I.9 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri atas latar belakang masalah, fokus masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, dan informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisa data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan data tentang gambaran umum mengenai karakteristik lokasi penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan yang akan dianalisis.
BAB V ANALISA DATA
Bab ini memuat analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan
yang diteliti.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang akan diperoleh dari hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Bentuk yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian tentang data yang
dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, seperti kalimat hasil wawancara antara peneliti dan
informan. Penelitian kualitatif bertolak dari filsafat konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran
pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut
perspektif partisipan Sukmadinata, 2006: 94. Sebagaimana dikatakan Nawawi 1990:64 bahwa metode deskriptif
memusatkan perhatian terhadap masalah-masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-
fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Maka berdasarkan pemahaman tersebut,
penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan kendala-kendala dalam pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah UKM yang terdapat pada Pusat Industri Kecil PIK Medan Tenggara berdasarkan data yang
diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
II.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pusat Industri Kecil PIK yang berada di Wilayah Menteng, Kelurahan Medan Tenggara, Kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini adalah karena PIK ini berada di Kota
Medan sehingga mudah dijangkau oleh peneliti dan PIK ini merupakan satu- satunya lokasi pemusatan UKM yang pernah maju dan berjaya namun sedang
mengalami kemerosotan, sehingga sangat cocok untuk diteliti.
II.3 Informan Penelitian
Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian. Oleh sebab itu, tidak dikenal adanya populasi dan sampel.
Suyanto, 2005:171. Subyek penelitian yang telah tercermin pada fokus penelitian ditentukan secara sengaja dan akhirnya menjadi informan penelitian.
Informan penelitian adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang
jelas, akurat, dan terpercaya baik berupa pernyataan, keterangan atau data-data yang dapat membantu dalam memahami persoalan atau permasalahan tersebut.
Penelitian ini menggunakan teknik “purposive sampling” yaitu penentuan informan secara sengaja didasarkan pada pilihan penelitian tentang aspek apa dan
siapa yang dijadikan fokus pada saat situasi tertentu sepanjang penelitian Nasution , 2006 : 29.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada aturan yang baku tentang jumlah minimal dari subyek penelitian Patton, 1990. Namun Glaser dan Strauss dalam
Gilgun 1992 menentukan bahwa penghentian pengumpulan data dilakukan bila peneliti tidak lagi menemukan informasi baru atau dengan kata lain, data yang
diperoleh sudah merupakan data jenuh. Menurut Bagong Suyanto 2005: 172 informan penelitian meliputi
beberapa macam, yaitu 1 Informan Kunci Key Informan merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian; 2 Informan Utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti; 3 Informan Tambahan merupakan mereka yang
dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua 2 jenis informan, yaitu:
1. Informan kunci key informan yaitu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah Koperasi dan UMKM Kota Medan. 2.
Informan utama adalah para pelaku UKM yang berada di PIK Medan Tenggara, Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
II.4 Tehnik Pengumpulan Data
II.4.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
Yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hal
ini dilakukan dengan cara: 1.
Metode wawancara mendalam depth-interview, dengan mengadakan tanya jawab secara terbuka dengan informan atau pihak yang memiliki relevansi
dengan objek permasalahan yang diteliti. Di sini, materi wawancara dipandu oleh instrumen penelitian interview guide.
2. Metode observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap
fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian.
II.4.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
1. Studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui
literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
2. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian seperti petunjuk pelaksana, petunjuk teknis serta sumber-sumber lain yang relevan dengan
objek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
II.5 Teknik Analisa Data
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik kualitatif. Menurut Farid 1997:
152 bahwa analisa kualitatif adalah analisa terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta dan
informasi, data dan informasi. Jadi teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara, hasil kuesioner, observasi serta studi kepustakaan
dan dokumentasi dengan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan. Sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan
menarik kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1 Sejarah Singkat PIK
Pusat Industri Kecil PIK berada di Kelurahan Medan Tenggara yang merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Medan Denai. Kecamatan Medan
Denai ini merupakan salah satu kawasan dengan berbagai aktivitas usaha kecil di kota Medan yang memiliki beragam bidang kerajinan seperti sepatu, konveksi,
dan tas. Ide pertama pendirian Pusat Industri kecil PIK ini atas prakarsa dari Ir.Himanuddin Nasution sebagai kepala Kantor Departemen Kandep
Perindustrian kota Medan pada tahun 1991-1992 dalam rangka ingin menjadikan PIK sebagai ‘Cibaduyut’nya Medan.
Ide tersebut kemudian diangkat oleh Bappeda Kota Medan untuk dijadikan proyek diatas sebidang tanah milik pemerintah yang dikuasai oleh Pemko Medan.
