commit to user 96
kompetensi  pekerjaan.  General  Manager  HRD  PT  SMART Urbanus  Nangowe  menegaskan  bahwa  sistem  yang  dirancang  ini
memang  baru  pertama  kali  dilaksanakan  dan  para  mahasiswa penerima  beasiswa  tersebut  berikatan  dinas  yang  nantinya  akan
langsung  bekerja  pada  pabrik-pabrik  di  PT  SMART  Kedaulatan Rakyat, 27 Agustus 2009.
Selain  itu  melalui  CSR  departmen  CSR  bidang  pendidikan dilaksanakan  dengan  mendirikan  sekolah  di  setiap  perkebunan  dengan
membentuk
pilot  project
peningkatan  kualitas  sekolah  menuju  SSN Sekolah  Standar  Nasioanal  baik  untuk  kualitas  guru  serta  bangunan
fisiknya  di  Lampung  dan  Kalimantan  Tengah.  Bedanya  disini  CSR departmen memberikan nilai lebih yaitu SSN Plus. Plus disini berarti ada
tambahan nilai yaitu budi pekerti. Saat ini PT SMART telah mendirikan 129 sekolah TK-SD-SMP dengan 21.776 murid serta 1080 guru. Selain
itu juga diadakan training untuk guru yang juga melibatkan guru-guru di sekitar perkebunan.
Kontribusi  sosial  tidak  saja  dilakukan  pada  lingkup  masyarakat yang kecil namun juga di tingkat makro. Bekerja sama dengan ETF, PT
SMART  turut  membangun  Desa  Mandiri  Energi  dengan  tujuan  untuk menfasilitasi  masyarakat  menyongsong  era  bioenergi.  Desa  yang
dijadikan proyek percontohan adalah Desa Way Isem di Lampung Utara. Melalui  program  ini  masyarakat  dibimbing  utnuk  menanam  tanaman
Jathropa  Curcas
dan  memprosesnya  menjadi  minyak,  baik  untuk komersil  maupun  untuk  digunakan  sendiri.  Alat-alat  yang  diperlukan
serta  biaya  produksi  tahun  pertama  disediakan  oleh  program  ini. Program  ini  bertujuan  untuk  menciptakan  desa  yang  dapat  memenuhi
sendiri kebutuhan energinya.
c. Program Ekonomi
Pendekatan  melalui  pemberdayaan  bidang  ekonomi  yang bertujuan  untuk  meningkatkan  taraf  hidup  masyarakat  dilaksanakan
commit to user 97
dengan  model  konvensional  dan  radikal.  Model  konvensional merupakan  usaha-usaha  meningkatkan    perekonomian  masyarakat
yang berkaitan dengan usaha inti perusahaan  yaitu pengelolaan kebun sawit,  penyediaan  peralatan  kerja,  peralatan  panen  dan  lain-lain.
Model konvensional dilaksanakan melalui pola kemitraan yaitu bentuk kerja  sama  antara  perusahaan  dan  masyarakat  dengan  prinsip  saling
menguntungkan,  saling  membutuhkan  dan  saling  memperkuat. Program  yang  telah  dilaksanakan  antara  lain  pemberdayaan  pandai
besi. Program  CSR  untuk  pandai  besi  dilaksanakan  di  perkebunan
Riau  dimana    para  tukang  pandai  besi  di  sekitar  perkebunan  kelapa sawit di Riau diberi tambahan modal untuk membuat egrek alat untuk
mengunduh  kelapa  sawit  yang  terbuat  dari  besi.  Sebelumnya  egrek harus  didatangkan  dari  Malaysia,  namun  dengan  adanya  program
pemberdayaan  masyarakat  pandai  besi  ini  100    produk  yang dihasilkan  akan  diserap  oleh  PT  SMART  dan  digunakan  untuk
memenuhi kebutuhan egrek PT SMART dari Sabang- Merauke. Sedangkan  model  radikal  merupakan  usaha-usaha  peningkatan
perekonomian  masyarakat  yang  tidak  berkaitan  dengan  usaha  inti perusahaan tetapi berdasar pada sumber daya  yang  ada di masyarakat
seperti  pertanian  terpadu  dan  usaha  kecil  seperti  pemberdayaan masyarakat  melalui    budidaya  magot.  Budi  daya  maggot  merupakan
program kerjasama dengan Pusat Budi daya Ikan Air Tawar di Depok serta  Dinas  Pertanian  Jambi  yang  diimplementasikan  di  Desa
Sorolangu Jambi. Magot atau belatung merupakan makanan ikan yang sebelumnya  didatangkan  dari  Brazil  serta  Kuba  dengan  harga  yang
sangat  mahal.  Budi  daya  maggot  sendiri  memerlukan  produk sampingan  dari  PKM  yang  diperoleh  dari  pabrik  pengolah  kelapa
sawit.    Rencananya,  program  yang  dananya  full  dari  PT  SMART  ini pada  bulan  Desember  2009  program  tersebut  akan  di
launching
kan oleh Gubernur Riau.
commit to user 98
Selain itu dalam kinerja ekonominya, PT SMART juga berperan dalam  penyerapan  tenaga  kerja  di  sekitar  perkebunan.  Pengangkutan
kelapa  sawit  biasanya  dilakukan  oleh  kontraktor  dari  Jakarta  namun PT  SMART  kemudian  mengalihkan  kepada  masyarakat  di  sekitar
perkebunan  yang  sebelumnya  bekerja  pada  pengangkut  yang  sifatnya
illegal logging.
