Padangsidimpuan memiliki potensi yang sangat besar menjadi kota perdagangan dan jasa. Selain sektor perdagangan, restoran dan hotel, sektor pertanian juga
termasuk sektor yang cukup dominan dan perkembangannya cukup stabil konstan bila dibandingkan dengan sektor-sektor yang lain yang ada di Kota
Padangsidimpuan.
4.1.3 Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil UMK di Kota Padangsidimpuan
Pemberdayaan usaha mikro dan kecil merupakan suatu langkah yang diambil oleh pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat
Indonesia, khususnya melalui penyedian lapangan kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. Adapun upaya untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil
haruslah terencana dengan baik serta menyeluruh, dan hal ini dapat kita kembangkan melalui:
1. Penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan kerja seluas- luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi
ekonomi. 2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro dan kecil untuk
meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya,
terutama sumber daya lokal yang tersedia. 3. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha mikro
dan kecil.
Universitas Sumatera Utara
4. Pemberdayaan usaha skala mikro dan kecil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di
sektor informal yang berskala usaha mikro dan kecil, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain itu peningkatan kualitas koperasi untuk
berkembang secara sehat sesuai dengan jatidirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.
sumber: www.badan perencanaan nasional.com
Perkembangan usaha mikro dan kecil UMK di Kota Padangsidimpuan mengalami peningkatan, hal ini ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan jumlah
pengusaha yang ada serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional dan penyediaan lapangan kerja yang ada di Kota Padangsidimpuan. Seperti yang
diketahui bahwa jumlah Usaha Kecil dan Menengah yang terdaftar dikantor Koperasi, UKM, Perindag dan Pasar Kota Padangsisdimpuan pada tahun 2009
terdapat sebanyak 203 pedagang UMK, sedangkan pada tahun 2010 terdapat sebanyak 237 pedagang UMK dan pada tahun 2011 terdapat sebanyak 239
pedagang UMK. Pada tahun 2011 jumlah Koperasi Unit Desa KUD di Kota Padangsidimpuan tercatat sebanyak 4 unit KUD dengan jumlah anggota sebanyak
90 orang. Berbagai program dan kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMK dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai
rancangan peraturan perundangan seperti adanya rancangan peraturan perundangan RPP tentang koperasi simpan pinjam KSP, serta berkembangnya
pelaksanaan unit pelayanan satu atap diberbagai kabupatenkota, serta terbentuknya forum lintas pelaku pemberdayaan UMK didaerahkota.
.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan UMK di Kota Padangsidimpuan telah mengalami peningkatan dari segi kuantitas dan hal ini sangat berbanding terbalik bila dilihat
dari segi kualitas UMK. Hal ini disebabkan karena rendahnya produktivitas dan rendahnya kualitas sumber daya manusia SDM dari para pengusaha mikro dan
kecil baik dari segi manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, pemasaran dan lemahnya kewirausahaan serta terbatasnya bantuan permodalan bagi para UMK.
Sedangkan masalah yang lain yang dihadapi oleh UMK adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung seperti kelangkaan bahan
baku.
4.1.4 Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama di Kota Padangsidimpuan