commit to user 64
“menjadi yang terbaik” dimana misi yang ke empat adalah senantiasa bersama dalam aktivitas sosial kemasyarakatan.
B. Konteks Program CSR PT SMART
1.Letak Topografi Perkebunan Kondisi Negara Indonesia yang berada pada lintasan garis
khatulistiwa memungkinkan daerah-daerah di Indonesia memperoleh sinar matahari yang maksimal yang diperlukan oleh tanaman perkebunan
kelapa sawit. Salah satu syarat tumbuh tanaman perkebunan ini antara lain adalah iklim, dimana secara alami kelapa sawit tumbuh di tanah
sawah berawa di sepanjang bantaran sungai dan di tempat sangat basah. Di dalam hutan tropis tanaman ini tidak dapat tumbuh karena terlalu
lembab dan tidak memperoleh sinar matahari dikarenakan tertutupi oleh tumbuhan yang lebih tinggi. Sehingga pembukaan hutan merupakan salah
satu cara untuk membuka lahan bagi perkebunan tanaman sawit. Di Indonesia daerah yang paling memungkinkan bagi pembukaan lahan
sawit yaitu berada di luar pulau Jawa. PT SMART serta perusahaan perkebunan kelapa sawit yang lainnya
senantiasa membuka hutan untuk membuka lahan kelapa sawit yang baru. Wilayah yang banyak dijadikan lahan kelapa sawit antara lain di pulau
Sumatera, Kalimantan serta yang saat ini baru dibuka yaitu Irian Jaya. Pembukaan lahan sawit yang berada di daerah hutan memberikan
konsekuensi bahwa perkebunan ini letaknya jauh dari perkotaan yang padat penduduk. Namun demikian perkebunan sawit juga tidak terkesan
sepi, dimana biasanya perkebunan kelapa sawit berbatasan dengan kampung-kampung penduduk desa setempat.
Perkebunan yang dikelola oleh manajemen PT Sinar Mas terdiri dari dua jenis yaitu anak-anak perusahaan yang mayoritas dan 100 dimiliki
serta perusahaan asosiasi. Anak-anak perusahaan yang mayoritas dan 100 dimiliki terbagi lagi sesuai dengan unit usahanya. Jenis yang
pertama adalah perkebunan kelapa sawit antara lain PT Tapian
commit to user 65
Nadenggan 100 di Sumatra Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Kresna Duta Agroindo 100 yang terletak di
Jambi, Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia 100 yang terletak di Sumatera Utara dan Bangka, Satya Kisma Usaha 100 di
Sumatera Utara, Perusahaan Perkebunan Panigoran 100 di Sumatera Utara, Gemamina Kencana 100, Berau Sarana Jaya 100, Sangatta
Andalan Utama 100, Rama Flora Sejahtera 100, Alam Sumber Rahmat 90 dan Pelangi Sungai Siak 85 . Selanjutnya yang
bergerak dalam tanaman hias antara lain Langgeng Subur 100, Nabati Energi Mas 100 yang bergerak dalam industri kimia, serta Pratama
Rona Perintis 70 yang bergerak sebagai perusahaan investasi. Adapun perusahaan asosiasi antara lain Sinar Oleo Chemical
Internasional 40 yang bergerak dalam industri oleokimia, Hortimart Agrogemilang 39 yang bergerak dalam usaha pembibitan, Sinar Mas
Super Air 35 yang bergerak dalam usaha pemupukan melalui udara, Universal Transindo Mas 35 serta Trans Indo Jaya Mas 35.yang
bergerak dalam unit transportasi. Pembukaan perkebunan kelapa sawit pada akhirnya memunculkan
kebutuhan akan tenaga kerja maupun sumber daya yang lain seperti kebutuhan akses jalan untuk transportasi, pabrik pengolahan, dan lain-
lain. Maka, seiring berjalannya waktu perusahaan perkebunanpun membuka lowongan tenaga-tenaga kerja yang sebagian besar direkrut dari
warga masyarakat di sekitar perkebunan dan tidak sedikit pula dari warga masyarakat tersebut yang merupakan warga transmigrasi. Warga
masyarakat tersebut bisa merupakan warga perkampungan di sekitar perkebunan maupun dari daerah lain yang karena alasan bekerja di
perkebunan kelapa sawit mereka mendirikan atau membeli rumah di dekat perkebunan sawit tersebut.
2.Kondisi Masyarakat Sasaran CSR PT SMART Pemerintah memberikan apresiasi dengan munculnya perusahaan
perkebunan yang bisa menyerap banyak tenaga kerja, namun di sisi yang
commit to user 66
lain pemerintah mengharapkan adanya perhatian yang lebih dari pemilik perkebunan agar masyarakat juga diberdayakan. Salah satunya adalah
tekanan kepada perusahaan untuk memunculkan kebun plasma terutama bagi masyarakat transmigran yang dikenal dengan pola Perkebunan Inti
Rakyat. Dalam
Surat Keputusan
Menteri Pertanian
Nomor 333KptsKb.5061986 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengembangan
Perkebunan Dengan Pola PIR-TRANS dalam Bab I Ketentuan umum menyebutkan: 1 Pola Perusahaan Inti Rakyat, selanjutnya disebut Pola
PIR adalah pola pelaksanaan pengembangan perkebunan dengan menggunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan
membimbing perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai plasma dalam suatu sistem
kerjasama yang
saling menguntungkan
utuh dan
berkesinambungan. 2 Proyek PIR adalah proyek pengembangan perkebunan dengan pola PIR yang terdiri dari kegiatan pembangunan
perkebunan inti dan wilayah plasma yang dilaksanakan oleh perusahaan inti dalam jangka waktu tertentu. 3 Perusahaan Inti adalah perusahaan
perkebunan besar, baik milik Swasta maupun milik Negara yang ditetapkan sebagai pelaksana proyek PIR. 4 Perkebunan Inti adalah
perkebunan besar lengkap dengan fasilitas pengolahannya yang dibangun dikembangkan dan dimiliki oleh perusahaan inti dalam rangka
pelaksanaan proyek PIR. 5 Wilayah Plasma adalah wilayah pemukiman dan usaha tani yang dikembangkan oleh petani peserta dalam rangka
pelaksanaan proyek PIR yang meliputi pekarangan, perumahan dan kebun plasma. 6 Kebun Plasma adalah areal Wilayah Plasma yang dibangun
oleh perusahaan inti dengan tanaman perkebunan. 7 Petani peserta proyek PIR, selanjutnya disebut petani-petani peserta adalah petani yang
ditetapkan sebagai penerima pemilikan kebun plasma dan berdomisilidi wilayah plasma. 8 Tanaman perkebunan adalah kelapa sawit, karet, teh,
coklat dan tanaman keras lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian sebagai tanaman yang dikembangkan dalam rangka proyek PIR.