Berdasarkan  pemaparan  program  CSR  yang  telah  dilaksanakan oleh  PT  SMART  baik  melalui  Tzu  Chi  perwakilan  Sinar  Mas,  Eka
Tjipta  Foundation  maupun  CSR  departemen  maka  dapat  dianalisis kecenderungan sifat kegiatan CSR unit pelaksana tersebut.
commit to user 99
Tabel 3. Karakteristik Program CSR PT SMART No
Paradigma Tzu Chi Sinar Mas
Eka Tjipta Foundation CSR Departemen
1. Bentuk Program
Penyaluran bantuan kemanusiaan dan
bencana alam, pengobatan dan bhakti
sosial Beasiswa, bantuan
kemanusiaan, ketrampilan
masyarakat Pemberdayaan pandai
besi, Budidaya Magot, pengelolaan
perkebunan yang ramah lingkungan
2. Bidang
Sosial, kemanusiaan Sosial
Lingkungan, Ekonomi, Sosial
3. Motivasi
Kepedulian, kasih gotong royong
Kemanusiaan yang bersumber dari nilai
keagamaan Kepedulian
Pemberdayaan potensi masyarakat,
Kelestarian lingkungan
4. Misi
Mengatasi masalah setempat
Membantu mengurangi kesulitan
Berkontribusi kepada masyarakat
5. Pengelolaan
Jangka pendek insidental
Jangka pendek, namun ada beberapa
yang sudah bertahap Terinternalisasi dalam
kebudayaan perusahaan, bertahap
dan berkelanjutan
6. Pengorganisasian
Kepanitiaan di bawah Tzu Chi Sinar Mas
Yayasan ETF melibatkan CSR
departemen dan Tzu Chi
CSR departemen dan instansi terkait,
pemerintah
7. Penerima Manfaat  Masyarakat kurang
beruntung, korban bencana alam di luar
kebun Masyarakat umum
Masyarakat di lokasi perkebunan
8. Kontribusi
Hibah sosial Hibah, keterlibatan
sosial Hibah dan keterlibatan
sosial
9 Inspirasi
Sosial Sosial
Kepentingan bersama 10
Peran  di  CSR  PT SMART
Pelaksana CSR Pelaksana  sekedar
memfasilitasi Pelaksana CSR
Kecenderungan sifat CSR
Charity Filanthrophy
Community Development
Sumber : Analisis Data
commit to user 100
Berdasarkan  karakteristik  tersebut  maka  tiga  unit  pelaksana  CSR di  PT  SMART  memiliki  karakteristik  kegiatan  yang  berbeda.  CSR  yang
dilaksanakan  oleh  Tzu  Chi  perwakilan  Sinar  Mas  cenderung  bersifat
charity
amal,  ETF  bersifat
filanthrophy
sedangkan  kegiatan  CSR departemen  mengarah  pada  pemberdayaan  masyarakat.  Meski  demikian
keberadaan dua unit CSR ini tentunya akan lebih memperbanyak kegiatan CSR  dari  PT  SMART  sendiri  sehingga  masyarakat  yang  merasakan
manfaatnyapun  juga  semakin  banyak.  Sikap  PT  SMART  Tbk  yang  aktif dalam mencari peluang kegiatan sosial demi kesejahteraan kelompok dan
individu  dalam  lingkungan  sosialnya  sebagaimana  diuraikan  di  atas,  PT SMART  memiliki  sikap  proaktif  dalam  memandang  tanggung  jawab
sosialnya kepada para
stakeholders
nya. Sedangkan  apabila  ditinjau  dari  segi  penerima  manfaat  program
CSR,
stakeholder
sasaran  program  CSR  PT  SMART  bisa  dilihat  pada tabel 4.
commit to user 101
Tabel 4.
Stakeholder
Sasaran Program CSR PT SMART N
o Pendekatan
Program Program
Stakeholder
Kepuasan 1.  Lingkungan   Pembukaan tanpa
pembakaran Kebijakan tanpa
limbah Aktif dalam RSPO
Kesehatan Masyarakat Pemerintah
Masyarakat Kepatuhan pada
hukum, operasional
usaha yang bersih
2.  Sosial Penerimaan Tenaga
kerja Program pemagangan
Pengembangan ketrampilan
Pengembangan pengetahuan dan
wawasan Pengembangan akses
informasi Pengembangan sosial
keagamaan Komunitas
Masyarakat di lingkungan
perkebunan dan umum
Kepuasan kerja, gaji,
supervisi
3.  Ekonomi Pola kemitraan
Komunitas Masyarakat
di lingkungan perusahaan,
pemerintah Kontribusi
terhadap masyarakat
dan pembangunan
Produk yang berkualitas
Konsumen Kualitas, harga
Keuntungan perusahan
Shareholder
pemegang saham
Prestasi keuangan
Sumber: Analisis Data Berdasarkan  data  dari  tabel  di  atas  maka  penerima  manfaat  dari
program  CSR  PT  SMART  sebagian  besar  adalah  masyarakat  di  sekitar operasional perusahaan, konsumen serta pemegang saham. Seluruh program
CSR  akan  jatuh  kepada  salah  satu  kategori  yaitu  meminimumkan  dampak negatif  termasuk  mengkompensasinya  atau  memaksimumkan  dampak
positif.  Kategori  tersebut  dapat  diuraikan  secara  lebih  lanjut  berdasarkan
commit to user 102
pemangku kepentingannya, artimya program CSR harus dibuat berdasarkan kepentingan  yang  sahih  dari  suatu  kelompok  tertentu.  Kelompok  tersebut
harus  didekati  secara  langsung  oleh  perusahaan  atau  melalui  fasilitator untuk mengetahui pandangan mereka tentang apa yang seharusnya dilakukan
oleh  perusahaan  sebagai  upaya  meminimumkan  dampak  negatif  atau memaksimumkan dampak positif. Hal ini akan menjadi lebih mudah apabila
