam koperasi tidak dikenal dengan yang namanya keuntungan profit, keuntungan profit dikenal sebagai SHU. Adapun pengertian SHU koperasi
adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam tahun buku tertentu setelah dikurangi penyusutan, pajak, dan kewajiban-kewajiban lainnya. Sedangkan SHU
yang dibagikan kepada anggota koperasi adalah SHU setelah dikurangi dana cadangan, dan besarnya dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota.
Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seorang anggota tetapi yang berdasarkan pertimbangan jasa
usaha anggota kepada koperasi. SHU koperasi yang diterima anggota pada umumnya didasarkan pada dua kegiatan ekonomi, yang terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1. SHU atas jasa modal, yang mencerminkan anggota sebagai pemilik 2. SHU atas jasa usaha, yang mencerminkan anggota sebagai pemilik dan juga
merupakan konsumen pelanggan. Secara umum SHU koperasi dibagikan kepada cadangan sebesar 40, jasa
anggota sebesar 40, jasa pengurus sebesar 5, untuk karyawan sebesar 5, dana pendidikan sebesar 5, dan dana kegiatan sosial lainnya sebesar 5.
Adapun prinsip pembagian SHU adalah: 1. SHU yang dibagi bersumber dari anggota
2. SHU anggota adalah jasa dan modal serta transaksi usaha yang dilakukan anggota
3. Pembagian SHU dilakukan secara transparansi terbuka 4. Pembayaran SHU dilakukan secara tunai
2.4.1 Organisasi Koperasi
Adapun alat organisasi koperasi terdiri dari: 1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan penguasaan kekuasaan tertinggi didalam koperasi, rapat anggota harus dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya
diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. 2. Pengurus
Pengurus merupkan perangkat organisasi yang diangkat dan diberhentikan melalui rapat anggota. Pengurus bertugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi. Pengurus berkewajiban
Universitas Sumatera Utara
untuk meneliti segala catatan yang ada pada koperasi serta memperoleh keterangan-keterangan yang diperlukan.
3. PengelolaManajer Pengelolamanajer merupakan orang-orang yang diangkat dan diberhentikan
oleh pengurus. Manajer atau pengelola bertugas untuk menjalankan roda usaha koperasi secara efisien dan proporsional.
4. Pengawas Pengawas diangkat dan diberhentikan melalui rapat anggota dan memperoleh
mandat untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus.
5. Kasir Kasir adalah seseorang yang diangkat dari anggota organisasi yang
mempunyai tugas untuk menangani simpan pinjam para anggota maupun non anggota koperasi.
6. Petugas Simpan Pinjam Petugas Simpan Pinjam adalah seseorang yang diangkat untuk menangani
pekerjaan administrasi atau pembukuan yang berhubungan dengan simpan pinjam dari para anggota atau non anggota koperasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Skema Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam
2.4.2 Kredit
Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992, yang dimaksud dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberian bunga, imbalan, atau hasil pembagian keuntungan. Kredit berasal dari bahasa yunani “credere” yang artinya kepercayaan.
Seseorang memberikan kredit kepada orang lain atau memberikan modal usaha kepada orang lain karena berdasarkan faktor kepercayaan.
Menurut pendapat Drs. Muchdarsah Sinungan 1994 : 3 “kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh suatu pihak kepada pihak lain dan prestasi itu akan
RAPAT ANGGOTA PENGAWAS
PENGURUS
PENGELOLAMANAJER
KASIR PETUGAS SIMPAN PINJAM
Universitas Sumatera Utara
dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan datang disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga” Drs. Muchdarsyah Sinungan, 1997: 3.
Sedangkan menurut Drs. Susatyo Reksoprodjo, “Kredit adalah lalu lintas pembayaran dan penukaran uang, barang, dan jasa oleh pihak yang memberikan
prestasi baik berupa barang, jasa atau prestasi lain kepada pihak lain”. Adapun pengertian kredit atau pinjaman mengandung unsur-unsur sebagai
berikut: a. Unsur waktu, yaitu adanya petunjuk jarak saat pemberian dan pelunasan
kredit. b. Unsur resiko, yaitu akibat yang mungkin timbul karena adanya jarak
waktu pemberian dan pelunasan kredit. c. Unsur penyerahan, yaitu menyerahkan nilai ekonomi kepada pihak lain.
d. Unsur kepercayaan, yaitu menyerahkan kepercayaan kepada pihak lain untuk mengelola uang.
e. Unsur persetujuan, yaitu adanya kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima kredit.
Sedangkan ciri-ciri kredit yang baik adalah: a. Angsuran pinjamankredit lebih kecil dari keuntungan usaha.
b. Tingkat suku bunga yang serendah-rendahnya. c. Periode pembayaran sekecil-kecilnya sesuai dengan perputaran produksi
usahanya dan perputaran pihak pemberi pinjamankredit. d. Jangka waktu pinjaman selama-lamanya sesuai dengan peraturan yang
ada.
Universitas Sumatera Utara
e. Pinjaman digunakan sesuai dengan tujuan yang disepakati atau pinjaman tidak disalahgunakan.
f. Jumlah pinjaman sesuai dengan kebutuhan usaha.
2.4.3 Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam KSP atau ada juga yang menggunakan istilah Koperasi Kredit KOPDIT, dan secara internasional disebut dengan Credit
Union, merupakan Badan usaha yang dimilki oleh warga masyarakat yang diikat oleh satu ikatan pemersatu, bersepakat untuk menyimpan dan menabungkan uang
mereka pada badan usaha tersebut, sehingga tercipta modal besama untuk dipinjamkan kepada sesama selaku anggota koperasi untuk tujuan produktif dan
kesejahteraan. Sementara pengertian Koperasi Simpan Pinjam berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 adalah “kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam
dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan”. Sedangkan pengertian koperasi Simpan Pinjam berdasarkan PSAK 27Reformat 2007 adalah koperasi
yang kegiatan atau jasa utamanya menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.
