commit to user 43
Informan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Ketua Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas 2.
Staff CSR Departement PT SMART Tbk 3.
Karyawan Penerima Bantuan dari CSR PT SMART Tbk. 4.
Koordinator sistem 3 Tzu Chi Sinar Mas 5.
Pengelola Program Tzu Chi Sinar Mas
D. Sumber  Data
Menurut  Lofland  dan  Lofland  dalam  Moleong  2007,  sumber  data utama  dalam  penelitian  kualitatif  ialah  kata-kata  dan  tindakan,  selebihnya
adalah  data  tambahan  seperti  dokumen  dan  lain-lain.  Adapun  jenis  sumber data dalam penelitian ini adalah: manusia informan, peristiwa aktivitas dan
tempat lokasi serta data tertulis. 1.
Sumber data manusia Dalam penelitian kualitatif, sumber data  yang sangat penting  adalah
berupa  manusia  dengan  kata-kata  dan  tindakannya.  Penentuan  informan dilakukan dengan mendatangi langsung.
2. Peristiwa dan tempat
Data  atau  informasi  yang  diperolah  dari  peristiwa,  aktivitas  atau perilaku  yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari pengamatan pada
peristiwa ataupun aktivitas dapat diketahui proses bagaimana suatu terjadi secara pasti karena menyaksikan sebdiri secara langsung Sutopo, 2006.
Dalam  penelitian  ini,  peristiwa  dan  aktivitas  yang  menjadi  obyek pengamaatan  adalah  aktivitas  implementasi  tanggung  jawab  sosial
perusahaan CSR yang diterapkan PT SMART Tbk. 3.
Sumber data tertulis Sumber  data  tertulis  diambil  dari  data  yang  telah  terlebih  dahulu
dikumpulkan  dan  dilaporkan  oleh  instansi  maupun  perorangan  di  luar peneliti.  Data  ini  berupa  data  serta  dokumentasi  atau  arsip  lainnya  yang
berupa  kebijakan  berkaitan  dengan  implementasi  program  CSR  PT SMART Tbk.
commit to user 44
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  digunakan  meliputi  wawancara  atau diskusi, observasi, pencatatan, kajian dokumen dan arsip, yang masing-masing
secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Wawancara Secara  umum  terdapat  dua  teknik  wawancara  yaitu  wawancara
terstruktur dan
wawancara tidak
terstrukturmendalam
indepth interviewing.
Wawancara  terstruktur  merupakan  jenis  wawancara  yang sering  juga  disebut  sebagai  wawancara  terfokus  yang  biasa  digunakan
dalam  penelitian  kuantitatif  .  Dalam  penggunaanya,  peneliti  harus menentukan masalahnya terlebih dahulu sebelum dilakukan wawancara.
Berbeda  dengan  teknik  wawancara  terstruktur,  teknik  wawancara secara  mendalam  merupakan  cara  penggalian  data  yang  efektif  dengan
mengungkap apa yang tersembunyi di sanubari seseorang, apakah itu masa lampau,  masa  kini,  maupun  masa  depan  Bungin,  2007.  Wawancara
dalam  penelitian  kualitatif    apada  umumnya  tidak  dilakukan  secara terstruktur  ketat  seperti  penelitian  kuantitatif  tetapi  dilakukan  dengan
menggunakan  teknik  wawancara  mendalam  karena  peneliti  merasa  tidak mengetahui apa yang belum diketahuinya Sutopo, 2006.
Dalam  penelitian  ini  teknik  wawancara  yang  akan  digunakan adalah  teknik  wawancara  mendalam  untuk  mendapatkan  informasi
selengkap mungkin. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman  wawancara  yang  berisi    beberapa  pertanyaan  yang  akan
ditanyakan  kepada  informan,  selanjutnya  wawancara  dilakukan  sesuai dengan  irama  wawancara  agar  lebih  produktif  dan  lancer.  Kemudian
peneliti  juga  menjaga  arah  wawancara  agar  tetap  terfokus  dan  mendalam dengan  menanyakan  pertanyaan  yangsama  sebagai  ulangan.  Hasil
wawancara didokumentasikan dalam bentuk catatan dan rekaman suara. 2.