perusahaan  telah  melakukan  pemetaan  pemangku  kepentingan  terlebih dahulu.  Hasilnya  akan  menjadi  urutan  prioritas  program  CSR  untuk  setiap
pemangku  kepentingan.  Perusahaan  kemudian  menyesuaikan  dengan kebijakan  dan  ketersediaan  sumber  daya  yang  dimilikinya  untuk  kemudian
merundingkan  suatu  mekanisme  berbagi  sumber  daya
resource  matching
antara  berbagai  pihak  termasuk  di  dalamnya  adalah  masyarakat.  Setelah prioritas  dan  ketersediaan  sumber  daya  diketahui,  maka  program  jangka
panjang hingga jangka pendek dapat disusun. Organisasi pelaksananya juga perlu  dibuat  dengan  memasukkan  masing-masing  pemangku  kepentingan
untuk memastikan bahwa program CSR tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Dalam  penentuan  prioritas  sasaran,  meskipun  PT  SMART  tidak secara    langsung  menyebutkan  urutan  prioritas  kelompok  sasaran  program
CSR  yang  dituju,  namun  berdasarkan  tabel  4  maka  dapat  diketahui  pola pemetaan  kelompok  sasaran  tersebut  yaitu  mulai  dari  masyarakat  yang  ada
di  lingkungan  perkebunan,  masyarakat  umum,  pemerintah,  konsumen  serta pemegang  saham.  Namun,  sudah  seharusnya  PT  SMART  memetakan
prioritas  kelompok  sasaran  sebagaimana  yang  disampaikan  oleh  Brown dalam  Iriantara  2004  agar  kelompok  sasaran  program  yang  beragam  bisa
merasakan  kemanfaatan  CSR  sesuai  dengan  porsinya.  Dalam  hal  ini, pemetaan  kelompok  primer,  sekunder  dan  tersier  belum  disebutkan    secara
nyata,  meskipun  tentunya  dalam  memilih  kelompok  sasaran  tersebut  PT SMART tidak asal-asalan.
Dalam proses pelaksanaan program CSR PT SMART Tbk. terdapat nilai-nilai penguatan kapasitas bagi masyarkat sasarannya. Menurut Suharto
commit to user 103
2009  pekerjaan  sosial  industri  menggunakan  pengetahuan,  keterampilan dan  nilai-nilai  pekerjaan  sosial  dalam  pemberian  pelayanan,  program  dan
kebijakan  bagi  para  pegawai  dan  keluarganya,  manajemen  perusahaan, serikat-serikat  buruh  bahkan  masyarakat  di  sekitar  perusahaan  yang  terbagi
menjadi  pelayanan  sosial  internal  dan  eksternal.  Pelayanan  sosial  internal meliputi  terapi  individu,  kelompok  dan  pengembangan  sumber  daya
manusia.
1. Penguatan Kapasitas Individu
Beberapa kegiatan  yang dapat dikategorikan dalam aktivitas terapi untuk  penguatan  kapasitas  individu  antara  lain:  1  memberikan
bimbingan sosial kepada orang menderita sakit parah serta pegawai yang mengalami  kejenuhan  atau  stress  dalam  bekerja  2  membantu  para
pegawai  yang  menghadapi  pemutusan  hubungan  kerja  PHK  dalam memperoleh  pelatihan  dan  pekerjaan  yang  baru  3  memberikan
bimbingan  sosial  kepada  pasangan  muda  yang  baru  menikah  atau pelatihan
parenting  skills
kepada  pasangan  yang  memiliki  anak  4 merancang  program  penitipan  anak
daycare
bagi  pegawai  yang  tidak memiliki  pengasuh  anak  di  rumahnya  5  pemberian  pelayanan
perlindungan  terhadap  pegawai  yang  mengalami  diskriminasi  di  tempat kerjanya  6  membantu  pecandu  alkohol  dan  narkoba  untuk
menghilangkan ketergantungannnya. Beberapa  program  yang  dilaksanakan  oleh  PT  SMART  berkaitan
dengan penguatan kapasitas individu antara lain: a.
Pendampingan  dan  bimbingan  sosial  kepada  masyarakat  yang menderita penyakit dan terkena musibah
PT  SMART  sangat  memberikan  perhatian  kepada  karyawan beserta  keluarganya  serta  masyarakat  yang  berada  di  lingkungan
sekitar  operasional  perusahaan  yang  menderita  penyakit  terutama penyakit  parah.  Hal  ini  menjadi  salah  satu  program  dari  Tzu  Chi
perwakilan  Sinar  Mas  dengan  mengadakan  pengobatan  serta  operasi penanganan penyakit. Selain melalui kegiatan baksos kesehatan, dalam
commit to user 104
melaksanakan  programnya  Tzu  Chi  perwakilan  Sinar  Mas  bekerja sama  dengan  CSR  departemen    mengajak  karyawan  secara  aktif
berupaya  mencari  data  warga  yang  menderita  penyakit  tersebut. Bahkan  dalam  kasus  tertentu  dimana  karyawan  menderita  penyakit
yang  memerlukan  perhatian  dan  penanganan  khusus,    maka  Tzu  Chi memberikan  pendampingan  dan  penguatan  moral  sampai  dengan
kondisi  tuntas.  Misalnya  karyawan  yang  sakit  tersebut  memerlukan penanganan  operasi  di  Jakarta  atau  di  kota  luar,  maka  PT  SMART
menanggung semua biaya operasional dan mengadakan pendampingan sampai  dengan  karyawan  tersebut  dalam  kondisi  yang  diharapkan.
Demikian juga dengan beberapa kasus musibah seperti kebakaran, PT SMART juga memberikan bantuan kepada karyawan yang mengalami
musibah tersebut. Model yang dilakukan adalah karyawan sendiri yang mengajukan  proposal  sesuai  dengan  kebutuhannya  serta  bantuan
tersebut  akan  dipertanggungjawabkan  dengan  penyampaian  laporan penggunaan bantuan kepada PT SMART kembali.
Bagi  karyawan,  keluarga  maupun  warga  masyarakat  yang menerima  bantuan  tersebut  mereka  akan  menjadi  duta  dari  Tzu  Chi
Sinar  Mas  untuk  menebarkan  nilai-nilai  kebaikan  juga.  Mereka diminta  aktif  melaporkan  kepada  Tzu  Chi  jika  mengetahui  ada  warga
di  sekitarnya  yang  menderita  penyakit  atau  terkena  musibah.  Secara simbolis  Tzu  Chi  Sinar  Mas  juga  memberikan  celengan  bambu  yang
diharapkan  diisi  dengan  koin  oleh  penerima  bantuan,  dan  apabila sudah  penuh  harus  diserahkan  kembali  kepada  Tzu  Chi.  Nilai  ini
mengajarkan kepada karyawan serta keluarganya agar sesuatu hal yang kecil  tidak  boleh  dianggap  remeh  karena  sekecil  apapun  batuan  yang
diberikan  akan  memberikan  kemanfaatan  bagi  orang  lain.  Semangat ini  juga  dinilai  mampu  menumbuhkan  kebanggan  dari  karyawan  atas
perhatian yang telah diberikan perusahaan dimana ia bekerja.
commit to user 105
b. Terapi  stress  kerja,  diskriminasi  dan  PHK  dan  apresiasi  prestasi
karyawan Karyawan dalam menjalankan pekerjaan rutinnya bisa dipastikan
mengalami  suatu  kondisi  kejenuhan  pada  saat-saat  tertentu,  bahkan sangat
dimungkinkan juga
mengalami penurunan
kinerja. Permasalahan seperti ini sudah menjadi hal  yang sering dihadapi oleh
PT  SMART.  Beberapa  terapi  yang  diberikan  oleh  manajemen  PT SMART antara lain melalui
rolling
jabatan, pemberian hukuman bagi yang tidak disiplin dalam bekerja sampai dengan PHK. Selain itu bagi
karyawan semua jenjang yang berprestasi diberikan hak untuk promosi naik  jabatan.  Misalnya  karyawan  perawatan  bisa  naik  jabatan  sebagai
mandor  perawatan,  mandor  panen  bisa  menjadi  mandor  satu,  serta mandor  satu  bisa  naik  menjadi  asisten  kebun.  Selain  itu,  untuk
mendukung  iklim  bagi  para  asisten  kebun  untuk  berinovasi  maka perusahaan  mengadakan  ajang  inovasi  asisten  mulai  dari  tingkat
kebun,  region  dan  tingkat  nasional.  Para  asisten  yang  berprestasi memiliki  hak  untuk  dipromosikan  menjadi  asisten  kepala  Askep
kebun. c.
Pengadaan tempat penitipan anak dan posyandu Program  ini  dilaksanakan  di  lokasi  operasional  perkebunan
perusahaan  dengan  model  seperti  kelompok  bermain.  Beberapa  ibu yang  bekerja  sebagai  pekerja  kebun  pembrondol  dan  aspol
memanfaatkan  fasilitas  ini  dengan  menitipkan  anaknya  pada  tempat penitipan  anak  tersebut.  Selain  itu  juga  terdapat  posyandu  yang
kegiatan  rutinnya  antara  lain  pemeriksaan  ibu  hamil  dan  balita  secara rutin setipa bulan. Fasilitas dari perusahaan ini memberikan aspek bagi
karyawan khusunya ibu dan anak-anak. d.
Perlindungan bagi pegawai Perlindungan  bagi  karyawan  atau  pegawai  perusahaan  di
perkebunan  antara  lain  adanya  jaminan  kesehatan  dan  beras.  Jaminan kesehatan diberikan kepada karyawan  yang sakit dengan memberikan
commit to user 106
hak istirahat sehingga tidak mengalami pemotongan  gaji serta adanya fasilitas  klinik  kesehatan  yang  bisa  menjadi  rujukan  para  karyawan
dan  keluarganya.  Pada  aspek  keamanan  dan  keselamatan  kerja,  para karyawan  yang  ada  di  kebun  juga  diberi  peralatan  standar  keamanan
kerja  untuk  mencegah  kecelakaan  kerja  antara  lain  helm,  sepatu  boat dan  lain-lain  yang  telah  menjadi  standar  operasional  kerja  di
perkebunan  PT  SMART.  Bahkan  setiap  ada  lingkaran  pagi  mandor- mandor  panen  dan  perawatan  selalu mengecek  kelengkapan  peralatan
kerja para karyawan di bawahnya. Kasus  yang  sering  terjadi  di  perkebunan  berkaitan  dengan
masalah  keamanan  antara  lain  ancaman  warga  yang  terkadang  tidak senang  dengan  tipikal  asisten  kebun  atau  kekecewaan  kepada
perusahaan.  Permasalahan-permasalahan  seperti  itu  merupakan kejadian  yang  memberikan  pengalaman  berharga  bagi  perusahaan.
