Analisis Regresi Linier Berganda

58 pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut : 1. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas. 2. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat prestasi kerja karyawan akan digunakan metode analisis regresi berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka penulis menggunakan bantuan program SPSS for Windows. Model regresi berganda yang digunakan adalah : Y= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Universitas Sumatera Utara 59 Dimana : Y : Variabel dependen, yaitu Prestasi Kerja Karyawan. a : Konstanta b 1 ,b 2 : Koefisien Regresi X 1 : Perilaku Pemimpin X 2 : Komitmen Karyawan e : Standar erorr Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 terhadap variabel terikat Y. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah : H : b 1 ,b 2 = 0, artinya variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa variabel perilaku pemimpin dan komitmen karyawan secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y, yaitu prestasi kerja. Ha : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa variabel perilaku pemimpin dan komitmen karyawan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y, yaitu prestasi kerja. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 60 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji T statistik dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial individual terhadap variabel terikatnya. Kriteria uji yang digunakan : H : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa variabel perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat Y yaitu prestasi kerja. H a : b 1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa variabel perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat Y yaitu prestasi kerja. Kriteria pengambilan keputusan : H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas perilaku pemimpin dan komitmen karyawan terhadap variabel terikat prestasi kerja. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel Universitas Sumatera Utara 61 bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan

PT. Rajawali Nusantara Indonesia Nusindo berawal dari usaha Oei Tjien Sien, seorang pedagang gula di Semarang pada tahun 1863 dengan badan usaha bernama NV Handel My Kian Gwan yang kemudian diwariskan kepada putranya Oei Tiong Ham pada tahun 1885. Pada tahun 1961 perusahaan ini dinasionalisasikan oleh pemerintah Republik Indonesia dan pada tahun 1964 namanya diubah menjadi PT. Rajawali Nusantara Indonesia Nusindo. Perkembangan PT. Rajawali Nusindo dewasa ini telah tumbuh menjadi suatu perusahaan yang terpercaya dibidang distributor farmasi, philips, alat-alat kesehatan, mustika ratu, dan gula. PT. Rajawali Nusindo sempat meraih sukses di bidang real estate and property, namun kemudian usaha ini tidak lagi diprioritaskan sejak tahun 1997 karena PT. Rajawali Nusindo berkonsentrasi pada bisnis unggulannya, yaitu distributor farmasi, philips, alat-alat kesehatan, mustika ratu, dan gula. PT. Rajawali Nusindo merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1974 dengan Akte Notaris No. 5 tanggal 21 Mei 1976 dengan bentuk badan hukum perusahaan perseroan persero dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman No. C 24260 – H – 01 – 04 tahun 1983 pada tanggal 3 Juni 1983. Kebijakan umum dari Universitas Sumatera Utara