Pada awalnya ide tersebut disambut baik oleh para pengrajin sepatu dengan kemampuan rata-rata yang mereka miliki untuk menyewa rumah sebagai tempat
tinngal sekaligus untuk berusaha di sekitar daerah kelurahan Sukaramai dan kelurahan kota Matsum sebesar Rp.600.000,-tahun, dengan daftar anggota sekitar
60 orang pengrajin sepatu. Setelah biaya untuk pembangunan rumah toko dengan dua tingkat, berlantai
semen, serta beratap genteng diperkirakan, banyak dari pengusaha ini yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Pada akhirnya pembangunan PIK ini
tidak lagi dikhususkan hanya untuk para pengrajin sepatu, akhirnya pengrajin lain
Universitas Sumatera Utara
juga diperbolehkan dengan permohonan yang diajukan melalui lurahcamat se- kota Medan dengan menetapkan syarat-syarat tertentu.
PIK akhirnya berdiri pada tahun 1996 di atas tanah seluas 14.496 m
2
. Pendiriannnya dilakukan oleh Walikota Medan yang saat itu dijabat oleh Bachtiar
Jafar. Tanah yang digunakan adalah milik Pemko Medan dimana para pengrajin yang berlokasi disana diberikan hak pengolahan atas bangunan tersebut dan
kemudian statusnya meningkat menjadi Hak Guna Bangunan HGB. Maksud dan tujuan awal tadi akhirnya diperbaharui menjadi untuk mengembangkan usaha
mikro masyarakat, serta membina masyarakat agar lebih dapat mandiri dalam kehidupan perekonomian.
Lokasi PIK ini berada di tempat yang terpisah dengan masyarakat kelurahan Medan Tenggara lainnya, karena PIK tersebut berada di dalam suatu lingkungan
yang memang di khususkan bagi para pengusaha industri kecil. PIK ini merupakan suatu konsentrasi dari sekumpulan perusahaan-perusahaan kecil
sejenis baik yang berkembang secara alamiah maupun yang dibangun oleh pemerintah.
PIK ini dikhususkan bagi para pelaku usaha yang bergerak di bidang usaha tas, sepatu, dan pakaian. Pada awal pendiriannya, terdapat 100 unit bangunan
yang akan digunakan oleh para pelaku UKM untuk menjalankan proses produksinya. Namun saat ini, satu bangunan telah dirobohkan karena kondisinya
rusak parah, sehingga total bangunan yang masih bisa digunakan ada 99 bangunan karena 1 bangunan sudah dinyatakan rusak parah dan akhirnya dirubuhkan oleh
Pemko Medan.
Universitas Sumatera Utara
III.2 Letak Geografis dan Kondisi Demografi PIK
PIK berada di Kelurahan Medan Tenggara Kecamatan Medan Denai tepatnya berada di Jl. Rahmat Menteng VII Medan. Lokasi ini berada di pinggiran
kota Medan, namun cukup ramai dilalui oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang akan menuju terminal Amplas yang merupakan terminal terpadu
untuk angkutan umum perjalanan antar kota dalam provinsi dan juga jalan Sisingamangaraja yang banyak terdapat stasiun-stasiun bus umum antar kota antar
provinsi. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa Medan Tenggara merupakan salah satu kelurahan dari kecamatan Medan Denai. Dimana
Kecamatan ini sendiri memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Medan Tembung
Sebelah Selatan
: Kecamatan Medan Amplas
Sebelah Barat : Kecamatan Medan Area
Sebelah Timur
: Kabupaten Deli Serdang Menurut data BPS kota Medan, kelurahan Medan Tengggara memiliki
wilayah seluas 2,07 km
2
dengan persentase terhadap luas kecamatan sebesar 20,89. Pada pertengahan 2007 jumlah penduduk wilayah Medan Tenggara
sebesar 38.757 jiwa dan tingkat kepadatan penduduknya sebesar 7.578 jiwa per km
2
. Perbandingan luas wilayah dan jumlah penduduk di Kecamatan Medan Denai dapat kita lihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1 : Jumlah Penduduk, Luas Kelurahan, Kepadatan Penduduk per Km
2
Kelurahan Jumlah
Penduduk Luas Wilayah
km
2
Kepadatan Penduduk per km
2
Binjai 38.757
4,14 9.362
Medan Tenggara 15.686
2,07 7.578
Denai 14.791
1,3 1.137
Tegal Sari Mandala I 34.974
1,03 33.955
Tegal Sari Mandala II 21.967
0,87 25.249
Tegal Sari Mandala III 11.268
0,501 22.491
Jumlah 137.443
9,911 13.868
Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Medan 2007
III.3 Jenis Usaha
Jenis usaha yang terdapat dalam kawasan PIK Medan Tenggara ada 3 jenis, yaitu usaha sepatu, pakaian, dan tas. Usaha sepatu mencakup pembuatan sepatu-
sepatu dengan berbagai model, baik pria maupun wanita. Merkbrand produk yang digunakan pada umumnya bukan milik pribadi penghasil produk, tetapi
merkbrand yang sudah umum dikenal masyarakat ataupun berdasarkan keinginan si pemesan. Jumlah pelaku yang mengerjakan usaha sepatu di lokasi PIK ini ada
sebanyak 18 bangunan usaha. Produk sepatu ini kebanyakan dijual ke pasar-pasar yang ada di kota Medan, seperti Pasar Central, Pasar Petisah, maupun lokasi-
lokasi kaki lima seperti yang berada di kawasan Stadion Teladan Medan.