Observasi Observasi  merupakan  teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan
secara  sistematis  dan  sengaja  melalui  pencatatan  dan  pengamatan.
commit to user 45
Menurut  Sutopo  2006  observasi  dapat  dilakukan  baik  secar  langsung maupun tidak langsung.  Pada observasi langsung dapat dilakukan dengan
mengambil peran
yaitu peneliti
menghadiri lokasi
penelitian sepengetahuan  obyek  yang  diteliti,  mengamati  dan  mencatat  setiap  hal
yang berlangsung apa adanya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan tidak berperan,  maksudnya  adalah  kehadiran  peneliti  dalam  melakukan
observasi tidak diketahui obyek-obyek yang diteliti. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih tempat khusus di luar perhatian obyek  yang diamati atau
bisa  juga  melakukan  pengamatan  melalaui  rekaman  video,  siaran  televise maupun foto.
Dalam  penelitian  ini,  observasi  dilakukan  dengan  mendatangi langsung  lokasi  penelitian  baik  di  kantor  pengelolaan  maupun  wilayah
sasaran  program.  Kegiatan  ini  akan  dilaksanakan  bersamaan  dengan wawancara  yang  dilakukan  bersama  informan  yang  langsung  ditemui  di
lapangan.  Observasi  dilakukan  untuk  mengetahui  aktivitas  perusahaan dalam aplikasi program CSR serta aktivitas masyarakat sasaran.
3. Pencatatan
Pencatatan  merupakan  cara  pengumpulan  data  dengan  mencatat berbagai  informasi  yang  dibutuhkan  dan  berkaitan  dengan  penelitian  dari
sumber-sumber  data  yang  berkaitan.  Menurut    Bogdan  dan  Biklen  dalam Moleong 2007 catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang
didengar,  dilihat  dialami  dan  dipikirkan  dalam  rangka  pengumpulan  data dan  refleksi  terhadap  data  dalam  penelitian  kualitatif.  Catatan  lapangan
terdiri  dari  dua  bagian  yaitu  deskriptif  yang  merupakan  catatan  hasil pengamatan  secara  rinci  dan  lengkap  baik  yang  dilihat  maupun  didengar,
serta  catatan  reflektif  yang  merupakan  pelengkap  deskripsi,  catatan  data juga  berisi  kalimat-kalimat  yang  mencerminkan  pendapat  dan  pemikiran
pribadi peneliti  mengenai berbagai hal yang ditelitinya. Walaupun data yang diperoleh dari hasil wawancara telah terekam
dalam  bentuk  suara,  namun  peneliti  juga  tetap  menulis  data-data  penting yang  diperoleh  baik  saat  wawancara  maupun  saat  pengamatan  sebagai
commit to user 46
pelengkap  hasil  rekaman  wawancara.  Setelah  data  terkumpul  kemudian peneliti  memberikan  tanggapan  terhadap  data  tersebut  berdasarkan  teori
yang telah ada. 4.
Kajian Dokumen dan Arsip Kajian  dokumen  dan  arsip  merupakn  pengumpulan  dokumen  dan
arsip  yang  berkaitan  dengan  penelitian  kemudian  dikaji  secara  mendalam untuk mengetahui dan memahami latar belakang suatu peristiwa sehingga
dapat  memudahkan  peneliti  untuk  memahami  proses  suatu  peristiwa terjadi. Sumber data yang berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan
sumber  data  pokok  dalam  penelitian  kesejarahan,  terutama  untuk mendukung  proses  intepretasi  dari  setiap  peristiwa  yang  terjadi  Sutopo,
2006. Menurut  Yin
dalam
Sutopo  2006  teknik  mencatat  ini  disebut sebagai
content  analysis,
sebagai  cara  untuk  menemukan  beragamhal sesuai  dengan  kebutuhan  dan  tujuan  penelitiannnya.  Maksudnya  adalah
dalam  melakukan  teknik  ini  perlu  disadari  bahwa  peneliti  bukan  sekedar mencatat  isi  penting  yang  tersurat  dalam  dokumen  atau  arsip,  tetapi  juga
tentang  maknanya  yang  tersirat.  Oleh  karena  itu  dalam  menghadapi beragam  arsip  dan  dokumen  tertulis  sebagai  sumber  data,  peneliti  harus
bisa bersikap kritis dan teliti. Dengan memahami latar belakang terjadinya suatu  peristiwa,  akan  lebih  memudahkan  bagi  peneliti  dalam  melakukan
kajian peristiwa tersebut.
F. Validitas Data