26
3. Teori Perilaku Kepemimpinan Skandinavia
Penelitian tersebut menilai ulang teori dua dimensi dari perilaku kepemimpinan yang ada dan penelitian memperlihatkan anggapan dasar dalam kepemimpinan
ialah bahwa suatu dunia yang berubah, pemimpin akan menampakkan pemimpin yang berorientasikan pengembangan. Pemimpin inilah yang menghargai
eksperimentasi, mengusahakan gagasan baru, menimbulkan dan melaksanakan perubahan.
Penelitian Ohio berpendapat bahwa pengembangan gagasan baru dan implementasi perubahan tidak penting. Namun, seiring dengan lingkungan
dinamis perlu dimasukan pemimpin berorientasikan pengembangan dalam dimensi ketiga perilaku kepemimpinan. Kedua orientasi pemimpin terdahulu
dianggap kurang memadai, karena tidak sejalan dengan perkembangan lingkungan yang dinamis.
2.1.3 Gaya Kepemimpinan
Menurut Flippo 2002, gaya kepemimpinan juga dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan
organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu
.
Sedangkan menurut Dubrin 2009, gaya kepemimpinan adalah perilaku tingkah laku pemimpin pada saat ia berusaha mempengaruhi perilaku orang-orang yang
dikelolanya. ada 4 empat gaya kepemimpinan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
27
1. Kepemimpinan Intruksi
Dengan gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, bilamana, dan dimana melakukan pekerjaan.
Gaya ini bersifat instruktif atau dinamakan dengan gaya bos karena dicirikan dengan komunikasi satu arah.
2. Kepemimpinan Konsultasi
Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahan. Gaya ini berisfat konsultatif atau dinamakan dengan gaya dokter
karena pemimpin masih banyak memberikan arahan dan mengambil hampir semua keputusan.
3. Kepemimpinan Partisipasi
Pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Gaya ini bersifat partisifatif atau dinamakan dengan gaya
konsultan karena pemimpin mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
4. Kepemimpinan Delegasi
Gaya ini bersifat mendelegasikan disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama hingga
tercapai kesepakatan.
Universitas Sumatera Utara
28
2.1.4 Indikator Kepemimpinan
Indikator perilaku pemimpin menurut teori Path-Goal, yaitu sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Pengarah Directive Leadership
Pemimpin memberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberitahukan jadwal kerja yang harus disesuaikan dan standar kerja,
serta memberikan bimbingan arahan secara spesifik tentang cara-cara menyelesaikan tugas tersebut, termasuk di dalamnya aspek perencanaan,
organisasi, koordinasi dan pengawasan. 2.
Kepemimpinan Pendukung Supportive Leadership Pemimpin bersifat ramah dan menunjukkan kepedulian akan kebutuhan
bawahan. Ia juga memperlakukan semua bawahan sama dan menunjukkan tentang keberadaan mereka, status dan kebutuhan-kebutuhan pribadi sebagai usaha untuk
mengembangkan hubungan interpersonal yang menyenangkan di antara anggota kelompok. Kepemimpinan pendukung supportive memberikan pengaruh yang
besar terhadap kinerja bawahan pada saat mereka sedang mengalami frustasi dan kekecewaan.
3. Kepemimpinan Partisipatif participative leadership
Pemimpin partisipatif berkonsultasi dengan bawahan dan menggunakan saran-saran dan ide mereka sebelum mengambil suatu keputusan. Kepemimpinan
partisipatif dapat meningkatkan motivasi kerja bawahan.
Universitas Sumatera Utara
29
4. Kepemimpinan Berorientasi Prestasi Achievement-Oriented Leadership
Gaya kepemimpinan dimana pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan untuk berprestasi semaksimal mungkin serta terus-
menerus mencari pengembangan prestasi dalam proses pencapaian tujuan tersebut.
2.1.5 Faktor-faktor Perilaku Pemimpin