Universitas Sumatera Utara
Usaha pakaian yang ada meliputi penjahit pakaian seperti setelan jas dan seragam sekolah, pembordiran baju ataupun mukena, penyablonan kaos, serta
grosir pakaian jadi yang didatangkan dari kota Jakarta. Jumlah pengusaha pakaian ini ada sebanyak 14 bangunan usaha. Konsumen usaha pakaian ini pada umumnya
adalah instansi-instansi dengan jumlah pesanan, model, dan corak yang telah ditentukan.
Untuk industri tas, meliputi pembuatan berbagai jenis tas pada umumnya model tas kerja dengan bahan kain dan menerima pencetakan tas-tas model
tertentu dengan logo suatu instansi atau tas untuk cenderamata goodie bag. Pelaku usaha tas ada sebanyak 7 bangunan usaha. Biasanya tas-tas yang berasal
dari PIK digunakan untuk event-event tertentu dengan corak dan model yang ditentukan sendiri oleh pemesannya. Hanya sedikit tas yang diproduksi untuk
kemudian dijual ke pasar-pasar umum.
III.4 Potensi Ekonomi
Pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di Kelurahan Medan Tenggara, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan, diarahkan dengan menitikberatkan pada
sektor industri terutama subsektor industri kecil atau industri rumah tangga dan kerajinan. Dalam data BPS di Kecamatan Medan Denai terdapat 1 industri
besarsedang, 93 industri kecil, dan 172 industri rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 : Banyaknya Industri BesarSedang, Kecil, dan Kerajinan Rumah Tangga
Menurut Kelurahan Pada Tahun 2007
Kelurahan Industri Besar
Sedang Industri Kecil
Industri Rumah Tangga
Binjai 15
Medan Tenggara 73
70
Denai 10
11 Tegal Sari Mandala I
2 5
Tegal Sari Mandala II 2
65 Tegal Sari Mandala III
1 6
6
Jumlah 1
93 172
Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Medan 2007
Dengan melihat data diatas, tampak jelas bahwa perkembangan industri kecil terbanyak berada di kawasan Medan Tenggara. Faktor yang mendukung
pertumbuhan ekonomi di daerah ini adalah letak geografis, sarana dan prasarana yang memadai, bantuan pemerintah, tersedianya sumber daya yang cukup dan
sarana komunikasi, informasi, tenaga listrik, air, perbankan, pergudangan demikian juga transportasi, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengembangan industri kecil dipandang perlu karena industri kecil merupakan lapangan usaha yang sesuai dengan ekonomi lemah
dengan mengikutsertakan peran aktif masyarakat yang kurang mampu sehingga penyerapan tenaga kerja dapat lebih besar dan terwujud.
Universitas Sumatera Utara
Untuk memacu laju pertumbuhan industri kecil di daerah ini selama beberapa tahun terakhir, maka langkah prioritas pengembangan industri adalah
sebagai berikut : 1.
Mengembangkan usaha-usaha industri kecil dan menengah menjadi usaha yang mampu berkembang mandiri, meningkatkan pendapatan masyarakat,
memberikan lapangan kerja serta meningkatkan jiwa kewiraswastaan. 2.
Mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan antara lain ketrampilan, manajemen dan kewirausahaan.
3. Adanya fasilitas pusat industri kecil PIK ini sendiri khususnya sepatu,
usaha jahitan, pengolahan kulit dan konveksi yang dibangun oleh Pemko Medan.
4. Pengembangan industri penghasil komoditi ekspor sebagai penggerak utama
untuk mempercepat pertumbuhan industri. 5.
Penguatan serta pendalaman struktur industri kecil untuk memantapkan program keterkaitan baik antar industri maupun antar industri dengan sektor
lain dalam rangka meningkatkan nilai tambah.
Memperhatikan prospek pengembangan yang didukung oleh sumber bahan baku yang tersedia dan dibarengi dengan tenaga kerja yang ada, maka komoditi
andalan yang terdapat di kecamatan Medan Denai yang perlu untuk dikembangkan adalah :
1. Kelompok industri pangan yaitu industri kerupuk, roti dan kue, tepung dan
minuman.
Universitas Sumatera Utara
2. Kelompok industri sandang dan kulit sanlit : industri tas, sandal, sepatu,
industri pakaian jadi maupun penyedia jasa penjahit busana. 3.
Kelompok industri kimia dan bahan bangunan yaitu berbagai jenis kayu panglong.
4. Kelompok industri kerajinan aneka yaitu : anyaman rotan, mebel, salon,
fotocopy , dan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENYAJIAN DATA