Pengalaman  tersebut  salah  satunya  mengajarkan  strategi  agar  asisten kebun  bersikap  profesional  namun  tetap  menjaga  kedekatan  dan
komunikasi  dengan  pekerja  dan  masyarakat  di  sekitar  perkebunan. Salah  satu  strategi  yang  digunakan  perusahaan  antara  lain  dengan
memperkuat  implementasi  CSR  dengan  membuka  kedekatan komunikasi  personal.  Salah  satu  contohnya  adalah  peran  pimpinan
atau atasan
karyawan yang
langsung mengunjungi
rumah karyawannya  tersebut  sebagai  perwakilan  perusahaan  dalam
membantu  karyawan.  Hal  ini  akan  mendorong  munculnya  loyalitas karyawan  kepada  pimpinannya.  Kondisi  ini  juga  akan  menumbuhkan
setiap  unit  kerja  di  PT  SMART  memiliki  kapabilitas  serta  iklim kebersamaan  dalam  satu  unit  atau  kelompok  kerja  bisa  saling
mensupport yang terbangun melalui rasa kepedulian antar personal. PT  SMART  meyakini  bahwa  penguatan  CSR  dalam  suatu
perusahaan  secara  sistematis  dapat  dibangun  melalui  pendekatan
Individual  Social  Responsibility  ISR.
Nilai-nilai  kehidupan
Living Values
,  budaya,  adat-istiadat,
altruisme
dan  kepedulian  sosial  menjadi
commit to user 107
platform
mengakarnya  ISR  di  lingkup  PT  SMART.  Pemahaman  bahwa setiap  individu  di  dalam  PT  SMART  apapun  jabatan  dan  posisi  yang
diembannnya  merupakan  representasi  dari  perusahaan  itu  sendiri. Bagaimana  visi  dan  perilaku  perusahaan  tergambar  dari  pola  interaksi
antara  perusahaan  dengan
stakeholder
nya.  Pemahaman  mendasar  inilah yang harus dibangun agar setiap individu yang bekerja di bawah bendera
PT SMART merasa menjadi bagian dari perusahaan. Selain  itu  melalui  Standar  Operasional  Perusahaan  SOP  yang
mengatur  setiap  tatanan  pelaksanaan  program  dari  PT  SMART  hal  ini memberikan
pembelajaran kepada
pelaksana program
maupun masyarakat  sasaran  agar  senantiasa  mematuhi  apa  yang  telah  ditetapkan
dalam  aturan  tersebut.  Misalkan  dalam  hal  pembagian  beras  bagi  korban bencana  atau  masyarakat  miskin,  manajemen  secara  spesifik  telah
memberikan arahan dalam SOP dalam pembagian tugas sebelum, saat dan pasca  kegiatan.  Sehingga  kegiatan  bisa  sesuai  dengan  target  yang  telah
ditetapkan,  ini  juga  berlaku  dalam  pembagian  gaji  karyawan.  Hal  ini memberikan  pembelajaran  kepada  setiap  individu  untuk  memiliki  sikap
peduli pada yang lain, bersikap disiplin, serta melanjutkan kebaikan yang telah diberikan oleh perusahaan.
2. Penguatan Kapasitas Kelompok
Terapi  kelompok
group  work    group  theraphy
merupakan  salah satu metode pekerjaan sosial yang menggunakan kelompok sebagai media
dalam proses pertolongan profesionalnya. Terapi kelompok sangat sering digunakan  sebagai  metode  untuk  mengatasi  masalah-masalah  yang
dialami  para  pegawai  seperti  kecanduan  alkohol,  rokok,  kemalasan  kerja serta  konflik  antar  pegawai.  Dengan  demikian  masalah-masalah  yang
ditangani  terapi  kelompok  mirip  dengan  terapi  individu,  yang membedakannnya  adalah  proses  pendekatannnya.  Terapi  kelompok
menggunakan kelompok sebagai media untuk penyembuhan dengan cara menyatukan individu-individu yang mengalami masalah sejenis disatukan
commit to user 108
dalam  kelompok  penyembuhan  dan  kemudian  dilakukan  terapi  dengan dibimbing seorang atau tim pekerja sosial.
Orang-orang  yang  terlibat  dalam  kelompok  biasanya  memiliki hubungan  relasi,  interaksi,  dan  saling  mempengaruhi  satu  sama  lain.
Mereka  saling  berbagi  pengalaman,  berbagi  tujuan,  dan  berbagi  cara mengatasi  suatu  masalah,  yang  tidak  selalu  mungkin  dilakukan  secara
sendiri-sendiri. Selain itu metode ini lebih efisien dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana karena proses pemecahan masalah tidak dilakukan secara
satu  per  satu  melainkan  bersama-sama.  Beberapa  contoh  implementasi CSR  dalam  rangka  penguatan  kapasitas  kelompok  yang  ada  di  PT
SMART antara lain: a.
Pendampingan Kelompok Masyarakat Pada  aspek  masyarakat  penerima  program  CSR  penguatan
kapasitas  kelompok  tampak  dari  berbagai  kegiatan  yang  telah dilaksanakan  dimana  terdapat  pendampingan  mulai  dari  awal  sampai
dengan  kelompok  tersebut  bisa  mandiri.  Program  pendampingan kelompok  seperti  ini  baru  intens  dilaksanakan  pada  program  yang
sifatnya  pemberdayaan  masyarakat,  namun  belum  ada  pada  program yang  hanya  memberikan  donatur  atau  bantuan.  Selain  itu  masyarakat
juga perlu dilibatkan dalam setiap kegiatan CSR sehingga pada akhirnya masyarakat merasa memiliki terhadap program tersebut untuk kemajuan
komunitasnya.  Beberapa  contoh  program  pendampingan  kelompok yang  sudah  ada  antara  lain  pendampingan  kelompok  pemberdayaan
masyarakat untuk budi daya maggot. b.
Penguatan kelompok sosial kemasyarakatan Kelompok  sosial  kemasyarakatan  yang  dibentuk  di  lingkungan
masyarakat  di  lokasi  perkebunan  antara  lain  kelompok  keagamaan, PKK,  serta  dasawisma.  Kelompok  keagamaan  melalui  kegiatan
pengajaran  TPA  maupun  pengajian  pekanan  dan  persekutuan  doa merupakan sarana untuk membentuk insan masyarakat maupun pekerja
yang  mimiliki  dan  mengaplikasikan  nilai-nilai  religi.  Kondisi
commit to user 109
masyarakat  yang  kondusif  seperti  ini  tentunya  akan  mendukung operasional  perusahaan.  Kegitan  religi  seperti  ini  juga  dilaksanakan  di
kantor pusat Sinar Mas. Sedangkan  kegiatan  PKK  yang  dilaksanakan  antara  lain
memberdayakan  ibu-ibu  yang  ada  di  kebun  melalui  kegiatan  pelatihan keluarga,  lomba  kebersihan  antar  divisi  maupun  antar  dasawisma,
lomba  balita  sehat  serta  kegiatan  olah  raga.  Kegiatan  ibu-ibu  ini biasanya dikoordinatori oleh istri asisten kebun maupun asisten kepala.
Jadi,  penguatan  kapasitas  kelompok  dilaksanakan  juga  melalui penguatan lingkup yang paling kecil yaitu keluarga.
3. Penguatan Kapasitas Organisasi
Organisasi  sebagai  wadah  individu  terlepas  besar  atau  kecil, terstruktur  secara  formal  atau  informal,  memiliki  fungsi  yang  penting
dalam  menjaga  keteraturan  sosial  pada  masyarakat  modern.  Saat  ini dimana  industrialisasi  menggeser  kehidupan  agraris  sebagian  besar
masyarakat  mulai  meninggalkan  kehidupan  pedesaan  dan  hidup  dalam lingkungan  yang  kompleks  dan  heterogen  sehingga  kebutuhan  mereka
tidak memadai lagi dipenuhi secara sendiri-sendiri maupun kekeluargaan. Pada  akhirnya  masyarakat  memerlukan  organisasi-organisasi  khusus
seperti  perusahaan,  sekolah,  lembaga  pelayanan  sosial  dan  lain-lain. Dalam  sistem  makro  yang  lebih  besar  susunan  organisasi  membentuk
masyarakat,  dan  masyarakat  merupakan  arena  yang  penting  dalam pemberdayaan  masyarakat.  Pada  hakekatnya,  masyarakat  bukanlah
kumpulan  individu-individu  melainkan  merupakan  jaringan  organisasi yang teratur. Masyarakat menyediakan suprastruktur yang memungkinkan
beragam  organisasi  beroperasi  dan  sebaliknya  organisasilah  yang menjalankan sebagian besar fungsi-fungsi masyarakat Suharto, 2009.
Penguatan  kapasitas  organisasi  bisa  dilakukan  melalui  pelatihan dan  pengembangan  kapasitas  pegawai  baik  dalam  menghadapi  masalah-
masalah  tertentu  maupun  dalam  menjalin  kerja  sama  dengan  sesama pegawai.  Fungsi  pelatihan  dan  pengembangan  organisasi  adalah  untuk
commit to user 110
membangun  situasi  kerja  yang  efektif  dan  peningkatan  produktifitas organisasi.  Pelatihan  bisa  juga  dilakukan  untuk  meningkatkan
keterampilan, informasi  atau kesadaran akan isu-isu sensitif  yang sedang populer  gender,  pekerja  anak  dan  lain-lain  melalui  seminar  dan
lokakarya. Beberapa kegiatan di PT SMART yang termasuk dalam penguatan
kapasitas organisasi antra lain: a.
Pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan Dalam  peranannya  memperkuat  kapasitas  kelompok,  program
CSR perusahaan  yang dilakukan pada aspek internal perusahaan antara lain  dengan  memberikan  pelatihan  untuk  meningkatkan  kompetensi
karyawan  baik  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  secara  tersentral maupun  pelatihan-pelatihan  yang  diadakan  oleh  masing-masing  divisi
maupun  departemen.  Untuk  memastikan  bahwa  penggunaan  acuan kinerja yang terbaik tetap berlanjut dalam perseroan, secara internal PT
SMART  juga  telah  mengembangkan  alat  untuk  mengontrol  indikator kinerja utama KPI pada setiap unit bisnis, yang disebut
Nerve System.
Sistem  ini  dikembangkan  berdasarkan  konsep
Balance  Scorecard.
Selain  itu  juga  diterapkan  program  SMART  COIN
COrporate INtensification
di setiap departemen  yang  ada di kantor pusat maupun divisi  operasi.  SMART  COIN  ini  merupakan  alat  bagi  manajemen
untuk  terus  mengidentifikasi  kelemahan  di  setiap  departemen  dan memperbaikinya dalam jangka waktu tertentu.
b. Keteladanan pimpinan dan perusahaan
Penguatan  kapasitas  organisasi  sangat  penting  untuk  menjaga eksistensi  serta  rasa  kepemilikan  terhadap  perusahaan  oleh  para
karyawannya.  Termasuk  dalam  hal  ini  yang  dibentuk  melalui implementasi  program  CSR.  Dalam  program  penggalian  dana  yang
dilaksanakan oleh Tzu Chi perwakilan Sinar Mas, perusahaan memang telah  mengeluarkan  aturan  besarnya  dana  yang  dipotongkan  dari  gaji
karyawan  setiap  bulannnya.  Namun  dalam  program  seperti  ini
commit to user 111
perusahaanpun  juga  mengeluarkan  dana  yang  besarnya  sama  dengan yang  telah  dikeluarkan  karyawan,  hal  ini  yang  biasa  disebut  sebagai
subsidi  pemberian  sumbangan.  Jadi,  misalnya  setiap  karyawan  ditarik dana  Rp  25.000,00  maka  Rp  12.500,00  diambil  dari  potongan  gaji
karyawan  sedangkan  yang  Rp  12.500,00  sisanya  disubsidi  oleh perusahaan.  Artinya  dari  setiap  individu  perusahaan  mendapat
kewajiban  namun  organisasi  atau  dalam  hal  ini  perusahaan  juga bertindak sama
c. Lingkaran Pagi atau
check roll
Lingkaran  pagi  merupakan  kegiatan  yang  paling  awal dilaksanakan  dalam  aktivitas  pekerjaan  kebun.  Kegiatan  koordinasi
yang  dilaksanakan  setiap  pukul  05.30  pagi  ini  merupakan  forum  yang berbentuk lingkaran yang dipimpin oleh asisten kebun dan mandor satu
dengan  peserta  mandor  panen,  mandor  perawatan,  kerani  panen,  serta kerani  transport.  Kegiatan  ini  bertujuan  untuk  menguatkan  kinerja  tim
untuk  mengevaluasi  kerja  hari  sebelumnya,  mengkoordinasikan  kerja pada  hari  tersebut,  serta  mengeksplore  permasalahan-permasalahan
yang dihadapi masing-masing mandor seperti masalah pekerja dan lain- lain.
Setelah  koordinasi  dengan  asisten  kebun  selesai,  selanjutnya para  mandor  kemudian  mengumpulkan  para  pekerja  yang  sudah
berkumpul  untuk  diabsen  dan  diberi  pengarahan  kerja  untuk  hari tersebut.  Koordinasi  mandor  dengan  para  pekerjanya  berperan  juga
untuk  mengevaluasi  kerja  pada  hari  sebelumnya  serta  mengeksplore permasalahan  yang  dihadapi  oleh  para  pekerja.  Masalah-masalah  yang
disampaikan oleh para pekerja inilah  yang kemudian didiskusikan para mandor bersama asisten untuk mencari solusi yang terbaik.
Proses  Implementasi  kegiatan  CSR  yang  telah  dilaksanakan  oleh PT  SMART  melalui  berbagai  bentuk  kegiatan  yang  telah  dilaksanakan,
diharapkan  tidak  hanya  menjadi  kegiatan  sia-sia  tanpa  memberikan  suatu
commit to user 112
nilai  kemanfaatan.  Melihat  sumber  dana  yang  telah  dikeluarkan  dalam jumlah  yang  besar,  aktifitas  pemberdayaan  yang  senantiasa  terus
berlangsung  serta  penggunaan  berbagai  macam  sumber  daya  yang  ada diharapkan  kegiatan  tersebut  mampu  memberikan  dampak  positif  berupa
kemanfaatan program kepada pihak-pihak yang terlibat. 4.
Monitoring dan Evaluasi Program Setiap  program  CSR  yang  dilaksanakan  oleh  PT  SMART  berjalan
dengan  standar  SOP  mulai  dari  penggalian  awal  sampai  dengan  evaluasi dan  keberlanjutan,  termasuk  dalam  hal  ini  adalah  program  CSR  yang
berupa
charity,  filantrophy,
maupun  pemberdayaan  masyarakat
.
Dalam program operasi bibir sumbing yang dilaksanakan oleh Tzu Chi perwakilan
Sinar  Mas,  pasca  kegiatan  operasi  pasien  tidak  saja  dibiarkan,  melainkan pasien diberi sebuah perhatian sampai benar-benar sembuh termasuk dalam
hal  pembiayaan  rawat  jalan.  Dalam  program  pemberian  santunan  kepada karyawan  perusahaan  yang  mengalami  musibah  kebakaran,  untuk
memonitoring  agar  dana  yang  diberikan  benar-benar  sesuai  dengan kebutuhan, karyawan sendiri yang mengajukan besarnya permohonan serta
dana bantuan  yang diberikan akan dipertanggungjawabkan penggunaannya kepada  perusahaan  kembali.  Jadi,  dalam  hal  ini,  memberikan  kebaikanpun
perlu  dimonitoring  agar  kebaikan  yang  diberikan  perusahaan  tidak  salah sasaran  maupun  disalahgunakan.  Hal  ini  sesuai  dengan  yang  disampaikan
oleh  Solihin  2009  bahwa  apapun  program  CSR  yang  dilaksanakan  perlu dipantau  untuk  memastikan  bahwa  pelaksanaan  program  CSR  tidak
menyimpang  dari  rencana  yang  telah  ditetapkan.  Pemantauan  dan  evaluasi juga  diperlukan  untuk  mengetahui  sudah  sejauh  mana  pencapaian  tujuan
program  serta  apakah  terdapat  penyimpangan  yang  memerlukan  tindakan koreksi.
Selain  itu  setiap  program  CSR  yang  dilaksanakan  baik  oleh  CSR departemen  maupun  Tzu  Chi  perwakilan  Sinar  Mas  senantiasa  selalu
dilaporkan  kepada  perusahaan.  Bahkan  di  setiap  perkebunan  wajib
commit to user 113
melaporkan  program  CSR  ynag  telah  dilaksanakan  setiap  3  bulan  sekali kepada  CSR  departemen  di  kantor  pusat.  Berdasarkan  laporan-laporan
program  CSR  tersebutlah  pada  akhirnya  laporan  kegiatan  CSR  perusahaan setiap  tahunnya  diterbitkan  serta  dipublikasikan  bersama  dengan  laporan
tahunan atau
annual report
perusahaan. 5.
