Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

84 Hasil uji kolmogrov-smirnov dapat dilihat Tabel 4.8 pada berikut ini: Tabel 4.8 Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.38129698 Most Extreme Differences Absolute .130 Positive .073 Negative -.130 Kolmogorov-Smirnov Z .820 Asymp. Sig. 2-tailed .513 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2016 1. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig 2-tailed sebesar 0,513 di atas tingkat signifikansi 0,05 atau 5. Atau Asymp.Sig 2-tailed 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal. 2. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistik berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak Universitas Sumatera Utara 85 terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.638 1.309 3.543 .001 Perilaku Pemimpin .010 .063 .039 .152 .880 Komitmen Karyawan -.135 .090 -.382 -1.504 .141 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2016 Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satu pun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas yang terdiri dari perilaku pemimpin dan komitmen karyawan di atas signifikansi 5. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Berikut ini grafik heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 86 Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2016 Gambar 4.3 Pengujian Heteroskesdastisitas

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel bebas lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 dan VIF 1, maka tidak terjadi multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 87 Tabel 4.10 Uji Nilai Tolerance dan VIF Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 12.182 2.158 5.645 .000 Perilaku Pemimpin .036 .104 .068 .349 .729 .368 2.717 Komitmen Karyawan .493 .148 .644 3.323 .002 .368 2.717 a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Maret 2016 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa : 1. Nilai VIF dari variabel Perilaku Pemimpin dan Komitmen Karyawan lebih kecil atau dibawah 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antar independen dalam model regresi. 2. Nilai Tolerance dari variabel Perilaku Pemimpin dan Komitmen Karyawan lebih besar dari 0,1. Ini berarti terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 4.2.4 Analisis Regresi Linear Berganda 4.2.4.1 Uji Serempak Uji-F