commit to user 67
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut maka setiap perusahaan perkebunan termasuk PT SMART memiliki kewajiban untuk
memunculkan perkebunan inti PIR. PT SMART yang berperan sebagai perusahaan inti telah melaksanakan kewajiban tersebut dengan
membentuk kebun plasma yaitu kebun yang yang kepemilikannnya ada pada masyarakat namun dalam pengelolaannnya petani menyalurkan hasil
panennnya kepada perusahaan. Perkebunan dengan sistem plasma inti diharapkan memberikan kemudahan masyarakat untuk mengambil peran
aktif dalam mengelola dan menyalurkan hasil panennya. Sebagai pemilik lahan petani juga bisa berperan sebagai karyawan sekaligus, sehingga
petani akan mendapatkan pembagian keuntungan dan juga mendapatkan upah dari statusnya sebagai karyawan. Jadi PT SMART memiliki dua
jenis kebun sawit yang dikelola yaitu kebun inti serta kebun plasma. Kebun inti PT SMART dibangun dengan konsep menempatkan
karyawan serta pekerja untuk tinggal di dalam kompleks perumahan di tengah-tengah kebun kelapa sawit bersama dengan anggota keluarganya.
Estate manager, Asisten Kepala, Asisten kebun, mandor, karyawan dan pekerja lainnya tinggal dalam kompleks perumahan yang telah dilengkapi
dengan fasilitas umum seperti sarana ibadah, olah raga, pendidikan, ekonomi dan sarana yang lainnya. Sedangkan dalam sistem plasma para
petani tinggal secara tersebar di rumahnya masing-masing tanpa diatur oleh perusahaan.
Para petani baik kebun inti maupun plasma bekerja sebagai mandor, asisten divisi, kerani sekretaris, pemanen, perawat, serta sebagai buruh
lepas. Sebagian besar masyarakat yang bekerja di PT SMART memiliki latar belakang pendidikan yang tergolong masih rendah kebanyakan
tamatan SD-SMP dimana sebagaian besar merupakan warga sekitar perkebunan dan sebagian lagi merupakan keturunan dari para transmigran
dari pulau Jawa. Beberapa anak-anak petani juga lebih memilih bekerja membantu di kebun daripada melanjutkan studinya.
commit to user 68
Selain itu, aktifitas PT SMART juga didukung dengan kinerja para karyawannya baik yang berada di lingkungan perusahaan maupun
perkebunan. Kinerja karyawan inilah yang menopang setiap aktifitas ekonomi perusahaan sehingga mampu berjalan dengan baik. Tanpa
adanya karyawan maka PT SMART tidak akan mampu menjalankan fungsinya sebagai sebuah perusahaan. Karyawan yang mengabdikan
kemampuan serta ketrampilannya di PT SMART muali dari sekedar
cleaning service, office boy
hingga pimpinan perusahaan masing-masing memainkan peran yang sangat vital bagi perusahaan besar ini. PT
SMART juga menyadari akan dukungan dari pihak-pihak yang lain yang mendukung aktifitas perusahaan antara lain yaitu
customers,
distributor serta penyedia layanan barang dan jasa, mitra potensial, komunitas sekitar
dan masyarakat umum, pemegang saham
shareholder,
lingkungan hidup, serta pemerintah daerah dan pusat.
Kondisi masyarakat di perkebunan kelapa sawit seperti inilah yang akan menjadi sasaran program CSR PT SMART. Sebuah prinsip yang
menjadi pegangan bagi insan Sinar Mas adalah senantiasa memberikan kebaikan bagi sesama tanpa mempersoalkan perbedaan dari para
stakeholder
nya.
Stakeholder
dalam pandangan PT SMART Tbk merupakan organisasi atau individu yang memiliki kepentingan terhadap
aktivitas dan keputusan perusahaan yang mana kepentingan ini dapat saling mempengaruhi dan dipengaruhi.
Sebagai perusahaan yang bijak PT SMART berkomitmen memberikan perhatian sebagai bentuk timbal balik atas dukungan dan jasa
para
stakeholder
nya tersebut yang salah satunya diwujudkan melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan CSR. Untuk
menentukan bentuk dan proses implementasi program CSR yang sesuai dengan konteks di atas tentu PT SMART memerlukan dukungan input
bagi terlaksananya program CSRnya. Implementasi CSR tersebut tentu memerlukan faktor pendanaan, sumber daya pelaksana program serta
input yang lainnya.
commit to user 69
C. Dukungan Input Perusahaan Menerapkan CSR