Kendala Implementasi Program CSR Sebagaimana awal kemunculan program CSR sendiri ketika pertama
kali  diwacanakan,  implementasinyapun  tentunya  tidak  lepas  dari  berbagai macam  hambatan  maupun  kendala  baik  yang  berasal  dari  sasaran  program
maupun manajemen perusahaan sendiri. Kendala  yang dihadapi perusahaan dalam  mengimplementasikan  program  CSR  ada  dua  yaitu  dari  internal
perusahaan  sendiri  serta  eksternal  perusahaan.  Kendala  internal  antara  lain persepsi  yang  masih  memandang  sebelah  mata  program  CSR  sebagai
program  yang  kurang  bermanfaat,  serta  publikasi  kegiatan  CSR  yang  telah dilaksanakan  masih  lemah.  Hal  ini  senada  yang  disampaikan  oleh  Bapak
Nana: “
CSR  masih  diangap  sebagai  program  yang  kurang bermanfaat,  karena  hasilnya  tidak  signifikan  terlihat.  Bahkan
CSR  dianggap  sekedar  mengurangi  keuntungan  perusahaan. Nah,  itulah  yang  selalu  kami  yakini  bahwa  program  CSR  itu
memang  berproses:  Do  Good,  make  good,  dan  look  good. Orang  seringnya  melihat  baiknya  tapi  lupa  bagaimana  harus
membuat baik.”
Wawancara, Selasa 12 Oktober 2009 Pada  aspek  publikasi,  kegiatan  CSR  yang  dilakukan  oleh  PT
SMART masih minim yang tersosialisasikan kepada masyarakat umum. Hal ini  mengakibatkan  kegiatan  CSR  yang  dilaksanakan  kurang  bisa  diketahui
oleh masyarakat secara luas sehingga berdampak pada beberapa kasus yang ditujukan  ke  PT  SMART  bahwa  perusahaan  ini  dianggap  tidak  pernah
melaksanaakan  CSR.  Padahal  CSR  PT  SMART  sendiri  kebanyakan dilaksanakan di perusahaan  yang beroperasi di lingkup perkebunn.  Laporan
CSR  PT  SMART  sendiri  telah  menjadi  bagian  dari  laporan  tahunan perusahaan yang disampaikan secara transparan.
commit to user 114
Sedangkan  dari  kendala  eksternal  diantaranya  dari  masyarakat sasaran  program  CSR  sendiri,  LSM,  maupun  pemerintah.  Terkadang
masyarakat  yang  telah  dibantu  melalui  program  CSR  merasa  masih  kurang diperhatikan  sehingga  tidak  jarang  banyak  masyarakat  yang  menuntut
perhatian yang lebih lagi dari perusahaan. Sedangkan dari pihak pemerintah, terkadang  pemerintah  sendiri  kurang  merespon  atau  kurang    memberikan
dukungan  pada  implementasi  CSR  perusahaan,  aparat  pemerintah  masih meminta  imbalan  setiap  datang  dalam  peresmian  program,  atau  perusahaan
sering dituntut melaksanakan pembangunan  yang kemudian hasilnya diakui sebagai hasil pekerjaan pemerintah. Padahal seharusnya pemerintah menjadi
mitra  yang  baik  dalam  mengembangkan  kegiatan  CSR  terutama  perannnya sebagai salah satu bagian dari tiga mitra potensial yang meliputi perusahaan,
pemerintah dan kelompok sasaran. Implementasi  program  CSR  sendiri  memiliki  tiga  pilihan  yaitu
dikerjakan  sendiri  oleh  perusahaan,  dilaksanakan  bersama  mitra  serta diserahkan  kepada  pihak  tertentu.  Biasanya  perusahaan  yang  melaksanakan
sendiri didasarkan  pada  pertimbangan  kontrol  penuh  atas  CSR  atau  melihat minimnya  kapasitas  manajerial  dan  teknis  para  pemangku  kepentingan.
Sementara  pada  kondisi  lain,  perusahaan  mungkin  berpendapat  bahwa perusahaan sendiri tidaklah memiliki kompetensi untuk melakukan kegiatan-
kegiatan  yang  termasuk  dalam  ranah  CSR  sehingga  lebih  baik  diserahkan dikontrakkan kepada pihak
yang lebih mampu. Masing-masing pendekatan
ekstrim  ini  memiliki  berbagai  kekurangan  dan  kelebihan,  namun  dalam berbagai literatur tampaknya pendekatan kemitraan terutama kemitraan tiga
sektor  digambarkan  sebagai  pendekatan  yang  paling  besar  kemungkinan keberhasilannnya.  Hal  ini  terutama  disebabkan  oleh  sifat  berbagi  sumber
daya
matching  resources
dari  pendekatan  ini  dan  dipersyaratkannya kontrol  dan  transparansi.  Pendekatan  ini  juga  lebih  meminimumkan
duplikasi  program,  baik  dengan  pembangunan  pemerintah  atau  pekerjaan dampingan  organisasi  masyarakat  sipil.  Hal  inilah  yang  seharusnya
dilakukan oleh pemerintah serta PT SMART dan kelompok sasaran sebagai
commit to user 115
mitra  yang  baik    dalam  melaksakan  program  CSR  sehingga  hasil  yang diharapkan dari CSR menjadi optimal.
E. Dampak Pelaksanaan CSR PT SMART