Pada dasarnya fungsi Koperasi Simpan Pinjam hampir sama dengan bank, yaitu sebagai badan usaha yang melakukan penggalian atau mobilisasi dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Adapun perbedaan antara Koperasi Simpan
Pinjam dengan bank adalah bahwa koperasi dimiliki secara bersama oleh
Universitas Sumatera Utara
anggotanya dengan hak dan kedudukan yang sama, dan hanya memberikan pelayanan kredit kepada anggotanya. Sedangkan bank dimiliki oleh sejumlah
orang atau badan sebagai pemegang saham, memobilisasi dana dari masyarakat luas untuk menyimpan uang di bank tersebut, namun hanya menyalurkan dana
yang terhimpun kepada warga masyarakat yang mampu memenuhi persyaratan teknis bank.
Ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dimiliki dan dijalankan oleh Koperasi Simpan Pinjam dengan memperhatikan semangat dari prinsip dasar
Koperasi Simpan Pinjam rumusan Friedrich William Raiffeisen, selaku pendiri pertama Credit Union pada pertengahan abad ke-19, yaitu:
a. Dana koperasi hanya diperoleh dari anggota-anggotanya saja. b. Pinjaman juga hanya diberikan kepada anggota-anggotanya saja.
c. Jaminan yang terbaik bagi peminjam adalah watak si peminjam itu sendiri. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam ala Friedrich William Raiffeisen tersebut
mencerminkan bahwa KSP haruslah dibangun atas usaha dan semangat swadaya dari anggotanya melalui usaha simpan pinjam berdasarkan kerjasama dan saling
percaya. Sumber:
http:kennysiikebby.wordpress.com20101101peranan-koperasi- simpan-pinjam
.
2.4.4 Pengertian Koperasi BMT
Baitul Mal Wat Tamwil BMT adalah kelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang berupaya mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dengan sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas
Universitas Sumatera Utara
ekonomi pengusaha kecil dalam upaya pengentasan kemiskinan. Koperasi BMT juga lebih menekankan pada konsep syariah islam dengan sistem bagi hasil, dan
keuntungan bagi hasil didasarkan pada kemampuan pengelolaan usaha yang dilakukan baik bagi BMT maupun nasabah. Besar kecilnya keuntungan dilakukan
dengan sistem tawar menawar yang selanjutnya dilakukan perjanjian bagi hasil dengan akad.
Adapun jenis-jenis pinjaman atau pembiayaan produk BMT adalah sebagai berikut:
1. Murobahah, yaitu pembiayaan untuk jual-beli dengan pembayaran jatuh tempo.
2. Bai’u Bitsaman Ajil, yaitu jual-beli dengan pembayaran angsuran rutin. 3. Ijaroh, yaitu sewa-menyewa barang atau jasa dengan pembayaran
angsuran atau tangguh. Misalnya pembiayaan untuk sewa ruko tempat usaha.
4. Musyarokah, yaitu tambahan modal untuk usaha anggotanasabah dengan pengembalian secara angsuran atau tangguh dan bagi hasilnya ditentukan
berdasarkan komposisi modal dan kesepakatan bersama. 5. Mudharobah, yaitu pembiayaan modal usaha penuh dari BMT kepada
anggotanasabah untuk mengelola sebuah usaha dan bagi hasilnya ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
6. Ar-rahn gadai, yaitu pembiayaan dengan jaminan barang bergerak ataupun surat berharga yang dititipkan di BMT, BMT menerapkan sistem
Universitas Sumatera Utara
keuntungan atau biaya pemeliharaan penyimpanan barang tersebut berdasarkan kesepakatan bersama.
7. Qordhul Hassan, yaitu pembiayaan lunak yang dikhususkan untuk kaum dhuafa atau orang yang sangat membutuhkan.
BMT berdiri dengan gagasan fleksibilitas dalam menjangkau masyarakat kalangan bawah, yaitu lembaga ekonomi rakyat kecil. Akan tetapi dalam
kenyataannya keadaan BMT dilapangan tidak terlalu bagus, bahkan BMT yang ada sering mengalami kegagalan bahkan rugi dan BMT tersebut tidak dapat
beroperasi lagi. Adapun faktor penyebab kegagalan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya persiapan sumber daya manusia SDM pengelola, baik dari sisi pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola BMT terutama
masalah pengguliran pembiayaan, dengan kata lain banyaknya pembiayaan yang tidak tertagih pembiayaan macet.
2. Lemahnya pengawasan pada pengelolaan, terutama manajemen dana dan kurangnya rasa memiliki pengelola BMT.
Faktor penyebab kegagalan pengelolaan BMT yang tidak kalah pentingnya adalah adanya ambivalensi antara konsep syari’ah pengelolaan BMT dengan
operasionalisasi dilapangan. Terdapat ketidakcocokan dari garis syariah yang telah disepakati, dan hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan dari para
nasabah.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Pengertian Usaha Mikro Kecil UMK
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Adapun ciri-ciri usaha mikro adalah: a. Jenis barangkomoditi yang usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat
berganti. b. Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat pindah tempat.
c. Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
d. Sumber daya manusianya belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai. e. Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
f. Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian dari mereka
sudah akses ke lembaga keuangan non bank. g. Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP. Contoh Usaha Mikro adalah pertanian, peternakan, pedagang eceran dan usaha-
usaha jasa seperti: perbengkelan, salon kecantikan dan penjahit konveksi. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha
Universitas Sumatera Utara
besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang ini. Adapun ciri-ciri usaha kecil adalah:
a. Jenis barangkomiditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang